Azzalea masih setia menunggu kabar dari sang dokter di depan ruang Unit Gawat Darurat. Ia tidak berhenti mengigiti ujung kukunya sendiri sangking paniknya, ia takut sangat takut melihat omahnya seperti saat ini.
“Bagaiman keadaan omah nak?”
“Untuk apa anda kesini? Anda kan orang sibuk jangan buang buang waktu anda, toh kehadiran anda tidak ada artinya bagi saya dan omah saya. ”
“bukankah kalimat kasar seperti itu tidak pantas untuk kamu ucap pada papahmu sendiri azzalea?” Dia braga answara salah satu CEO perusahaan terkaya di indonesia, yang bukan lain dia adalah ayah kandung dari azzalea theressa answara.
“Papah? Papah yang seperti apa yang anda maksud? Papah yang hanya mentransfer uangnya setiap bulan pada anaknya tanpa menanyakan kabar anaknya?”
“Jaga ucapanmu lea! Saya papah kamu, hormati saya, kamu harusnya bersyukur saya masih mau menafkahi kamu”
“Saya tidak pernah meminta anda untuk menafkahi saya pak braga, dan jangan lupa seorang ayah menafkahi putrinya itu adalah suatu kewajiban, kalau anda kebaratan akan hal itu ya sudah jangan, saya tidak butuh uang anda! Kasih saja uang anda itu pada keluarga baru anda yang haus akan uang!”
“Anak muda sekarang pada belagu sekali, mau makan apa kamu dan omah kamu kalau tidak dari saya? mau bayar sekolah pake apa kamu kalau tidak pake uang saya?” azzalea meremas ujung rok sekolahnya guna menahan emosinya, bener memang benar apa yang di katakan oleh dia itu semua fakta.
“Apakah kurang pantas anda bersikap tinggi seperti itu pada putri anda sendiri pak braga?” itu Jaehyun yang bicara dengan menenteng dua kantong plastik yang pasti isinya adalah makanan, karna ia baru aja kembali dari kantin.
“Pak jaehyun? Sedang apa anda di sini?” braga di buat sedikit terkejut oleh kehadiran rekan kerjanya, dia Jung jaehyun CEO muda berdarah korea selatan.
“ Mulai sekarang biaya sekolah, dan semua kebutuhan azzalea dan omahnya saya yang akan membiayai semua itu.” Kini azzalea yang dibuat terkejut oleh CEO muda itu.
“ Hahaha pak jaehyun senang bergurau ternyata, tak usah repot seperti itu, saya juga masih mampu membiayai anak dan ibu mertua saya” tembal Braga.
"Saya tidak bergurau pak braga. Dan juga kalau memang anda masih mampu membiayai azzalea dan omah nya untuk apa anda bersikap hitung hitungan seperti tadi?" jawab jaehyun dengan satu alis terangkat dengan sempurna tergambar di wajah tampannya.
"Maaf pak jaehyun, sepertinya anda sudah terlalu ikut campur tentang keluarga saya. Dan ju-"
"Permisi keluarga dari nyonya sarwati?" kalimat braga terpotong oleh seorang dokter yang baru saya keluar dari ruangan UGD yang bukan lain adalah ruangan omah.
"Iya dokter!? Saya cucu nya dokter! Bagaimana keadaan omah saya? Dia baik baik saja?" Tembal azzalea dengan muka cemasnya.
"Harap tenang dulu ya mba, bu sarwati mengalami hipertensi atau tekanan darah tinggi, biasa nya pasien yang menderita hipertensi akan mengalami keluhan pusing,mimisan, atau nafas terasa berat. Oleh karna itu saya saran kan untuk memperbaiki gaya hidup, dan juga jangan membuat beliau kecapean ya," ucap sang dokter.
Mendengar itu azzalea merasa cemas,takut, marah, dan juga sedikit tersindir secara tidak langsung, dia marah pada dirinya sendiri yang selalu bersikap kekanakan dan selalu melibatkan omahnya dalam hal apa pun di hidupnya, dia tersindir karna pasti di umur omahnya yang sudah tidak muda lagi beliau masih harus mengurus dirinya sendirian mengakibatkan omahnya itu kelelahan.
"Dan juga demi kebaikan beliau, saya sarankan nyonya sarwati di rawat di rumah sakit dalam beberapa hari ke depan sampai kondisi beliau pulih” lanjut dokter muda itu.
"Baik dokter, terimakasih” tembal braga.
"Baik kalau begitu saya permisi dulu ya, dan tolong segera urus administrasi nya pak. Terimakasih” pamit sang dokter.
"Maaf pak permisi, ini pasien atas nama nyonya sarwati di pindahkan di ruangan kelas berapa?”
