Tiga

518 66 0
                                    

Sasha yang baru saja memasuki ruangan pimpinan Aliansi Pembasmi Vampir yang dulunya didirikan oleh klan Ackerman itu sedikit bergetar ketakutan merasakan aura tidak mengenakkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sasha yang baru saja memasuki ruangan pimpinan Aliansi Pembasmi Vampir yang dulunya didirikan oleh klan Ackerman itu sedikit bergetar ketakutan merasakan aura tidak mengenakkan. Saat ia meletakkan cangkir minuman untuk Erwin dan Hanji yang juga sedang berada di ruangan tersebut, untuk cangkir terakhir ia letakkan di meja kerja sang pimpinan. Nyawa gadis itu terasa berkurang 10 tahun setelah berhasil meletakkan cangkir Levi tanpa suara kemudian segera undur diri meninggalkan ruangan itu.

Hanji yang menyadari ketakutan Sasha tadi tergelak. Ia menoleh pada Levi yang tampak mengalami suasana hati yang buruk. "Hei, Shorty~ Lama-lama kau bisa membuat pingsan para bawahanmu hari ini dengan aura kelammu itu!"

Levi tidak membalas perkataan wanita yang menjabat sebagai kepala divisi penelitian dan eksperimen itu. Dia meraih cangkirnya yang kali ini berisi espresso dan menyeruputnya hingga setengah. 

"Yah, itu juga kesalahanmu sendiri meloloskan vampir malam tadi. Atau dia memang terlalu kuat? Oh, atau kau terlalu terpesona dengannya~?" tanya Hanji menggodanya.

"Diam kau, Mata Empat!"

Erwin yang sedari tadi membaca kertas laporan sambil mencocokkan sesuatu dengan peta rencana mereka, kini ikut menimpali, "Aku juga terkejut kau bisa membuat vampir itu lolos. Apa yang terjadi, Levi?"

Levi bangkit dari kursi kebanggaannya dan bergabung duduk bersama Hanji dan Erwin. 

"Anggap saja aku sedang tidak beruntung."

Hanji tertawa. "Sejak kapan kau bisa memakai alasan mengenai keberuntunganmu?"

Pria berambut hitam itu hanya memberikan tatapan tajamnya yang tentu saja tetap tidak menghentikan tawa Hanji. Dia mencoba mengalihkan topik dengan membahas pekerjaan dengan Erwin.

"Bagaimana perkembangan kasus apartemen itu?"

Lelaki berambut pirang hanya menggeleng pertanda belum ada petunjuk apapun mengenai pelaku dari korban yang sering ditemukan pada kawasan gedung apartemen mewah. 

"Kita tetap memperketat penjagaan di sekitar sana. Kemudian untuk kasus tadi malam juga terlalu mendadak karena rombongan monster bisa memasuki safe zone."

"Tch. Kalau itu dalangnya adalah perempuan yang kulawan." timpal Levi sambil menyandar ke sandaran sofa dengan tangan terlipat di depan dada. Erwin dan Hanji menaikkan sebelah alis mendengar perkataan Levi.

"Apa dia yang mengatakannya sendiri? Lalu apa tujuannya?" tanya Erwin dengan rasa penasarannya.

Levi terdiam beberapa saat. Dia bingung harus menjawab apa tentang hal itu. Tidak mungkin dia mengatakan semuanya dengan jujur bahwa vampir itu menyerang karena ingin bertemu dengannya yang merupakan manusia bodoh karena memberikan darahnya sendiri.

Levi akhirnya menjawab dengan tetap mempertahankan ekspresi datarnya. "Memang apalagi alasan vampir menyerang kita? Jika tidak untuk memangsa, maka untuk balas dendam." 

Deal with You (Levi x Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang