(Y/N) berjalan mondar-mandir tepat di depan televisi sambil menggigit kuku jempol tangannya. Gale dan Xela yang duduk di sofa depan televisi tersebut juga memandang perempuan itu selama 20 menit.
"Oke. Cukup! Minggir dari sana! Aku ingin menonton!" teriak Xela yang sudah jengah dengan tingkah perempuan itu.
"Tapi ini benar-benar gawat!" balasnya dengan berteriak pula.
" Yasudah, lebih baik kau ceritakan apa yang terjadi daripada bertingkah seperti orang gila! "
" Begini, si Ack-" (Y/N) langsung membungkam mulutnya sendiri saat menyadari mereka sedang berada di markas vampir.
Jika dia menceritakan masalahnya dengan pria Ackerman itu di sini, kemungkinan besar pasti akan ada keributan. Walaupun ini harusnya memang masalah pribadi, tetapi jika menyebutkan nama Ackerman, pasti tidak sedikit vampir yang pada akhirnya ingin terlibat.
Jadi saat ini (Y/N) hanya diam dan memilih menghempaskan tubuhnya di antara Gale dan Xela. Lelaki berambut kemerahan di sampingnya bersidekap sambil menatap (Y/N) seolah menunggu.
Perempuan ini menghela nafas. "Lupakan saja."
Xela yang sedang mencari tontonan menarik melirik (Y/N) dari ujung mata dan menggeleng-geleng. "Dasar perempuan aneh." sarkasnya. Memang gaya berbicara gadis itu tidak sesuai dengan penampilannya yang terkesan imut dan polos.
Berbeda dengan Xela yang terkesan tidak peduli, Gale masih tetap menatap (Y/N) meminta penjelasan akan yang terjadi tadi. (Y/N) yang melihat itu hanya berkata bahwa ia akan menjelaskannya nanti.
" Tapi.. apakah mungkin jika manusia tidak terpengaruh oleh kekuatan kita? " tanya (Y/N) dengan pandangan kosong ke televisi.
Kedua rekannya kini memandang perempuan itu.
" Aku belum pernah mendengar kasus seperti itu. Apa kau mengalaminya? " ujar Xela yang kemudian berbalik bertanya. Ia mulai penasaran dengan masalah baru temannya yang dari puluhan tahun itu.
Yang ditanya hanya menjawab dengan tatapannya. Dari tatapan itu Xela dan Gale sudah mendapatkan jawaban.
" Benarkah? Jadi itulah mengapa si Ack-"
(Y/N) sontak menutup mulut Xela dengan tangannya agar nama dari pria itu tidak disebutkan.
Xela mengangguk paham dan bertanya lagi, "Jadi itulah kenapa si A menyerangmu?" yang dijawab anggukan oleh (Y/N).
(Y/N) menghela nafas panjang sambil menutup kedua matanya. Tidak tahu bahwa perkara menghapus ingatan menjadi rumit seperti ini. Selama ini setiap dia selesai meminum darah korbannya dengan cukup, ia akan langsung menghapus ingatan manusia itu dengan mudah.
Melihat temannya termenung, Xela mencoba memberi saran, " Bagaimana jika kau tanyakan hal ini pada Ketua? "
Mendengar itu, (Y/N) langsung membuka matanya dan memberikan Xela tatapan tajam.
" Tidak. Dia tidak boleh mengetahui hal ini. Untuk sementara. "
Xela hanya mengangguk paham. Paham betul apa yang akan terjadi jika (Y/N) memberitahukan hal itu kepada Ketua. Bisa-bisa perang besar akan terjadi lagi. Sedangkan perempuan yang menjadi temannya itu merupakan vampir yang memiliki prinsip untuk selalu berusaha menjaga perdamaian dan keadilan antara kaum manusia dan vampir. Pemikiran yang sepertinya telah mendarah daging dalam keluarganya.
Gale yang sedari tadi hanya menyimak tanpa bersuara, kini bangkit dari duduknya dan meraih tangan (Y/N).
" Saya akan mengantar anda pulang. Beresiko jika anda pulang sendiri lagi. "
KAMU SEDANG MEMBACA
Deal with You (Levi x Reader)
Fanfiction" Kudengar, vampir memiliki harga diri yang tinggi. Jadi tidak mungkin kau meninggalkan hutang pada makhluk yang menjadi sumber tenagamu, bukan? " (Y/N) menatap Levi tajam. " Dasar makhluk konyol. " Levi melipat tangan di depan dada dengan wajah ang...