Ch 3 (Little Red Riding Hood)

322 26 27
                                    

.

Diceritakan dahulu kala, tinggalah seorang gadis manis bertudung merah bernama Amatsuki UwU.

Suatu hari Amatsuki di minta ibunya yang bernama Hashiyan untuk mengunjungi sang nenek dan membawakan kue-kue kesukaan neneknya.

"Mamatsuki ku zayankk, ini ada bolu sisa lebaran kemaren. Kamu tolong bawain buat nenekmu yak." Perintah Hashiyan pada anaknya.

"astagfirullah mak, atuh udah basi lah." kata Amatsuki.

"sengaja biar cepet koid, jadi warisannya cepet keluar." Timpal si emak jahanam.

Karena Amatsuki adalah anak yang baik, rendah hati, tidak sombong dan raji menabung, doi nurut wae perintah emaknya. Ga boleh durhako kan yak, kek kambeng di chapter kemaren. /diselepet Colon.

Amatsuki memakai jubah merahnya dan mengambil keranjang kue, kemudian dia mesen go*jek ke arah hutan.

Untung wae dia berangkat siang-siang coba kalo malem, bakal di sangka pacarnya mas ShounenT mungkin sama kang drivernya. /ditampol ShounenT.

20 menit kemudian mereka sampe, setelah membayar dan ngasih bintang lima, Amatsuki melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki. Iye itu rumah neneknya ada di desa tengah hutan cem desa villager di Minecraft.

Amatsuki suka heran sendiri kadang. Kenapa dia sama ibunya tinggal di kota sedangkan neneknya lebih milih tinggal di desa tengah hutan? Mau cari aji-aji pesugihan gitu?.

Ga mau lama mikir alasan sang nenek, Amatsuki lanjut perjalanan. Doi mulai masuk ke dalam hutan yang masih asri itu.

Udah sekitar 10 menit Amatsuki jalan menyusuri pepohonan dan semak-semak. Karena doi lelah, doi pun memutuskan untuk istirahat bentar. Duduk lah Amatsuki pada sebatang pohon yang udah roboh.

Tak jau dari tempat Amatsuki beristirahat. Dibalik pohon didalam hutan, ada seekor Rubah  yang ternyata sudah mengikutinya sedari tadi.

Eh, bentar deh. Little Red Riding Hood bukannya kerudung merah sama serigala yak?

Lanjut~

Rubah tersebut memperhatikan semua gerak-gerik Amatsuki, kemudian dia menyeringai, "hemm~ akhirnya nemu mangsa juga~" monolog sang Rubah.

Saat si Rubah mau ngedeketin Amatsuki, tetiba punggungnya di tepok seseorang. 

"mangsa paan om?" tanya tu orang. 

"eh anjir! Kaget gw!" si Rubah nengok ke bawah dan nemu sosok author laknat dibelakangnya.

"liatin apaan dah?" tanya Shiro yang penasaran.

"lah lu ngapain di mari markonah?!" amuk si Rubah.

"gabut om, ga kebagian peran kek chapter sebelah -3-"

"aelah lu baca narasi aja udah sono!"

Setelah author jahanam itu pergi, sang Rubah atau kita sebut saja Kashi segera memulai aksinya. 

Peratama-tama dia akan mendekati si kerudung merah, kemudian dia akan mencoba berteman dengannya, setelah mereka akrab dan ada kesempatan, barulah Kashi akan memangsanya.

Sip, rencananya perfect!

Kashi mengenakan jubah untuk menutupi ekor dan telinga rubahnya, kemudian berpura-pura tersesat dan bertanya pada Amatsuki.

"ano... permisih.." sapa Kashi.

Amatsuki nengok imut pada sumber suara dan mendapati seorang pria tinggi di hadapannya.

Kashi membeku di tempat. Terpana akan keimutan calon mangsanya, kemudian dia malah berjongkok dan metik ilalang liar di sampingnya, "kawin kuy." katanya.

Dongeng Gabut UtaiteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang