Titan

1K 64 13
                                    

"Gimana jon enak ga?" tanya somi pada jonu yang sedang asik memakan ice cream.

"Enak ka som! Oh iya kak lea mau nyobain ice cream jonu ga?!" Girang jonu, namun azzalea dari tadi tak banyak bicara, dia hanyut dalam pikirannya sendiri.
Sedari tadi dia mengacuhkan jonu, entah kenapa tapi dia merasa sedikit tak nyaman.

"Kak som, kak lea olang nya emang ga suka ngomong ya?" Bisik jonu pada somi, somi pun tak tahu ada apa dengan sahabatnya itu, yang dia tau azzalea orang yang paling tidak bisa diam, dia tak tahu masalah apa yang mengganggu pikiran azzalea.

"Hmm mungkin kak lea lagi ga mood kali jonn"

"Padahal jonu suka kak lea, jonu seneng banget punya kakak kaya kak lea, jonu pengen ngobrol ngbrol sama kak lea" rengek jonu pada somi. Somi di buat bingung sendiri.

"JONU!"

Jonu yang merasa namanya di sebut oleh seseorang sontak mencari siapa orang itu.

"Papah?!"

Braga melangkah kan kakinya menghampiri jonu. Azzalea yang melihat braga reflek memutarkan bola matanya.

" Ayo pulang, mamah udah nunggu di rumah, oh ya lea? Mau ikut ke rumah?"

"Iya kak! Ayo kerumah, kita main ps di kamar jonu! Eh pah cewe kan ga suka ps ya? Cewe sukanya balbie kan? Duh pah jonu ga punya balbie, kak lea pasti sukanya balbie kan?" antusias jonu sebari memamerkan senyum manisnya.

Seulas senyum tipis, tipis sekali tergambar di wajah azzalea tanpa ia sadari.

"Kata siapa jon kak lea suka barbie? Kak lea dulu waktu kecil kalau di kasih barbie suka ngambek pengenya mobil mobilan atau ga robot, kak lea juga jago main ps, dulu papah suka main sama dia, ya ga lea?"

"Saya pamit duluan, jonu kakak pulang dulu ya" tak ada minat membalas kalimat dari braga, azzalea langsung melangkahkan kaki dengan sebutir cairan bening jatuh ke pipinya. Somi sudah menyumpah nyumpahi azzalea dalam hati, tidak ada sopan santu sekali ke ayahnya itu. Dasar azzalea. Pikirnya.

"Eh! Eh! Lea! Omm kalau begitu saya pamit juga ya!" ucap somi sebari berlari mengejar azzalea.

Azzalea terus berjalan cepat tanpa menghiraukan somi di belakangnya yang sedari tadi meneriaki namanya. Dia benci orang itu sangat benci.
Azzalea berjalan memasuki rumah sakit menuju ruangan sarwati.

"Som lu tunggu di sini, gue mau ngomong 4 mata sama omah, lo jangan pulang dulu! Tunggu gue hiks!" tegas azzalea.

"Hoshh...hoshhh anjing lu gue sampe bengek begini! Eh nyet lu napa? Kok nangis? Ad-" kalimat somi terpotong saat azzalea memasuki ruangan sarwati.

"Emang manusia anjing dasar, astagfirullah gue keknya butuh nafas buatan hahhh..."

Cklek

Suara pintu terbuka, azzalea mengatur nafas dan mengelap air matanya, dia harus tenang, dia tidak boleh terlihat sedih di hadapan omahnya.
Kini sarwati berbaring memunggungi azzalea, dia tidak tidur, dia malah sedang meneteskan air mata.

"Omahh..." panggil azzalea. Terkejut dengan suara azzalea, sarwati langsung sibuk menghapus air matanya, dia menangis tanpa suara, sesakit itu.

"Leaa? Jonu sama yang lain kemana?" tanya sarwati sebari melukis senyum di wajahnya. Dia harus terlihat kuat di hadapan azzalea. Harta paling berharga yang tuhan titip kan padanya.

"Jangan bahas dia, omah gimana udah lebih enakan?"

"Hmm sudah kok, kamu kenapa? Mata mu merah, abis nangis ya?"

Om JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang