[07]. Fancy

77 27 66
                                    

a f t e r   d o w n p o u r










"KAMU JINJIT SEDIKIT LAGI!"

"AYO SEDIKIT LAGI!"

"KE KANAN SEDIKIT!"

"OH AKU DAPET!—"

Brugh!

Tubuh gadis mungil ini memang terbilang ringan, namun dahan pohon nya cukup tinggi menyebabkan kedua anak manusia ini harus berjinjit dan meloncat sesekali. Alhasil Lin Yi kehilangan keseimbangan dan terjatuh.

Plak!

Itu adalah bunyi yang dihasilkan oleh tangan Nakyung yang tidak sengaja menampar wajah Lin Yi ketika tubuhnya berputar.

Oh tidak, mereka tidak terjatuh dalam keadaan telentang di atas tanah seperti di kebanyakan drama. Lin Yi hanya kehilangan keseimbangan sehingga sedikit melingsirkan eratan tangan dari paha Nakyung. Lebih tepatnya saat ini posisi mereka seperti saling memeluk.

Seketika netra keduanya berpatokan lurus. Lensa Nakyung bergerak pelan sementara Lin Yi menatapnya tanpa mengerjapkan mata saat ujung kedua hidung mereka pun saling bersinggungan.

Kini wajah mereka nyaris tak berjarak. Mungkin jika ada satu hal yang bisa mengejutkan keduanya, bibir mereka akan tertaut saat itu juga—

"W-woah! hidung kamu mancung y-ya!" ucap Nakyung tanpa melepas matanya yang terbelalak.

Lin Yi pun seketika melepas dekapannya dan membiarkan gadis mungil ini turun dengan segala kecanggungan yang ada.

Keduanya berakhir kikuk. Berdeham pria itu, sementara si gadis mengerjap cepat sembari memandang apapun asalkan bukan laki-laki di hadapannya.

"Eh! tadi aku nampar kamu?!"

Telat sekali Lee Nakyung. Pipi lelaki yang tidak sengaja ditamparnya sudah memerah sejak beberapa detik yang lalu.

"Hm," Lin Yi memegang pipinya sekilas.

Guk Guk!

Keduanya—Lin Yi dan Nakyung—menoleh pada anak anjing berbulu ikal yang berada di dekat sepeda.

Nakyung segera memungutnya dalam dekap dan mengelusnya perlahan. Ia bersikap seolah tidak terjadi apa-apa. Anak anjing berbulu putih ini kedinginan sehingga saat berada diantara tangan Nakyung ia tak lagi menggeram.

"Siapa yang tega ninggalin anak anjing malam-malam begini," gadis itu membersihkan kotoran tanah dari badan anak anjing yang didekapnya.

"Anjing ini kayanya sengaja dibuang," Lin Yi memberikan opininya setelah melihat bulu anak anjing itu kotor.

Gadis itu menatap sekitar, hanya beberapa mobil yang lalu lalang dan beberapa pejalan kaki di seberang sana. Jalanan ini nyaris lengang dan sepi. Dapat dipastikan jika anjing ini tak bertuan.

"Lin Yi,"

"Hm?"

"Gimana kalau kamu jadi punyaku?"

"Y-ya?"




༺༻






"Cieee yang habis pulang ngedate, gimana? lancar ga?"

After Downpour  [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang