Aryana Pov
Aku gigit bibir.
Nervous!
Siapa kata aku tak nervous?
Gasp!
" Ary? " suara Amelya lirih. Aku memandang Amelya, matanya berkaca. Alaaa jangan lah nangis nanti aku pun ikut sekali.
" Pardon? " Aku menyoal. Kepala disengetkan.
" Your face looked liked our friend. " Ricky menjawab. Mata dikenyetkan. Aku tahan senyum. Nasib kau cover.
" Oh really? where is she? " aku layankan saja Ricky.
" She's dead. " Tersedak aku dengar ayat Calvin. Dah la intonasi dia beku. Aku nampak bibir Calvin ternaik sikit. Suka lah tu dapat kenakan aku.
" Eh are you okay? " Adam menegur dia pun nak tergelak tetapi tahan. Bukan dia je yang lain pun. Kurang asam jawa!
" I'm okay. " Aku menjawab laju setelah perasan wajah curiga black knight rose.
" She's not her. Mata Ary warna biru laut, bukan warna hazel. " Adrian bersuara. Oh I miss you my friend! Anak mata aku warna hazel sebab aku pakai lens hewhew.
Aku nampak Airiel angguk setuju.
" Plus, rambut Ary warna hitam keperangan and she would never dye her hair. " sambung Airin.
Ya aku sangat tak suka warnakan rambut ni, tapi sebab tak mahu dia orang curiga. Kelmarin aku warnakan rambut blonde.
" And she's dead. It's impossible. Kita sendiri pergi kubur Ary. " Afieq menambah.
" Pelanduk dua serupa maybe? Kan atas bumi ada 7 yang serupa? She's not her. " Kata putus daripada Nabil mendapat persetujuan semua tapi mereka masih memandang aku dengan pandangan berharap. Berharap yang aku ni Aryana Airish mereka. Oh maa freinds don't worry we will bonding soon!
Aku diam tak tahu nak cakap apa hanya mampu sedekah kan senyuman aku yang cantik ni.
" Jemput lah duduk makan, kejap lagi pengantin sampai. " Mama tak lepas memandang muka aku. Aku mengukir senyuman buat mama dan papa. Mama and papa always look elegant.
Apabila bayang mama, papa, black knight rose hilang, aku terus ketuk kepala Calvin dengan telefon aku.
" Sedap kata aku dah mati! Sentap acik. " Bibir aku dicebik.
" Sakitlah Xan! Pergh still berbisa eh kau. " rungut Calvin, tangan nya menggosok kepala.
Aku jelir lidah.
" Xan! " Badan aku dipeluk Jenn dan Fyna. Aku membalas pelukan mereka berdua.
" Kau ni balik lah Malaysia selalu! " Pelukan dilepaskan lalu Jenn memukul bahu aku.
Berkerut muka aku. Bisa woi!
" Aku bukan tak nak balik tapi kerja aku menggunung. " Aku memujuk. Bukan boleh sangat dengan Jenn ni, karang ada yang melalak tiba-tiba. Mood mak buyung bukannya boleh predict.
" Princess! I miss you! " badan aku terus di peluk Nabil. Aku tergelak kecil membalas pelukan Nabil.
" Mana Qal, Kimi, Qai and Dieydiey and friends? " mata aku melilau mencari sepupu sebaya kami yang lain.
" Diorang sampai kejap lagi, terus daripada airport. " jawab Nabil.
Aku angkat kening. " From? "
YOU ARE READING
BEGIN
Action[Long Hiatus] 1st DEVILS RULES 2nd BEGIN Highest Ranking; [ 1 in action] [ 1 in lovers] [ 1 in jiwa] " It's time ! Let's reveal the truth ! The war has started, Let's Begin ! " " I will protect my family, beloved one with my life at all cost ! Even...