Chapter 4

573 65 16
                                        

Awal pagi mulai berjalan. Langit masih kelabu dan udara sekitar terasa dingin menyentuh kulit Jinny yang saat ini sedang berdiri di luar rumah, memandang sekeliling sembari menikmati segelas teh hangat.

"Aku suka tempat dengan suasana yang tenang seperti ini." Gumamnya sembari mencoba menghirup udara segar. Tidak lama kemudian, ia teringat sesuatu dan membuatnya segera masuk ke dalam rumah. Jinny kemudian pergi menuju ke kamar Lea dan melihat sang tuan rumah masih tertidur pulas dengan mulut yang terbuka lebar.

“Tch si idiot ini.” Jinny kemudian pergi memeriksa adiknya. Dengan gelengan kepalanya, Jinny melihat Dita juga masih tertidur pulas dengan tenangnya.

"Aku pikir anak manis ini sudah bangun." Jinny pun membukakan gordeng dan jendela kamarnya, setelah itu dia duduk di tepi ranjang sembari mencolek-colek pipi Dita.

"Dita sudah waktunya kau bangun." Hening. Jinny mencoba mengguncang bahunya dengan lembut namun itu tidak membuat tidur Dita terusik sama sekali.

"Aigoo..." Dengan senyuman nakal, Jinny akhirnya mencoba membangunkan Dita dengan cara menciumi pipinya dengan gemas.

"Wake up!"

"Engggghhhhh!" Dita akhirnya terbangun.

"Good morning Dita!" Sapa Jinny dengan memperlihatkan senyuman matanya.

"Hoaaaam... Good morning. Rasanya ada sesuatu yang lembut baru saja menempel di pipiku." Jinny menahan tawanya sementara Dita kembali memejamkan matanya karena malas.

"Kau mungkin tidak akan bangun jika aku tidak melakukannya."

"Apa yang kau maksud?"

"Bukan apa-apa. Ayo bangun, ini sudah jam tujuh pagi."

"Biarkan aku tidur sebentar lagi." Jinny terkekeh.

"Aku harus pulang ke rumahku.” Dita seketika bangkit dari tempat tidurnya.

"Right now?”

"Hmm, aku akan pulang ke rumahku sebentar lalu pergi untuk memeriksa kedaiku. Kau sudah dengar kan semalam, aku membuka usaha kedai sendiri dan aku harus menggaji pegawaiku hari ini."

"B-boleh aku ikut?"

"Tunggu saja di rumah, aku akan kembali kemari setelah pulang nanti."

"Tapi aku ingin ikut denganmu."

"Untuk apa? Lagi pula cuaca cukup dingin dan tidak cocok untuk pengendara motor."

"Untuk lebih dekat denganmu hahaha." Goda Dita sembari melompat dari tempat tidurnya dan berlari ke kamar mandi.

"That girl... Ku pikir dia tidak pandai menggoda." Jinny kemudian merapihkan tempat tidurnya.

"Setelah selesai jangan lupa kenakan jaket." Teriak Jinny dan pergi menuju dapur untuk membuatkan sarapan.

“Kau sudah bangun rupanya.” Jinny menoleh dan melihat Lea berjalan menghampirinya.

“Selamat pagi teman!” Sapa Jinny sembari menyodorkan segelas air putih dan segelas sereal.

“Gomawo. Dita sudah bangun?”

“Ne dia sedang membersihkan dirinya. Aku tidak tau harus membuatkan sarapan apa jadi aku hanya menyeduh sereal untuk kalian.”

“No problem, seharusnya aku bangun lebih awal dan menyiapkan sarapan untukmu.” Jinny hanya tersenyum dan tidak lama Dita muncul di hadapan mereka.

"Jinny-ssi aku sudah siap."

"Okay! Minum ini sebelum kita pergi." Jinny menyodorkan segelas sereal dan Dita menerimanya dengan ucapan terimakasih. Setelah Dita menghabiskan serealnya, Jinny dengan romatisnya melilitkan sebuah syal di lehernya.

LOVE IS COMINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang