Kembali beraktivitas di kantor seperti biasa, Ruby sibuk mempersiapkan tugasnya sebagai junior manager. Lagi-lagi mengurus printilan pembelian gimmick, kali ini untuk brand makanan sehat yang sedang gencar dipromosikan perusahaannya. Ruby sedang browsing ide-ide menarik untuk gimmick premium ketika dipanggil mba Ririen, senior brand manager for innovation."Ruby, nanti siang kosong ngga? Jam 2?"
Ruby membuka aplikasi email kantor untuk cek kalender kerjanya hari ini. Memastikan jamnya kosong, Ruby mengangguk.
"Meeting sama Finance reschedule, so I am free."
"Okay, kalau gitu kamu replaced mba Intan ya brief tentang brand untuk induction new joiner. Dia mendadak diminta pak Agung ikut ke factory, sementara jadwal induction ngga mungkin ganti." Jelas mba Ririen.
"Ok Mba. Material ini general aja ya?"
Mba Ririen mengangguk. "Iya, nanti buat new joiner departemen kita ada lagi kok. Sama ada anak MT Sales, baru lulus, pindah ke tempat kita. Handpicked by pak Agung."
"Tumben?"
"Kayak gatau aja itu director satu hobinya kan request ini itu. Harusnya cocok di Marketing, di Sales dia di lapangan melulu baru sekarang stay di HO. But anyway, udah clear ya?"
Ruby memberi tanda ok dengan tangannya. Dia kembali ke mejanya dan mengecek email maupun chat yang masuk. Dodo melintasi mejanya lalu cengar-cengir.
"Kenapa lo?""Kata mba Ririen, lo mau kasih induction anak baru?"
Ruby mengangguk. "Hadeuh, mau apa?"
"Ngga ada, salamin aja buat yang cakep-cakep, dari Audrio Aldo." Ucapnya sambil nyengir lebar.
Ruby hanya tertawa sambil geleng-geleng kepala. "Ga ada matinya emang lo Do. Pacaran yang bener, ganti-ganti mulu…"
"Nah justru ini lagi mencari yang tepat! Yaudah sih bantuin temen cari jodoh. Apa lo mau gw doain pacaran sama si Joe?"
Ruby memutar bola matanya. "Yang bener ajaaaa…"
YOU ARE READING
Twisted
FanfictionShe met him when she's lonely. He met her when he's needy. Ruby had no idea having Luki in her life would be this fun. But will the fun ends when feeling involves more?