Bab 8. Jin Ling

227 13 2
                                    

"Jin Ling, kenapa kamu membawaku ke sini?" Tanya Sizhui.

"Tubuhmu penuh darah dan kotoran." Jawab Jin Ling acuh tak acuh.

Memunggungi Sizhui untuk memberikan sahabatnya sedikit privasi, dia menendang-nendang batu sungai di dekat kakinya. Dia sendiri tidak tau kenapa, pikirnya.
Ini diluar kebiasaannya.

Jin ling hanya merasa saat itu dia harus membawa Sizhui menjauh dari adegan berdarah itu. Sikap Sizhui yang tidak seperti biasanya seperti memicu sesuatu dalam dirinya.

Satu waktu, pamannya sangat menyesali ketika dia tidak ada untuk Wei Wuxian saat dia mengalami kejatuhan. Sampai sekarang paman Jiang Cheng masih menyesalinya. Jin Ling hanya tidak ingin, hal itu terjadi padanya.

Sizhui, walaupun berasal dari sekte lain, hanya dia seseorang mendekati teman yang Jin Ling miliki. Dia tumbuh di bawah pengawasan paman-pamannya yang keras dalam mendidiknya. Statusnya sebagai penerus klan Lanling Jin tidak membuatnya lebih mudah di dekati oleh sepupu ataupun orang-orang dalam klan-nya sendiri. Dia selalu sendirian, hanya ditemani fairy; anjing spiritual pemberian pamannya yang sudah meninggal.

Sizhui adalah pemuda yang berhati lembut. Dia selalu penuh kasih sayang pada saudara dan junior satu klan-nya. Seorang siswa panutan. Jin Ling mengagumi sifat Sizhui tersebut. Kini dia pasti merasa bersalah tentang apa yang dia lakukan pada siluman ular itu.

"Kurasa... Kurasa aku hanya tidak ingin kamu berfikir terlalu banyak tentang ular itu.." kata Jin Ling akhirnya.

Mendengar itu, Sizhui menenggelamkan kembali kepalanya ke dalam sungai. Beberapa saat berlalu dan dia tidak muncul ke permukaan.

"Hei! Aku tidak membawamu ke sini agar kau mati tenggelam!!" Teriak Jin Ling mendekati Sizhui.
Jubahnya basah karena mencari-cari di tempat tadi Sizhui tenggelam. "Sizhui!!"

Fairy yang semula duduk di dekat bebatuan besar menghindari air kini menyalak keras mendengar suara panik Jin Ling.

Tiba-tiba Sizhui muncul beberapa meter jaraknya dari tempatnya semula. "Airnya makin deras.."

Jin Ling, "..."

Mendekati Sizhui, Jin Ling menarik tangan pemuda itu lagi. Membawanya ke tepian. "Sebaiknya aku membawamu kembali ke Gusu Lan agar usahaku tidak sia-sia."

Jin Ling mengira Sizhui merasa bersalah telah membunuh ular itu dan mencincangnya sedemikian rupa. Jin Ling tidak tau Sizhui diam-diam menikmati momen itu, Jin Ling tidak tau Sizhui adalah seorang Wen. Rahasia yang tidak boleh dia katakan pada siapa pun.

Sesampai di tepi sungai, ternyata teman-teman mereka telah menemukan Sizhui dan Jin Ling. Zizhen dan Jingyi terlihat cemas menghampiri mereka berdua.

"Kamu tidak apa-apa Sizhui??" Tanya Zizhen memeriksanya dari atas ke bawah.

"Sizhui! Mana moe'er-mu?" Tanya Jingyi.

Membahas moe'er lagi-lagi rasa malu menguasai Sizhui. Untunglah suasana cukup gelap jadi sangat mudah menyembunyikan pandangan matanya yang tak tau harus di tujukan ke mana. "Itu kotor."

Jin Ling yang mendengar pembicaraan itu pun menjadi ikut-ikutan malu.

Jingyi, "Tapi.."

"Sudahlah.. ayo kita membuat api. Aku akan mencari kayu bakar." Setelah mengatakannya terdengar suara kayu dijatuhkan ke tanah.

Tak seberapa jauh, terlihat pamannya sedang berusaha membuat api unggun. Beberapa saat kemudian api berkobar membakar ranting dan kayu membawa kehangatan ke tubuh Sizhui yang basah. Jubah luarnya telah digantung dengan ranting pohon dekat perapian agar cepat kering. Pemuda-pemuda itu duduk mendekati api dalam diam.

Suasana tidak pernah sesunyi ini saat mereka berburu malam. Terutama Jingyi dan Jin Ling yang suka tak henti-hentinya berkelahi dan mengejek satu sama lain.

Sizhui merasa bersalah lagi telah membuat suasana tidak nyaman.
"Maafkan aku.. karena aku perburuan kita kali ini kurang menyenangkan."

Zizhen yang duduk paling dekat dengannya menyenggolkan sikunya  pada Sizhui. "Apa yang kamu bicarakan? Kita semua menikmati setiap perburuan yang kita lakukan selama ini, termasuk kali ini. Jangan merasa bersalah hanya karena suasana hatimu sedang buruk." Kata Zizhen sambil tersenyum menatapnya.

Sizhui membalas senyuman Zizhen dengan tulus. Hatinya telah tenang kembali akibat perkataan itu.
"Terima kasih, Zizhen."

Jin Ling yang melihat adegan itu lagi-lagi mengerutkan keningnya. Itu terasa salah. Kenapa mereka berdua saling menatap dengan aura merah muda menyembur ke segala arah??? Kenapa dia merasa jengkel luar biasa melihatnya? Kenapa?

"Sizhui, sebaiknya kamu pakai lagi moe'er-mu.. itu sudah terlihat cukup kering." Kata Jin Ling menyela pembicaraan antara Zizhen dan Sizhui.

Mendengarnya, Sizhui langsung menghujani Jin Ling dengan tatapan tajam. Tolong siapapun! jangan bahas moe'er-ku lagi, please!! Jerit hati Sizhui.

Tapi Jin Ling tidak menangkap semua sinyal Sizhui. Dia cukup senang karena aura merah muda sudah menguap entah kemana. Yang tesisa hanya percikan bunga api dari api unggun di depan mereka.

__________________________________

🌼🌼🌼

Penulis hampir lupa dengan eksistensi fairy🤣🤣🤣

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 26, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Obedient SonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang