Chap 4

888 79 22
                                        

Semua karakter milik Masashi Kishimoto sensei
Thor cuma pinjam tanpa izin
Ide cerita asli milik thor di saat sedang galau
Genre : hurt, romance, sadgirl
Pair : narufemsasu
Sifat karakter berbeda dengan versi anime dan manga
Terkadang ooc
Cerita gaje dan typo bertebaran




Happy reading

Orang bilang rindu itu hanya bisa dirasakan oleh seseorang yang kita sayangi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Orang bilang rindu itu hanya bisa dirasakan oleh seseorang yang kita sayangi. Berarti Sasuke sudah mulai sayang terhadap Naruto. Bagaimana tidak? Selama 5 hari ini sama sekali tidak ada pesan masuk dari seseorang yang mengaku sebagai calon suami Sasuke. Ia uring - uringan tidak jelas dan rindunya pun sudah berat. Sudah tak terbendung lagi.

"Shit! Ngakunya si dobe itu calon suamiku. Tapi nggak ada kabar. Dasar pembual!" gerutu Sasuke. Ia sedang duduk di atas kasur futon di kamarnya. Wajar saja karena ia tidak mampu membeli tempat tidur. Apalagi sekarang ia sudah tidak bekerja. Beruntung pemuda yang bernama Naruto itu mengirimkan makanan dan bahan makanan ke rumahnya setiap hari melalui kurir khusus.

"Apa benar dia mau menikahiku? Tapi.. Kalau dilihat dari tatapan matanya dia tampak serius." Mendadak wajah Sasuke merona. Ia memeluk guling sambil berguling ke kiri dan ke kanan. "Kyaa..!! Aku malu sekali! Masa pangeranku setampan itu sih? Rambutnya pirang, matanya biru, kulitnya berwarna tan. Ah.. "

Sasuke sangat ooc. Ia sudah lama tidak merasa bahagia seperti sekarang. Hidupnya bak Cinderella saja yang bertemu dengan sang pangeran.

"Tapi.. Apa benar dia menyukaiku? Kenapa aku ragu begini, ya?"

Tiba - tiba ponsel berbunyi. Panggilan masuk video. Sasuke bingung antara menjawab panggilan atau tidak. Namun ia ingat bahwa ia harus mengangkat telepon dari Naruto.

Klik. Sasuke tidak sengaja menonaktifkan video jadi ia hanya menelepon biasa saja.

"Ha.. Halo?" sapa Sasuke, gugup.

"Kenapa kau nonaktifkan videonya, teme? Aku ini udah kangen setengah mati tidak bertemu denganmu! Tapi kau malah.. "

Suara serak Naruto yang Sasuke dengar membuatnya meneteskan air mata. Ternyata pemuda itu serius padanya. Jadi sekarang ia bisa mencintainya sedalam mungkin dan berharap bisa hidup bahagia dengannya.

"Hiks.. Maaf. Maafkan aku, Naruto. Hiks.. Hiks.. Hiks.. " lirih Sasuke. Menangis karena terharu.

"Sa Sasuke chan! Kenapa kau menangis? Apa ada yang sakit? Katakan padaku, oke? Nanti aku panggilkan Dokter Tsunade. Dia dokter kepercayaan keluargaku." Terdengar nada cemas saat Naruto berbicara.

Sasuke tersenyum dan mengusap air mata. "A.. Aku tidak apa - apa. Aku hanya terharu saja. Ba.. Bagaimana kabarmu, dobe?" Sasuke berusaha senormal mungkin saat berbicara dengan Naruto.

Naruto tersenyum meski tak bisa dilihat oleh Sasuke. "Jujur saja. Keadaanku buruk di sini."

"Eh? A.. Ada apa denganmu, Naruto? Apa kau sakit?" Kali ini Sasuke cemas.

Kapan Kubahagia (end) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang