Jungkook sedikit mempercepat langkahnya saat meninggalkan rumah sakit, Irene tak sengaja melihat Jungkook sedang tergesa dengan wajahnya yang begitu sedih dan matanya yang berkaca-kaca.
"Jungkook!" Irene mencoba memanggil Jungkook tapi Jungkook seperti tak mendengarnya dan terus mempercepat langkahnya.
"Ada apa dengannya? Pasti terjadi sesuatu dan pasti ini berkaitan dengan dokter Sana." gumam Irene dengan sedikit emosi.
Irene pun menuju ruangan Namjoon untuk mencoba memberitahunya.
"Chagi..apa kau sedang sibuk?" tanya Irene saat sampai di ruangan Namjoon.
"Ada apa? Kenapa kamu terlihat panik seperti itu?"
"Jungkook..Jungkook.."
"Tenangkan dirimu dulu, minum ini." Namjoon memberikan segelas air putih untuk Irene.
"Aku tak butuh ini, cepat periksa keadaan Jin oppa. Aku yakin mereka sedang ada masalah sekarang dan aku yakin dokter Sana lah penyebabnya." kata Irene dengan panik.
"Ayo kita ke ruangan Jin hyung kalau begitu." ajak Namjoon dengan menggandeng Irene dan mempercepat langkah mereka menuju ruangan Seokjin.
Di saat Irene dan Namjoon berjalan menuju ruangan Seokjin, Irene melihat Sana sedang berjalan menuju ruangannya dan ia memutuskan untuk menegur Sana.
"Chagi..kau pergilah ke ruangan Jin oppa, aku ada urusan yang harus ku selesaikan saat ini juga." ucap Irene dengan melihat ke arah Sana.
Namjoon yang melihat arah pandangan Irene mengerti dengan apa yang di maksudkan.
"Pergilah tapi jangan buat kegaduhan, ini rumah sakit. Kau mengerti bukan?"
Irene mengangguk dan mereka berpisah disana.
.
."Hyung..apa yang terjadi?" tanya Namjoon saat memasuki ruangan Seokjin.
"Jungkook Joon..Jungkook.." isak Seokjin yang tak bisa melanjutkan kata-kata nya.
"Tenanglah dulu, minum air putih ini dulu." Namjoon mengusap punggung Seokjin untuk menenangkannya dan memberinya air putih.
"Jungkook..Jungkook..dia salah paham padaku.."
"Karena dokter Sana?"
Seokjin mengangguk lemah.
"Sudah pernah ku peringatkan untuk tak menanggapi dokter Sana tapi kenapa kau masih tak mendengarkanku?!
Dia berusaha merusak hubunganmu dengan Jungkook hyung, karena kupikir dia menyukaimu." jelas Namjoon dengan sedikit emosi.
"Tak mungkin dokter Sana seperti itu, dia hanya mencoba mengakrabkan diri dengan dokter di rumah sakit ini saja."
"Dengan beberapa kali mencoba menggodamu dengan penampilannya? Membawakan makanan spesial untukmu? Memberi perhatian lebih padamu? Begitu caranya mengakrabkan diri?
Itu hanya berlaku untukmu hyung..tidak untuk dokter yang lain, kapan kau sadar akan hal itu!" memuncak sudah emosi Namjoon.
"Maafkan aku..aku tak pernah sadar dengan perlakuannya padaku selama ini karena aku tak pernah menganggapnya seperti itu." sesal Seokjin.
"Kau yang terlalu baik hyung, kamu menganggap semua orang itu baik dan tak memiliki maksud jahat padamu. Sekali kali bersikaplah waspada pada orang baru yang sudah bersikap diluar batas wajar."
"Iya Joon..iya..aku mengaku aku salah. Jangan terus memojokkan ku, aku butuh solusi untuk membuat Jungkook bisa percaya dan memaafkanku." ucap Seokjin dengan meremat rambutnya karena frustasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are The Only One || Sequel Of I Still Want You || JINKOOK (Complete) ✔️
FanficSekuel dari Book I Still Want You Semoga semuanya suka..enjoy 😊