"Sebaiknya aku buka atau tidak pintunya?" Jungkook berpikir berulang kali untuk memaafkan suaminya atau tidak.
Sedangkan di luar pintu kamar Jungkook, Seokjin masih terus memohon pada Jungkook untuk menjelaskan segalanya.
"Sayang..aku mohon.."
Jungkook akhirnya menyerah dan memutuskan untuk memberi Seokjin kesempatan menjelaskan semuanya.
Cklek..
Jungkook membuka pintu kamarnya dan betapa terkejutnya ia saat membuka pintu disambut dengan boneka raksasa kesukaannya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"RJ? Kenapa bisa sebesar ini?" Jungkook masih ternganga melihat betapa besarnya boneka alpaca putih yang dinamainya RJ.
"Sayang..maafkan aku.." ucap Seokjin dari balik boneka itu dengan mata yang sembab.
"Astaga! Hantu!" teriak Jungkook dengan menutup wajahnya saat melihat wajah Seokjin yang begitu mengerikan.
"Sayang..hiks..ini aku..teganya kamu mengira aku hantu..hiks.." isak Seokjin.
"Ya ampun hyungie..kenapa wajahmu seperti itu? Masuklah." Jungkook masuk terlebih dulu dan Seokjin mengikuti dari belakang dengan menggendong boneka itu.
Jungkook naik ke atas ranjang dengan menarik selimut sampai menutupi seluruh tubuhnya karena ia masih kesal pada Seokjin dan tak ingin melihat wajahnya.
"Sayang..maafkan aku.." Seokjin memeluk tubuh Jungkook yang terbungkus selimut dari belakang.
"Aku tak ada niatan untuk menyakitimu sayang, kata Namjoon dokter Sana menyukaiku dan berusaha membuat kita salah paham. Tapi aku benar-benar tak ada niatan untuk menduakanmu dan menyakiti hatimu sayang.
Dia terus menerus mencoba mendekatiku tapi aku tak pernah sekalipun menanggapinya lebih dari itu. Aku hanya menganggapnya rekan seprofesi saja sayang..aku mohon maafkan aku." jelas Seokjin dengan menenggelamkan wajahnya pada tengkuk Jungkook.
Jungkook masih bergeming dan tak mengatakan sepatah katapun.
Seokjin yang sudah tak tahan dengan diamnya Jungkook, membuka paksa selimut yang menutupi tubuhnya lalu mengungkungnya dan mengunci tangan jungkook diatas kepalanya.
"Kau tak mendengarkanku?" tatap Seokjin dengan sedikit mengintimidasi.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
