Lorong hotel di lantai 23 seakan menjadi saksi bisu percumbuan Daniel dan Sheilla. Setelah dari rooftop tadi, mereka melanjutkan kegiatan penuh gairah itu di dalam lift hingga di lorong hotel menuju kamar penginapan mereka.
Daniel dan Sheilla seakan tidak malu-malu untuk menunjukkan kemesraan di tempat umum. Sebenarnya beberapa kali Daniel meminta Sheilla untuk menghentikkan ciuman. Alih-alih berhenti, wanita itu justru memberikan hisapan lebih dalam. Well, Daniel tidak ingin menolak rezeki.
"Sheilla, kita lanjut di kamar ya," pinta Daniel sambil sedikit mendorong tubuh Sheilla menjauh. Ia mengamati ke sisi kanan dan kiri. Terlihat sepi memang, karena jam sudah menunjukkan pukul 01.00 pagi.
"Daniel, i want you!" rengek Sheilla sambil menggigit bibir bawah. Kedua pipi Sheilla terlihat kemerahan karena efek minuman bercampur rum yang diteguknya saat pesta. Wanita itu sudah menghabiskan 7 gelas minuman yang mengandung alkohol tersebut. Sehingga tidak heran jika sikap Sheila seperti cacing kepanasan yang terus menggeliat di tubuh Daniel.
"Iya. Kamar kita ada di sebelah, kita lanjutin di dalam ya," ucap Daniel sambil menjatuhkan satu kecupan di kening sang kekasih.
Sheilla mengangguk paham. Tangannya lantas mengait pada lengan Daniel dan berjalan sempoyongan.
Baru membuat beberapa langkah, mata Daniel menangkap seorang pria yang sedang membopong tubuh Kinanthi masuk ke dalam kamar. Daniel bisa menerka dengan jelas pribadi Kinanthi yang mengenakan dress berbahan satin dengan warna mencolok. Rambut cokelat yang dibiarkan terurai tampak membingkai wajahnya yang ayu. Jujur saja, sedari tadi Daniel mengagumi penampilan sang mantan istri yang semakin memukau. Satu yang tidak dipahami oleh Daniel. Mengapa mantan itu akan terlihat lebih cantik dan memesona ketika sudah berpisah?
Dan malam ini, Kinanthi terlihat sangat seksi. She's so damn hot! Tubuhnya masih singset meskipun sudah melahirkan satu orang anak. Pun Dada sang mantan istri masih terlihat kencang, padahal sudah mengasihi Arjuna secara eksklusif.
Tapi tunggu! Kenapa sekarang Kinanthi berada dibopongan pria lain? Siapa pria yang terlihat seperti anak ingusan itu?
Dahi Daniel berlipat sambil tetap mengarahkan tatapan pada ujung lorong hingga kedua pribadi yang menjadi obyeknya masuk ke dalam kamar.
"Daniel! Kamu liatin apa sih?" kesal Sheilla ketika Daniel tidak kunjung menempelkan kunci kartu pada engsel pintu.
"Ah, apa? Be-bentar."
"Cepetan Daniel!" rengek Sheila sekali lagi. Daniel lantas membuka pintu kamarnya dan membawa Sheilla masuk ke sana untuk menghabiskan malam panjang. Meskipun hanya tersisa tiga jam sebelum fajar menjelang.
Sementara itu, di tempat yang berbeda Aslan meletakkan tubuh Kinanthi di atas ranjang dengan sangat hati-hati.
Ia memutuskan untuk membawa Kinanthi ke dalam kamarnya. Tidak ada pilihan lain lagi bagi Aslan. Kunci kamar yang dipesan oleh Danita tidak tahu disimpan di mana. Lagipula sang kakak tiba-tiba saja menghilang entah kemana. Aslan tidak bisa menghubungi wanita itu sejak tadi. Ingin memesan kamar lain, tetapi sudah full booked. Ingin mengantar Kinanthi ke rumah, ia sudah lupa dengan jalan menuju rumah Kinanthi. Well, hidup selama 5 tahun di Melbourne tentu akan mengikis ingatan Aslan secara perlahan. Selain ingatan tentang Kinanthi tentu saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Sexy Mama, I Want You!
RomanceADULT ROMANCE, HARAP BIJAK MENCARI BACAAN ❤ Kinanthi terpaksa harus kembali ke kota kelahirannya, karena dipindahkan ke hotel D'Amore cabang Semarang sebagai marketing director. Selama 3 tahun ia melarikan diri ke Yogyakarta untuk melupakan perihny...