01

74 11 0
                                    


Kring...kring...kring...
Suara telpon yang sangat berisik sehingga membuat aku terbangun dari tidur ku

"ihh siapa sih yang nelpon berisik banget, masih pagi juga" gumam ku dengan wajah mengantuk, aku pun meraih ponsel yang ada di atas meja dan mengangkat teleponnya,

"Yeoboseyo" jawab haechan dengan suara imut nya,

"ahhh echan apa sih ganggu orang lagi tidur aja" jawab ku sedikit kesal,

"kamu tau ini jam berapa?" tanya haechan dengan polos,

Aku pun melirik ke arah jam yang menunjukan pukul 06.00 WIB "omo, aku telat" kata ku sambil bergegas mempersiapkan diri untuk pergi berangkat ke kampus, untung saja ada haechan yang siap membangunkan ku kapan saja, karena cuman dia satu-satunya teman yang ku punya, kita berteman sejak kecil, keluarga kita juga sangat akrab satu sama lain, aku tak tau harus mendeskripsikan dia seperti apalagi, yang jelas kita sudah sangat sangat sangat dekat.

"Mah...Pah... Aku berangkat dulu ya" teriaku sambil berlari menuju lantai satu,

"kamu ga sarapan?" tanya mamah sambil membuatkan bekal untuk kaka dan aku,

"gausah mah, aku buru-buru" kataku sambil berlari keluar rumah,

"sarapan dulu de, nanti masuk angin" suruh papah padaku,

"gausah pah" jawabku sambil agak membungkuk untuk membenahi tali sepatu ku,

"haechan mana?" tanya mamah padaku,

"dia sibuk mah, dia kan baru pulang dari Australi" jawabku,

"ngapain dia ke Australi?" tanya mamah penasaran,

"liburan kali mah, uda ahh mah aku kan buru-buru mamah malah ngajakin aku ngobrol, uda ya aku berangkat dulu" kataku sambil bergegas menuju kampus,

"ehh ini bekal nya" teriak mamah,

"simpen aja, pulang nya cepet ko" teriak ku dari arah luar.

Aku tinggal bersama Papah, Mamah dan Kaka ku, Aku anak kedua dari dua bersaudara, kaka ku namanya Jeahyun Kastara, aku biasa memanggilnya dengan panggilan ka jae, aku tidak tau menau kenapa kaka ku ini diberi nama Jaehyun Kastara, yang jelas aku sangat sayang padanya haha, meskipun kita sering berantem, tapi seiring berjalannya waktu semakin tergambar bahwa dia juga sayang padaku.

***

Ternyata perjalanan masih sangat jauh, aku pun berhenti sejenak,

"huhh... cape juga lari lari" gumam ku sambil agak membungkukan badanku.

Titttttt... Suara klakson yang seakan akan menyuruh ku untuk melirik nya, ternyata itu ka jae

"ayo masuk" suruh ka jae sambil membuka kaca mobil nya,

"cape ya lari-lari?" tanya ka jae seakan menertawakan ku,

"cape lah pake nanya" jawab ku sambil membuka pintu depan mobil dan menaikinya,

"nih bekal mu" sambil menyodorkan bekal yang dibuatkan oleh mamah,

"ahh gomawo" ucapku sambil memeluk hangat dirinya,

My Could Prince || NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang