🚫[1] (BL) Kehidupan Pertanian Bahagia Seorang Dokter Barat

Bab 42: Aku Di Sini, Suamiku

“Hei, kenapa berwajah panjang? Jangan khawatir, oke? Saya bukan orang yang licik dan jahat seperti itu. Selain itu, ini adalah bisnis yang saling menguntungkan. Bukan? Kenapa saya merusak keuntungan saya sendiri?” kata Lin Dafu, sepertinya dia telah melihat melalui pikiran batin Song Qinghan.

"Selain itu..." dia berhenti sejenak, merenung sejenak, "Saya akan meninggalkan tempat ini besok, bagaimana saya bisa melawan Anda?Yah, saya kira tidak lagi."

Dengan heran, Song Qinghan bertanya dengan rasa ingin tahu, "Apa? Mau ke mana? Dan untuk apa?Maukah kamu kembali?"

Menatap Song Qinghan dengan agak geli, Lin Dafu menggelengkan kepalanya, berkata, "Kamu benar-benar bayi laki-laki dengan jutaan pertanyaan. Bukankah kamu? Atau mungkin singkatnya, apa yang benar-benar ingin kamu ketahui adalah jika aku akan kembali atau tidak, bukan?Jawabannya pasti menjanjikan untukmu. Aku TIDAK AKAN PERNAH kembali ke sini lagi."

Merenungkan, Song Qinghan mendapati dirinya tidak terlalu bahagia, tetapi ucapan dari Lin Dafu entah bagaimana membangkitkan jejak kesedihan yang dalam di benaknya, meskipun dia tahu tidak akan ada "BR*NGS*K" yang begitu menyebalkan berdengung di sekitarnya lagi.

Mungkin orang ini, disakiti ribuan kali tanpa menyerah, akhirnya akan tunduk pada takdir dan menyadari bahwa mereka sama sekali tidak memiliki masa depan.

Setelah makan siang, Lin Dafu mengirim semua pelayan ke dalam ruangan, meletakkan kedua tangannya di atas meja dan menatap dengan tulus ke arah Song Qinghan, berkata, "Jadi, kamu masih memilih untuk tetap diam tanpa memberitahuku tentang rahasiamu sampai sekarang?"

Menghindari kontak mata langsung dengannya, Song Qinghan menarik pandangannya, menggelengkan kepalanya dan menjawab, "Apa yang kamu bicarakan? Aku tidak punya rahasia, oke?"

Lin Dafu mengangkat alisnya, berkata, "Nahhhh, semua orang memiliki rahasia. Tentu, rahasiaku adalah aku masih mengompol ketika aku berumur enam tahun. Bagaimana denganmu?"

Saat suasananya mulai rileks, Song Qinghan merasa lebih rileks, berkata, "Ah, rahasiaku adalah aku membasahi celanaku pada tujuh tahun."

"Benarkah?" kata Lin Dafu, sambil bersandar di kursi, sambil menatap Song Qinghan yang sekarang mondar-mandir pada kontak mata mereka dan meraba-raba di sana. Kesedihan yang tidak diketahui menyeretnya tenggelam ke dalam jurang yang tak terlihat. Dia kemudian terus mengomel, "Bukankah kamu mengatakan bahwa kamu telah kehilangan ingatanmu? Kenapa kamu masih ingat masalah masa kecilmu?"

Song Qinghan tahu persis pria di depan akan terus bertanya kepadanya tentang jawabannya. Dengan gugup, dia bergumam, "Aku ... lidahku kusut."

Mendengar itu, mata Lin Dafu lebih tajam, cemberut di sana.

"Nah, begitu? Lalu jelaskan padaku tentang masalah yang pernah kamu akui bahwa kamu adalah orang aneh yang mabuk? Apakah kamu yakin bahwa kamu diberitahu oleh Wu Dahu?"

Karena tidak mendapat tanda apapun dari ekspresi dingin pahit Lin Dafu, Song Qinghan tidak mendapat jawaban lain selain berkata, "Ya ... Ya!Tentu saja dia melakukannya."

Lin Dafu memberinya respons dengan cibiran, namun senyum di wajahnya menunjukkan kepahitan. Istilah ini dia tidak menunjukkan belas kasihan lagi, berkata, "Yah, sayang sekali. Tapi saya minta maaf untuk memberi tahu Anda bahwa saya memang bertanya kepada Wu Dahu tentang itu. Dia mengatakan kepada saya bahwa dia tidak pernah menyaksikan adegan Anda sedang mabuk. Jadi katakan  saya, bagaimana dia bisa tahu bahwa Anda orang yang mabuk?"

"Tidak mungkin! Kapan kamu ...?" teriak Song Qinghan, tetapi kemudian dia tiba-tiba terdiam, mulai mengingat hari ketika Wu Dahu dibebaskan dari penjara.