Chapter 2

547 65 3
                                    

10:00AM

Mendungnya cuaca di pagi hari membuat Jinny sengaja membawa payung untuk berjaga-jaga jika hujan turun. Saat ini dia dalam perjalanan menuju mini market dan di tengah perjalanan, matanya menangkap sosok yang tak asing di hadapannya. Jinny pun dengan refleks menghentikan langkahnya begitu juga dengan orang yang berdiri di hadapannya.

"Hi Jinny!" Sapa gadis itu dengan tersenyum dan Jinny membalasnya dengan senyuman canggung.

Pantas cuaca pagi ini mendung, rupanya pertemuan ini penyebabnya.

Jinny kemudian mendekatinya dan berdiri di hadapannya.

"Selamat atas pernikahanmu, Soodam-ah." Jinny menepuk bahu mantan kekasihnya itu dan berjalan melewatinya, sementara Soodam hanya bisa menatap punggung Jinny dengan perasaan bingungnya.

"Dia pasti merasakan sakit setelah melihatku dan aku hanya bisa berharap kau baik-baik saja Jinny." Gumam Soodam dan melanjutkan perjalanannya, sementara Jinny menghentikan langkahnya sejenak sembari menoleh ke belakang.

"Kidding me? Aku pikir kau akan memanggilku dan menanyakan keadaanku aish!" Jinny mendesah kesal lalu berjalan masuk ke sebuah mini market.

Selang beberapa saat kemudian, Dita saat ini berdiri di pinggir jalan sembari menunggu lampu merah. Setelah lampu merah menyala, dia menyeberangi jalan dan berlari menuju mini market yang sama dengan Jinny. Ketika ia membuka pintu masuk, secara bersamaan Jinny keluar melalui pintu sebelahnya dan sekali lagi mereka berpapasan tanpa melihat satu sama lain. Tidak lama Dita kembali dengan sekantong kecil cokelat dan melanjutkan perjalanannya. Dalam perjalanannya, Dita mulai merasakan kedinginan dan melihat hujan rintik-rintik mulai turun.

"Seharusnya aku membawa jaket dan payung tadi asih!" Dita pun berlari dan mencari tempat berteduh namun hujan tiba-tiba membesar.

"Not now please!" Dita berlari mencari tempat untuk berteduh namun Dita berdecak kesal karena dia harus menyeberangi jalan.

"Sial mana bajuku sudah basah." Di tengah kekesalannya seseorang datang memayunginya dan menatapnya dengan tersenyum manis. Melihat siapa yang berdiri di sampingnya membuat Dita sampai tidak berkedip.

"How are you pretty girl?" Dita masih diam dalam dunianya.

"Yah!" Dita akhirnya tersadar.

"M-mianhae Jinny-ssi, aku sampai mematung melihatmu hehehe." Dita tidak bisa menyembunyikan rasa senangnya sementara Jinny mengerutkan keningnya dengan bingung.

"You know my name?"

"Yes hehehe."

"Ahhh sayang sekali, seharusnya saat ini adalah saat untuk memberitahu namaku, karena kita bertemu kembali hehehe."

"Sayangnya aku sudah tau lebih dulu."

"Alright. Mau mencari tempat berteduh bukan? Kaja ikut denganku saja." Jinny merangkul pingang Dita tanpa permisi dan sentuhannya itu membuat berhasil membuat Dita gugup. Jinny kemudian membawanya pergi dan berteduh di tempat yang tidak jauh dari rumahnya.

"Nah kita sudah berteduh sekarang."

"Gomawo Jinny-ssi."

"Your welcome. Kau sendirian?"

"Aku tidak sendirian, ada dirimu di sampingku." Jinny mengeluarkan tawanya.

"I mean, kau pergi sendirian?"

"Aku pergi dengan kakakku dan dia masih ada urusan dengan pekerjaannya." Jinny mengangguk mengerti dan melihat Dita yang tampak kedinginan. Merasa khawatir, Jinny langsung melepas jaketnya lalu menyelimuti tubuh Dita dengan jaketnya.

LOVE IS COMINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang