Obedient Son

Bab 5. Ouyang, Ouyang..

"Zizhen masih belum datang juga, apakah kali ini dia gagal lolos dari pengawasan ayahnya..?" Tanya Jingyi pada Jin Ling.

Ayah Zizhen, yang berusia sudah uzur, sangat menyayanginya. Tidak dalam mimpi terburuknya pun dia memikirkan anak kesayangannya, Ouyang Zizhen yang sensitif, romantis,  tampan dan penuh kasih sayang akan berkeliaran dengan Jendral Hantu; Wen Ning. Ide Berburu malam bersama mayat ganas di luar akal sehatnya.
Kebencian Ketua klan Ouyang pada Wen Ning sudah mendarah daging dan bukan rahasia lagi.
Namun, ayah mana yang mampu mengalahkan putra kesayangannya sendiri? Dengan sedikit rengekan dari Zizhen pada akhirnya dia akan menyerah.

Berjalan dengan riang sambil menikmati desiran angin, riuh kelepak daun-daun di pepohonan, sinar matahari yang menimpa kulitnya yang kemerahan, Zizhen menikmati setiap langkah dalam perjalanannya bagai merangkai puisi cinta.

Lihatlah langit itu, pikirnya sambil menatap ke atas. Awan-awan putih beriak membentuk gelombang yang berduyun-duyun mengikuti kemana angin berhembus. Warna putihnya sewarna kapas sehingga membuat Zizhen ingin melompat-lompat di atasnya. Sungguh awan yang cantik dan menarik.

Beberapa saat kemudian dari kejauhan dia bisa melihat kilau jubah klan Lanling Jin yang mewah dan menyolok. Tentu saja mereka sudah menunggu Zizhen dengan dongkol. Hari hampir siang dan orang yang di tunggu datang berjalan dengan langkah melompat-lompat riang. Melihat muka cemberut ketiga temannya, Zizhen tak terpengaruh sedikitpun.. dia bukan tipe merasa bersalah menikmati hal-hal yang dia sukai.

"Zizhen!! Cepatlah!! Kenapa kamu masih melompat-lompat santai saat kami sudah menunggumu dari pagi!! Dasar kurang peka!" Gerutu Jin Ling.

"Tuan muda Jin Ling.. kenapa kamu selalu cemberut seperti itu? Nikmatilah sedikit masa mudamu.. jangan menjadi getir saat usiamu masih 14 tahun.. " Jawab Zizhen santai.

"Kau..!" Ancam Jin Ling. Tangannya mengepal siap untuk memberikan pukulan pada pemuda berjubah merah maroon itu. Senyum lembut dan menawan Ouyang Zizhen sebenarnya sangat sulit untuk di benci. Dia tipe pemuda yang ingin kau jadikan teman baik karena loyalitas dan penilaiannya yang tak terpengaruh oleh penilaian orang lain.

"Sudahlah Jin Ling! Jangan cerewet, kenapa kau selalu bersikap seperti ini!" Bentak Sizhui dari jauh berjalan mendekat ke arah mereka.

Keempat wajah shock menatap Sizhui. Ouyang Zizhen yang paling parah mengalami goncangan. Walau bagaimana pun selama ini Sizhui yang dia kenal adalah pemuda elegan dan bertutur kata sopan dan santun. Pemuda yang baru saja mengeluarkan bentakan hampir menyerupai sifat Jingyi. Lan Jingyi adalah satu-satunya dari klan Gusu Lan yang selalu melanggar aturan klan mereka.. itu kalau Senior Wei tidak di hitung.

"Sizhui! Apa kabarmu? Terima kasih sudah mengundangku untuk berburu malam. Kamu sudah menyelamatkanku dari rasa bosan belajar dirumah." Kata Zizhen setelah mengatur rona mukanya agar tak menyinggung Sizhui.

Dengan suara lembut Zizhen yang menyapanya, Sizhui menjadi tenang kembali. Beginilah seharusnya keadaan saat sahabat yang lama tidak bertemu saling menyapa. Bukan seperti si manusia getir Jin Ling.

"Terima kasih telah menerima undanganku, Zizhen. Aku baik-baik saja." Sapa Sizhui.

"Dia tidak baik-baik saja, dia sedang mengalami moodswing karena pubertas.. " kata Jingyi.

Mendengarnya lagi-lagi keempat pasang mata rekan Jingyi terbelalak. Sizhui menatap saudara seperguruannya dengan rasa tak percaya. Kenapa Jingyi mengucapkan hal-hal yang seharusnya menjadi privasinya.
Setelah rasa kaget maka timbullah rasa marah bercampur malu.

Merasakan situasi yang tiba-tiba menegang, Ouyang Zizhen segera menyelamatkan situasi.

"Ah.. Sizhui, kamu sangat beruntung. Pubertas merupakan masa-masa yang sangat spesial bagi laki-laki. Itu masa dimana seorang pria akan tumbuh paling bersinar dan akan lebih bersinar lagi semakin dia dewasa." Kata Zizhen lembut menatap Sizhui. Bersidekap memeluk pedangnya dya memberi Sizhui senyuman menenagkan. "Jangan merasa sendirian, bila kamu merasakan hal-hal yang mengganggu carilah aku, kita bisa membicarakan apapun yang kau inginkan."

Itu seperti petir menyambar kepala Sizhui. Apa yang selama ini dia cemaskan dapat di mengerti oleh Zizhen dengan sangat mudah.
Itu seperti rasa lega, haru dan campuran emosi yang tak bisa dia deskripsikan mengoyak-ngoyak dadanya.

__________________________________

🌼🌼🌼

Hiro: apakah sudah terlambat untuk mengganti pemeran utama???

Jin Ling:...

Hiro: Zizhennnn!!! Wo ai ni!! Wo ai ni!! Wo ai niiiii!!😍😍😍

Jin Ling:....