"Mahesa."
Si pemilik nama menengok ke arah kanan, menemukan sosok cowo tinggi dengan rambut klimis dalam balutan setelan kemeja yang Mahesa tahu harga satu setnya saja mencapai belasan juta rupiah.
"Sya." Sapa Mahesa, tersenyum sambil menjabat tangan Harsya. Walaupun being formal is not his cup of tea, ajaran manner dari sekretaris ibu Mahesa ngga bakalan luntur begitu saja dari hidupnya.
"Ada kerjaan?" Tanya Harsya, menengok ke sekeliling ballroom hotel tempat mereka berada.
Mahesa mengangguk. "Lagi cek venue, mau ada exhibition. Lo? Meeting?"
"Ada invitation dari business partner, kebetulan lagi break." Jawab Harsya, mengedik ke arah meeting room di ujung koridor.
Hening sesaat. Mahesa tahu apa yang Harsya ingin bicarakan, tapi karena sudah kepalang janji pada Ruby untuk tidak menjawab pertanyaan dari Harsya lagi terkait perempuan satu itu, Mahesa memilih diam.
"Ruby… she texted me, setelah dia blok gw for almost a year." Harsya memulai, menunduk sambil memandangi ujung sepatunya. "Tapi setelahnya dia blok gw lagi."
"Kapan ngobrol?"
"Sekitar 5 bulan lalu, ga lama setelah dia balik dari Hong Kong. Ngomel, katanya gw jangan kontak lo lagi kalau mau tanya-tanya soal dia." Ucap Harsya, menghela napas. "How is she, Sa?"
Mahesa menatap Harsya. Cowo di depannya ini adalah manusia beken di Jakarta. Ganteng, pewaris H&H Group, pintar, berjiwa sosial tinggi… Ngga tau lagi deh apa yang mesti disebutkan, he's just perfect. And he happened to be Ruby's ex boyfriend. Hal yang terakhir ini yang bikin Harsya paling sering diomongin orang-orang.
Harsya Herdiningrat. Mahesa sudah mengenalnya sejak masih SD. Keluarga Harsya dan Mahesa saling mengenal, old money flocked together. Kakak-kakak Mahesa dan Harsya pun berteman dekat, tapi Mahesa baru benar-benar dekat dengan Harsya ketika cowo ini mulai dekat dengan Ruby.
Kisah kedekatan Harsya dan Ruby dimulai sewaktu SMA, di salah satu acara ulang tahun teman Harsya yang ternyata masih sepupu Ruby. Setelah perkenalan yang buat Mahesa obvious banget sudah mengandung rasa saling naksir, Ruby dan Harsya resmi pacaran, membuat banyak orang membicarakan mereka.
Yang cowo-cowo iri sama Harsya karena basically he owns the world. Sudah tajir melintir, good looking, dan mendapatkan Ruby sebagai pacar. Yang cewe-cewe sih sibuk nyinyirin Ruby, merasa mereka punya chance deketin Harsya namun karena Ruby, semuanya mundur teratur. Ngga ada yang berani mencoba merebut Harsya dari Ruby, karena Harsya - seperti namanya- always being harsh to anyone who attempted to approach him.
"She is fine." Mahesa menjawab pertanyaan Harsya, membuat cowo ini menengok ke arah Mahesa. "Still single. Dia ga ada tertarik having relationship these days, sibuk kerja."
Harsya baru saja akan bicara ketika Mahesa mendahuluinya.
"Mungkin lo kasih waktu untuk diri lo sendiri, Sya. Pikirin deh kenapa akhirnya kalian putus dan kenapa Ruby tetep pada pendiriannya."
YOU ARE READING
Twisted
FanficShe met him when she's lonely. He met her when he's needy. Ruby had no idea having Luki in her life would be this fun. But will the fun ends when feeling involves more?