⚠️Panic attack, anxiety, negative thought⚠️
.
.Gojo saat ini sedang berjalan di lorong gelap, menuju sebuah ruangan rahasia yang terletak di area sekolah itu.
Ternyata ada kabar yang sangat mengejutkan, Itadori Yuuji masih hidup. Entah apa yang terjadi, tapi itu ulah Sukuna yang memperbaiki jantung milik Yuuji.
Tanpa sadar, Gojo sudah berada di ruangan tujuannya. Menggeser pintu shoji dengan pelan, dia memasuki ruangan itu tanpa suara.
Ruangan itu bercahaya remang-remang dan dipenuhi oleh kertas-kertas mantra yang banyak, dan di tengahnya ada sebuah kursi kayu yang sedang diduduki oleh seorang gadis dengan kepala tertunduk.
Tangan dan kakinya diikat oleh tali tambang yang sudah dimantrai dan terhubung pada pasak di sebelahnya, tubuhnya yang terluka masih dibaluti oleh perban putih, dan pada matanya ditutupi oleh kain yang dimantrai juga. Hal itu berguna untuk menahan energi kutukannya agar dia tidak memberontak.
"Berlebihan sekali, kenapa kebanyakan muridku hampir dieksekusi semua?" batin Gojo. Dia pun berjalan mendekati gadis tersebut.
"(Name)?" panggilnya pelan, berusaha tidak mengejutkan sang gadis.
(Name) menunjukan respon dengan sedikit mengangkat kepalanya.
"Maaf membuatmu menunggu, aku baru saja berbicara dengan para petinggi," ucap Gojo memulai penjelasan, dia pun berlutut, menyejajarkan tingginya dengan (Name), "sejujurnya, kau akan dieksekusi karena menggunakan shinigami lagi."
Gojo memberi jeda, ingin melihat reaksi muridnya tersebut. Tapi nihil, dia pun sedikit menghela napasnya.
"Tetapi mereka membatalkannya, dengan alasan kau menggunakannya untuk menyingkirkan Yuuji, dan mereka tidak mempermasalahkan hal itu, kau dianggap tidak bersalah," Gojo menggaruk kepalanya kesal karena alasan bodoh itu.
Dia tidak tau harus merasa senang karena eksekusi (Name) dibatalkan, atau kesal karena alasan dibaliknya.
Masih tidak ada reaksi dari (Name). Gojo sampai berpikir kalau muridnya sedang tertidur atau tidak sadarkan diri.
"Kenapa..?"
Mendengar lirihan itu membuat Gojo fokus lagi pada (Name).
"Ini semua salahku. Seharusnya mereka menghukumku. Aku sudah tidak berguna lagi. Mereka semua pasti sudah membenciku. Aku sudah tidak bisa bertemu mereka lagi. Sensei, kau pasti murka, kan? Bunuh saja aku, kumohon. Aku pantas untuk.. Ma.. Ti.. "
Napas (Name) tetiba saja tersenggal, seolah-olah dia sudah lupa caranya untuk bernapas. Rasanya begitu sesak, tubuhnya berkeringat dingin. (Name) terkena serangan panik.
"(Name)... (Name), hei, dengarkan suaraku," Gojo berkata dengan nada yang tenang. Dirinya perlahan merengkuh muridnya dengan lembut. Berpikir bahwa jika dia memeluknya terlalu erat, itu bisa membuat dirinya pecah seperti kaca.
"Shh.. Tenanglah, aku tidak marah, sungguh, percaya padaku. Dan semuanya tidak seburuk yang kau bayangkan. Megumi dan Nobara sampai mengkhawatirkanmu, mereka ingin segera bertemu denganmu. Nah, sekarang aku ingin kau bernapas bersamaku."
Gojo berusaha menenangkan (Name) yang masih terkena serangan panik. Tubuhnya bergetar meski sudah dipeluk oleh Gojo.
Tapi dengan sabar, dia mengusap punggung muridnya. Membisikan kata-kata yang membuatnya tenang, membimbingnya untuk bernapas dengan teratur. Dan berhasil, (Name) kembali tenang direngkuhan Gojo.
"Kerja bagus. Sekarang, aku akan melepaskanmu, oke?"
Dengan hati-hati, dia melepaskan talinya dan kain di mata (Name). Memperlihatkan netra kristalnya yang sedikit redup.
KAMU SEDANG MEMBACA
Soulless ¦¦ Jujutsu Kaisen | Female Reader Insert|
Fanfiction"Kudengar kita bernasib sama." "..." "Aku yang sebagai wadah Sukuna dan kau.." . . . . . . . . . . . . . Semua karakter jujutsu kaisen milik Akutami Gege. Saya tidak memiliki semua foto yang ada dalam cerita.