"VIP sus” jawab braga.
"VVIP suster” jawab pula jaehyun.
"Maaf? Yang benar mau kemana pak?”
“VVIP saja sus, tadi saya sudah menjawabnyakan” tembal tegas dari CEO muda berdarah korea selatan itu.
"Baik kalau begitu segera urus administrasinya ya pak, saya permisi”
Sang suster langsung memindahkan sarwati dari UGD ke ruang inap. Di ikuti oleh azzalea yang tampak acuh pada dua pria dewasa yang sedaritadi bersamanya.
Jaehyun melangkahkan kakinya ke arah administrasi begitu pula braga. Braga sedikit di buat bingung oleh CEO muda tersebut."Pak jaehyun untuk apa mengikuti saya?” tanya braga dengan muka herannya.
"Saya kesini bukan untuk mengikuti anda”
"lalu un-” lagi-lagi kalimat yang hendak di ucapkan oleh braga terpotong.
"Maaf pak ada yang bisa saya bantu?” tanya pegawai rumah sakit.
"Saya ingin mengurus semua administrasi pasien atas nama nyonya sarwati.”
“Ohh baik sebentar pak saya totalkan dulu”
“Pak jaehyun? Tidak kah anda berbuat kesalahan?” ceo muda itu berhasil membuat braga mengerutkan keningnya terkejut.
"Apa yang salah pak braga?”
"Untuk apa anda mengurus administrasinya? Toh saya keluarganya dan masih mampu membayar nya, tak usah repot seperti itu pak” jawab braga sedikit dengan nada yang tak enak di dengar.
"Maaf pak, saran dari dokter nyonya sarwati perlu di rawat selama 4 hari, pasien mengambil ruangan VVIP yang semalammya seharga dua juga lima ratus ribu rupiah di kali 4 menjadi sepuluh juta, sudah ter-”
"Ini sus” potong jaehyun sebari memberi black card nya, suster ini banyak bicara.
"O-oh iya pak sebentar” canggung si suster.
"Bukan kah saya sudah bicara kalau mulai saat ini saya yang akan memenuhi semua kebutuhan azzalea dan omahnya? Anda lupa pak braga?”
“Tak usah bergurau pak jaehyun, anda bukan siapa siapa, saya ayahnya saya yang wajib memenuhi kebutuhan dia”
"Tapi saya tipikal orang yang tidak suka menarik omongan saya sendiri pak, saya tidak main main dengan kalimat yang saya ucapkan tadi.”
Braga mengepalkan tanganya emosi, dia tersinggung sangat tersinggung oleh ceo muda tersebut, siapa dia? Beraninya ikut campur tentang keluarganya.
Selesai dengan urusan administrasi jaehyun langsung menyusul azzalea ke ruang inap omahnya, tak lupa dengan makanan di tangannya yang sedaritadi dia bawa. Untuk siapa lagi kalau bukan untuk bocah sma yang baru dia temui tadi pagi.
TokTokTok
"Permisi...” sapa jaehyun sebari mengetuk pintu ruang inap sarwati.
Sarwati yang baru siuman beberapa menit lalu dan sedang mengobrol dengan cucunya langsung menoleh tak terkecuali azzalea yang ikut menoleh.
"Eh om? Ayo sini om!” ceria azzalea.
memang seampuh itu sarwati mengubah mood cucunya dalam wakti sekejab, tadi dia nangis sesegukan sekarang liat lah tergambar jelas senyum di muka cantiknya itu.
"Selamat sore bu” sapa sopan jaehyun pada sarwati sebari mencium tangan sarwati. Tak lupa dengan senyum mautnya.
"Sore nak, siapa ini? Tampan sekali lea?”
"Oh itu omah dia om-o”
“Perkenalkan omah saya Jung jaehyun pacar azzalea.”
...
Haii?? Maaff nihh baru bisa update setelah beberapa bulan kebelakang, hehhe
Semoga kalian suka yaaa, untuk di part selanjutnya aku mau kenalin dulu pemeran pemeran dari cerita Om jaehyun ini nih, yang pasti kebanyakan dari NCT sih wkwk.
Ohh iya disini ada NCTzen ga nih? Haloo kenalin kebetulan aku juga NCTzen hehhe, mau tau dong bias kalian di nct siapa? And gimana gimana? Terserang virus oleng berjamaah ga pas adanya nct 2020 ini?
KAMU SEDANG MEMBACA
Om Jaehyun
Fanfiction"Mungkin tuhan mengirim saya ke kamu itu adalah salah satu cara tuhan mengabulkan doa doa kamu, salah satunya kebahagiaan? Tenang sekarang ada saya Azzalea"-JungJaehyun