Bel tanda istirahat berbunyi dan menggema ke seluruh penjuru kelas, samar-samar terdengar di kedua telinga Doyoung sebab ia yang terlalu fokus belajar. Tepukan di pundaknya terasa lagi, kali ini sedikit lebih keras disertai teguran dari si pemuda Qian.
"Aku akan pergi ke kantin bersama Jaehwan, apa kau ingin pergi juga?" tanyanya, membiarkan tangannya bertengger di pundak Doyoung.
Doyoung lebih memilih untuk tinggal di kelas sepanjang hari, kecuali saat ingin mengambil atau meminjam buku di perpustakaan juga lokernya. Terkadang-ah, bukan terkadang, namun sering kali Kun dan Jaehwan merasa heran karena kebiasaan Doyoung. Pemuda bermarga Kim itu tidak pernah sarapan, berdalih jika ia akan mual dan membuat konsentrasinya terganggu.
Sebagai teman, Kun dan Jaehwan tentu merasa khawatir dengan kondisi Doyoung. Apakah pemuda itu tidak takut sistem pencernaannya terganggu sebab ia lebih memilih memberikan asupan untuk otaknya, bukan perutnya juga? Tidak habis pikir. Bagaimana bisa Doyoung menahan lapar selama itu?
Doyoung menggeleng, "Pergilah, aku sedang tidak lapar," tolaknya halus, mengulas senyum tipis saat Jaehwan mulai mengoceh.
Jaehwan menghela napas pasrah, usaha mereka untuk mengajak Doyoung pergi ke kantin terasa sia-sia dan berakhir selalu sama-Doyoung selalu menolaknya. "Baiklah, aku akan membeli sesuatu untukmu. Kau harus mengisi perutmu juga, bukan otak pintarmu itu saja," gerutunya kemudian berbalik dan melenggang keluar kelas bersama Kun, meninggalkannya sendirian di dalam kelas bersama beberapa orang yang sibuk dengan urusan mereka masing-masing.
Si pemuda Kim masih setia mematri senyumnya walau tak selebar sebelum Kun dan Jaehwan meninggalkannya. Ia hanya ingin berdiam sendirian di bangkunya bersama beberapa lembar kertas dan bolpoin juga pensil untuk menulis atau menggambar sketsa di buku biru. Lagi-lagi Doyoung menggelengkan kepalanya pelan, melupakan sesuatu yang dipikirnya tak mungkin untuk dilakukan.
Doyoung pun masih penasaran, apa yang pemuda Jung itu lakukan dan bagaimana bisa Jaehyun menemukan buku biru miliknya? Jaehyun tak lagi menjadi teman sekelasnya semenjak tahun ajaran ini, yang membuat Doyoung ingin sekali meminta kepada wali kelasnya supaya memindahkan dirinya ke kelas yang sama dengan Jaehyun.
Sudah lama sekali sejak terakhir kali Doyoung dan Jaehyun menghabiskan waktu bersama, hanya berdua sedangkan teman-teman mereka yang lain sudah berhamburan keluar kelas bahkan sebelum bel tanda istirahat berbunyi. Masa-masa indah itu benar-benar Doyoung rindukan, ia ingin kembali ke semua jejak memorinya bersama Jaehyun.
Hanya bersama pemuda berlesung pipi itu.
Bahkan salah satu momennya selalu terlintas, mampu Doyoung ingat jelas ketika ia melihat kemasan minuman kesukaan Jaehyun saja. Saat itu, ada catatan yang harus Jaehyun selesaikan segera. Waktu yang diberikan untuk beristirahat cukup singkat untuknya, sehingga si pemuda Jung terburu-buru menyelesaikan tugasnya demi bisa sedikit bersantai pada malam harinya.
Dan, Doyoung datang dengan sekaleng minuman dingin yang sampai saat ini ia ketahui menjadi minuman favorit Jaehyun. Pemuda bermarga Jung itu tersenyum lebar saat mendapati dirinya duduk di bangku di depannya, sambil menyodorkan kaleng minuman itu. Jaehyun menghentikan kegiatannya, menerima pemberian Doyoung setelah mengabaikan buku dan alat tulisnya-seketika melupakan niat awalnya untuk segera menyelesaikannya.
Namun Doyoung ada di sana untuk menyemangati Jaehyun juga, memberikan minuman itu sebab ia tahu Jaehyun tidak akan pergi ke kantin pada saat itu. Kemudian si pemuda Kim mengingatkan Jaehyun bahwa catatan itu bisa diselesaikan sebelum bel berbunyi lagi, dan ia akan mendapatkan lebih banyak waktu bersantai serta beristirahat.
Jaehyun mengangguk paham lalu terkekeh halus kala melihat Doyoung yang mengerucutkan bibirnya karena si pemuda Jung tidak mengucapkan terima kasih. Lantas, Jaehyun mengucapkan terima kasih sesudah meraih dan menggenggam tangan Doyoung yang awalnya ada di atas mejanya. Doyoung memerah samar, membuat Jaehyun tertawa geli.
KAMU SEDANG MEMBACA
Amorist ; ᴊᴀᴇᴅᴏ
Fanfic[Poetry, Romance, School Life, Short Story] When someone wants to be a writer, but he falls in love before that. • Completed • BxB / Yaoi / Homo / Gay • Bahasa baku • Hope you enjoy it, don't forget to vote and comment. Thank you! • Don't like, don'...