Cuek lebih baik,dari pada peduli,
tapi tak di hargai~katasasa
HAPPY READING🌼🍀💐🌸
Terlihat seorang gadis memakai seragam SMA sedang melaju kencang dengan sepedanya di jalan raya kecil.
Nampaknya ia terburu-buru untuk menuju tempat tujuanya."Telat dah gue, mana jam pertama pak iqbal lagi." gerutunya.
"Belum lagi harus upacara dulu."
"Mampus gue."
"Ini jalan gak bisa di pendekin apa, panjang banget."
"Udah jam 7 aja buset, sekolah masih jauh lagi." gadis itu terus menerus mengoceh tanpa henti, sambil mengayuh sepedanya dengan cepat.
"Dinda." ucap seorang cowok mengendarai motor yang berjajar dengan sepeda gadis itu, yang berhasil menghentikan laju sepedanya. Gadis itu memang Dinda, ia terlambat karena semaleman tak bisa tidur, eh udah tidur malah kaya kebo.
Sampai-sampai Mela lelah membangunkanya, ia pun berangkat kerja meninggalkan anaknya yang masih di alam mimpi itu."Cepetan nebeng ke gua aja."
ujar cowok itu."Burung, lo baru berangkat juga?" jawab Dinda. Ia kaget karena bertemu sahabatnya.
"Iya, ck cepetan mo nebeng nggak?"
"Tapi sepeda gue gimana?"
"Di pinggirin aja disini." ujar cowok itu santai, membuat Dinda melotot.
"Burung lo gila hah, sepeda gue satu-satunya. kalo ada yang ngambil gimana? lo mau beliin?"
"Santai dongs, pagi-pagi udah marah aja. Lo gak liat tuh." Cowok itu menunjuk sebuah tempat bertuliskan Tempat parkir Motor & sepeda.
"Hehehe gue kan gak tau. Lagian lo gak sekalian ngomong."
"Suka-suka dong. Lo nya aja taro mata di perut." ucap cowok itu.
"Enak aja, lo tuh yang upilnya di hidung." ucap Dinda tak mau kalah.
"Bodoh." ujar cowok itu
"Dasar Burung jelek."
Dinda mengejeknya tak terima di sebut bodoh, ia kan mendapatkan peringkat ke 10, bagi seorang Dinda yang penting masuk 10 besar."Ck. Eh mbanya, udah saya peringatin yah nama saya RAJA, RAJAWALI FERDIO SAPUTRA yang gagah berani dan mempesona, dan jan lupa lagi gue ketua tim basket SMA Garuda."
ujar Raja menekan namanya agar gadis itu mengerti, sambil memegang kerah baju sekolahnya dan menepuk dadanya bangga."Sombong amat bosss." Dinda melipat tangannya di depan dada.
"Ya jelas dong." Raja dengan senyum sombongnya.
"Dek, kalo mau ribut jangan di jalan begini, gak malu di liatin orang-orang."
Ucap tiba-tiba seorang bapak-bapak yang sedang lewat. Membuat mereka melongo, melihat orang-orang di sekelilingnya."Rajaaaaaaa,sekolah coyy."teriak Dinda panik yang baru menyadari bahwa dirinya akan ke sekolah.
"Mati." Raja menepuk jidatnya.
"Mang, tolong gerbangnya di buka aja. Anak-anak yang telat suruh masuk, upacaranya sebentar lagi udah mau selesai kok. Biar saya beri hukuman."
Ucap Gumilang ketua osis pada mang Darto satpam sekolah."Eh iya den, cuma dua anak doang kok." jawab pak Darto
"Dua doang pak? tumben."
"Mungkin mereka sudah tobat, den. Saya buka gerbangnya dulu" Mang Darto tersenyum ramah kepada Gumilang dan berbalik untuk membuka gerbang.
"Silahkan neng Dinda den Raja. Lain kali datangnya lebih siang. Nanggung amat terlambat 45 menit, 15 menit lagi 1 jam. Gak sekalian bolos aja?" ujar mang Darto menyindir mereka.
"Ide bagus mang, lain kali gitu deh. Ya gak din?" jawab Raja langsung merangkul pundak Dinda.
"Sinting." ujar Dinda pelan yang hanya di dengar oleh Raja, sambil melepas kasar rangkulanya.
"Iya, gue tau lo sinting. Tenang gue tetep jadi sahabat lo kok." Raja berkata enteng.
"Apa Lo-"
"Dinda, kamu kok telat?" Tanya Gumilang memotong perkataan Dinda. Ia sudah jengah dengan pertengkaran unfaedah mereka.
"Iya nih gara-gara si belek Raja." Dinda menunjuk Raja dengan jarinya.
"Kok gue?"
"Iya kalo lo gak ngajak ribut di jalan, gak mungkin telat."
" Heh Maemunah" Raja menonyor kepala Dinda
"Gak ribut juga lo udah bakalan telat, lo kan emang berangkatnya udah kesiangan."" Tapi gak setelat ini Udinnnn."
"Fatimeh sembarangan lo. Nama gue Raja, inget R.A.J.A RAJA. Bokap gue namain bagus-bagus lo ganti seenak indomie " ucap Raja mengeja namanya.
"Dan lo Dinda, seharusnya berterima kasih ke gue, setidaknya lebih cepet sedikit kesini naik motor di banding sepeda."
"Sama aja, kalo lo gak rib-"
"DINDA, RAJA KALIAN CEPETAN MASUK." Teriak pak Jarot guru yang sedang piket. Memotong perkataan Dinda. Tak sadar upacara telah selesai dari tadi.
"Hehe iya maaf pak." Dinda tersenyum kikuk kepada pak Jarot.
"Kalian udah tau terlambat, bukanya cepetan masuk malah ribut."
"Dan kamu Gumilang bukanya ngehukum mereka, malah melongo kaya patung pancoran." Pak Jarot menunjuk Gumilang yang dari tadi menonton drama antara Dinda dan Raja."Seru pak." Batin Gumilang
"Ya udah Raja Dinda ikut saya kelapangan sekarang, saya akan hukum kalian. Dan gumilang silahkan masuk ke kelas ." tungkas pak Jarot.
"Baik pak." Ujar mereka bersamaan.
👇
🌟👀
KAMU SEDANG MEMBACA
When Meeting You
Teen Fiction{USAHAKAN fOLLOW SEBELUM BACA hehehhe😆😉JANGAN LUPA VOTE nya guys😍😚😙} "Siapa lo?"tanya seorang gadis yang masih memakai seragam SMA. "Gue malaikat pencabut nyawa lo, jadi lo gak usah tuh, pake acara bunuh diri segala, karena udah ada gue." ujar...