Chap 6

846 73 9
                                    

Semua karakter di fanfic ini bukan milik thor. Ide cerita asli milik thor
Pair narufemsasu, genre hurt, romance




Happy reading






Naruto dan Sasuke layaknya pasangan yang sedang berbuat mesum saat tercyduk oleh Kushina dan Naruko. Tidak salah juga karena Sasuke memang sedang ditindihi oleh Naruto ketika mereka tercyduk.

💢"Na ru to!!" teriak Kushina langsung menarik tangan Naruto membawanya jauh dari Sasuke. Naruko langsung membantu Sasuke untuk bangun dari tempat tidur.

Deg deg. 'Apa aku akan diusir? Ini semua salahku. Aku takut!' batin Sasuke meneteskan air mata.

Naruto dan yang lainnya terkejut melihat Sasuke menangis. Padahal tadi Naruto berjanji untuk tidak membuat Sasuke menangis. Tapi kini gadis yang ia cintai malah menangis.

"Sa Sasuke.. Aku.. " Naruto hendak memeluk Sasuke namun sang ibu dan adiknya melarangnya.

"Kakak ipar menangis karena kakak! Apa yang telah kakak lakukan pada kakak iparku, hah?!" tanya Naruko dengan nada tinggi. Ia memeluk Sasuke.

Sasuke terkejut dengan sikap dari calon adik iparnya. Ia pikir ia akan dimarahi atau diusir. Nyatanya Naruto yang Naruko marahi.

"Eh? Aku kan tidak berbuat apapun. Kenapa aku dimarahi? Aku hanya..hanya..menciumnya sedikit. Hehe.. " aku Naruto terkekeh sambil menggaruk tengkuk lehernya yang tidak gatal.

Kushina langsung menjewer telinga Naruto. "Aduh.. Bu.. Sakit. Kenapa ibu menjewer telingaku?" rengek Naruto kesakitan.

"Kau bilang kenapa? 💢" Kushina menunjuk pada Sasuke yang sudah berhenti menangis. "Kau sudah membuat calon menantuku menangis. Minggu depan kalian menikah. Kalian hanya boleh bertemu di siang hari. Malam hari Naruko atau ibu akan tidur dengan Sasuke untuk menjaganya dari terkaman rubah mesum seperti dirimu, Na ru to!!"

"Ya.. Ibu nggak asyik. Aku kan ingin..ingin.. " Naruto melirik Sasuke namun lagi - lagi ia dihadiahi jeweran dari sang ibu. "Ibu!! Sakit!!"

Kali ini Sasuke tersenyum. Ia merasa tingkah Naruto sangat konyol bahkan bisa membuat Sasuke tertawa.

Blush. 'Cantiknya.. ' batin Naruto, Kushina dan Naruko. Mereka melihat Sasuke dengan tatapan kagum.

"A.. Ada apa? Kenapa kalian melihatku seperti itu? A.. Apa ada sesuatu di wajahku?" tanya Sasuke gelagapan.

Naruto tersenyum. Ia melangkah mendekati Sasuke. "Kau lebih cantik saat sedang tersenyum dan tertawa. Teruslah begitu karena aku tidak akan membiarkanmu merasa sedih lagi."

"Terimakasih, Naruto," ucap Sasuke tersenyum bahagia.

Naruko dan ibunya hanya bisa bersidekap tangan. Mereka juga merasa bahagia. Setelah Naruto yang tersadar dari tidurnya yang lama, kini ada sosok gadis yang memberikan kebahagiaan di kehidupan mereka.



Sasuke sedang berbahagia. Terlebih minggu depan ia akan menikah dengan pangerannya tercinta, Naruto. Apa yang sedang dirasakan Sasuke berbanding terbalik dengan Hinata dan Itachi, adik dan kakak Sasuke. Mereka kini tinggal di rumah kontrakan yang sempit, kecil dan juga kumuh. Jauh dari kata mewah.

"Kakak! Aku mau pindah rumah! Ini rumah tidak layak tinggal!" bentak Hinata kepada Itachi. Ia terus bolak balik mengelilingi rumah kontrakan barunya yang masih belum dipenuhi barang dengan kursi roda yang ia duduki.

Itachi menghela nafas. "Ini lebih baik daripada kita tinggal di pengungsian, Hinata. Apa kau mau tinggal di pengungsian lagi?" Ia sedang merapikan barang yang hanya sedikit  di dalam rumah baru itu.

Kapan Kubahagia (end) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang