Bab 7. Kesadaran

147 13 1
                                    

Nafas memburu Sizhui terdengar jelas di keheningan malam. Pedang seputih saljunya ternoda darah yang menetes di atas tanah dan daging hancur. Jubah putih dengan pola awan mengambangnya telah berubah merah tua akibat kegelapan hutan.

Sizhui terdiam di tempatnya. Sesaat kesenangan yang teramat telah menguasainya. Rasa desir pedangnya yang mengayun cepat mencipratkan darah kental panas ke udara. Rasa kepuasan merobek kulit dan daging. Rasa melepaskan diri dari 3000 lebih aturan sekte...
Yang tersisa saat itu hanyalah dirinya, Wen Yuan; seorang Qishan Wen.

Wen Ning menyaksikan semua itu hanya bisa menghembuskan nafas kosong ke udara, menatap langit gelap pekat di atas mereka. Teringat berpuluh tahun lalu bagaimana klan Wen sangat menikmati membantai orang-orang. Dirinya pun tak luput dari kesalahan itu. Wen Ning adalah senjata tak bertuan. Meski telah terbebas dari ikatan kepemilikan.. dirinya telah memilih untuk mengikuti tuannya Wei Wuxian. Dulu ketika tuannya dikuasai kekuatan gelap, Wen Ning membantunya dengan setia. Melihat Sizhui sekarang, semua memori berdarah itu kembali.

Namun Jin Ling berbeda. Setelah tersadar dari rasa kagetnya, dia segera bangun dari tempatnya terjerembab. Mengabaikan sisi tubuhnya yang nyeri, terseok menuju di mana Sizhui berdiri.
Menggenggam tangan Sizhui yang masih mencengkeram erat pedangnya, Jin Ling menyeret sahabatnya menjauh dari ongokan sisa-sisa bangkai si ular.

Mereka berjalan dan terus berjalan diikuti fairy menembus kegelapan hutan sampai akhirnya menemukan sebuah sungai kecil dengan aliran tenang. Di sana Jin Ling mulai membersihkan Sizhui dari noda darah dan kotoran yang melekat di tubuhnya. Dalam diam, keduanya tak berniat memulai pembicaraan apapun.

Ketika Jin Ling hendak membantu Sizhui membersihkan wajahnya, dia mendapati moe'er-nya juga telah ternoda darah. "Um.. moe'er-mu.."

"Tidak boleh di lepas di depan orang lain.." kata Sizhui.

Jin Ling tau. Selama perjalanannya dulu dengan klan Lan dan Wei Wuxian, dia telah mengetahui bahwa moe'er klan Lan tidak boleh di sentuh atau pun di buka di depan orang lain kecuali orang tua, pasangan atau anak-anak mereka.
Apalagi, si gila Wei Wuxian sering kali memainkan moe'er Han Guang-Jun yang mana membuat murid-murid klan Lan selalu mengalami shock berat.

"Tapi.. itu dipenuhi darah.." kata Jin Ling canggung.

Sizhui terdiam. Dia telah merasa melanggar ke-3000 aturan sekte beberapa saat yang lalu. Melanggar aturan moe'er tidak akan merubah apapun, pikirnya.

Melepaskan ikatan moe'er di belakang kepalanya untuk pertama kali di depan orang lain, Sizhui sedikit banyak merasa kikuk. Mereka berdua terlihat kikuk dan sedikit merasa malu. Alih-alih moe'er, itu terlihat seperti Sizhui sedang menanggalkan pakaian!

Mencuci moe'er-nya, Sizhui kemudian melanjutkan membasuh wajahnya sendiri. Jin Ling masih diam di belakangnya. Karena sepertinya hanya mencuci moe'er tidak cukup, Sizhui lantas menceburkan dirinya ke sungai.
Air sungai berubah merah membawa darah menjauhinya.

Membenamkan kepalanya dalam air akhirnya pikiran jernih menguasai Sizhui lagi. Ketika pikiran jernihnya kembali, rasa malu menguasainya.

Sekarang dia baru sadar, dia telah membuka moe'er-nya di depan orang lain. Logika yang beberapa saat lalu masuk akal baginya, sekarang terasa salah. Walau bagaimanapun, selain anak dan orang tuanya.. orang lain yang bisa melihatnya tanpa moe'er adalah pasangannya!

__________________________________

Hiro: jadi sebenarnya Jin Ling terlihat OOC.. walau di besarkan oleh Jiang Chen sampai tertular sifat-sifat JC yang pemarah, jangan lupa kalau Jin Ling adalah anak dari Jiang Yanli yang lembut dan penuh kasih sayang, Jin Zixuan yang walau suka pamer tapi romantis. Bahkan kalau sangat memaksa, kakeknya; Jin Guangshan adalah pria playboy dan pamannya Jin Guangyao adalah pria mempesona dengan kemampuan bicara memukau.
Mari beri kesempatan Jin Ling berkembang menjadi pria yang sepantasnya. Biarkan saja Uncle Jiang Cheng satu-satunya pria pemarah.. dan single di keluarga ini.

Obedient SonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang