Kebanyakan orang menghabiskan malam minggu mereka di luar rumah. Berbeda dengan Ana yang hanya rebahan di kamarnya.Sebenarnya kalau ditanya tentu saja dia ingin malmingan, tapi apa daya? Dia masih solo alias jomblo.
Dia sudah mencoba mengajak Vivi, tapi ditolak alasannya karena ga punya duit.
Orang tuanya? Mereka malah dinner berdua, Ana sudah merengek ingin ikut, tapi papa nya bilang mereka mau mengulang masa remaja jadi tidak boleh diganggu. Jadi Ana hanya bisa rebahan sambil ngestalk instagram 'oppa nya'.
"de.." panggil Jay sambil membuka pintu kamar Ana.
"kenapa, bang?" tanya Ana penasaran melihat penampilan abangnya yang sudah rapi.
"abang mau main ke basecamp, kamu di rumah gapapa?" tanya Jay. Pasalnya geng mereka itu memang punya basecamp untuk tempat ngumpul.
"ih abang mah, masa aku sendiri. Aku ikut yaa?" pinta Ana dengan tatapan memohon.
"eum..yaudah deh ayo!" jawab Jay karena ia memang tidak bisa menolak permintaan adik satu satunya ini.
"yeyy! yaudah aku ganti baju dulu, abang tunggu di bawah aja" balas Ana.
Sebenarnya ia juga malas ikut abangnya, karena nanti pasti ia akan bosan juga disana. Tapi daripada ia di rumah sendiri dan melakukan paranormal activity, lebih baik ia ikut abangnya. Lumayan lah biar ga keliatan banget jomblonya.Sampai disana sudah ada enam orang cowok yang sedang bercanda gurau. Walaupun terkenal suka ngumpul, tujuh cowok itu merupakan anak baik baik. Mereka tidak merokok dan minum minum. Itulah yang Ana suka dari geng abangnya.
"lama banget lu bang" kata hanbin saat melihat Jay baru datang.
"tadi jalanan macet. Oiya gw bawa adek gw ya, soalnya kasian dia sendirian di rumah" jelas Jay.
"yoi, santai aja" kata Yoyo.
"eh ada Ana cantik" sapa Bobi dengan eye smile nya.
Ana hanya cengar cengir saja mendengar candaan teman abangnya itu.Sesuai ekspekstasi nya tadi, sekarang Ana benar-benar bosan. Dan sekarang cacing cacing di perutnya sudah merengek meminta makan.
"bang, laper.."kata Ana yang langsung membuat tujuh cowok itu menatapnya.
"emang lu belom makan?" tanya chan yang langsung dijawab gelengan kepala oleh Ana.
"abang kira kamu udah makan tadi di rumah. Yaudah beli mcd aja sana sama Bobi" balas Jay.
"sama gw aja" sambar Chan.
"udah sama gw aja. Kalo soal makanan mah semangat nih gw. Ayo, na!" balas Bobi sambil mengambil kunci mobil.
Sekarang Ana sedang makan bersama Bobi. Sebenarnya Ana sedikit canggung karena ia tidak terlalu akrab dengan teman abangnya yang satu ini.
'ganteng juga ternyata kak Bobi, lucu juga ternyata kalo lagi makan' batin Ana sambil memperhatikan orang dihadapannya yang sedang memakan burgernya.
"oiya na, kamu udah punya pacar?" tanya Bobi tiba tiba membuat Ana kaget.
"pacar? Engga, aku belom punya pacar kak. Kenapa tiba tiba nanya gitu kak?" balas Ana sambil senyum canggung.
"oh, pasti itu karena dilarang Jay ya? Soalnya setiap kamu kerja kelompok sama temen cowok kamu, pasti Jay cerita sama kita kita. Dia over prottective banget ya?" tanya Bobi.
"engga kok, aku ga punya pacar karena emang belom pengen aja. Trus kalo soal bang Jay dia ga berlebihan kok.." jawab Ana.
"ohh bagus deh kalo gitu. Yaudah yo balik" ajak Bobi.
Sekarang Ana sedang di mobil bersama abangnya. Karena sepulangnya dari mcd, Jay langsung pamit pulang sama temen temennya. Alasannya sih, adiknya ini ga boleh pulang malem malem.
"kak Bobi ternyata baik juga ya bang." kata Ana memecah keheningan.
"kamu suka sama dia?" balas Jay.
"ih apaansi bang, aku kan cuma bilang kak Bobi itu baik." jelas Ana.
"ooh kirain. Kalo itu mah semua temen abang emang baik, kalo mereka ngapa ngapain kamu bilang aja ke abang" balas Jay.
"iya abangkuu.." jawab Ana.
Mungkin orang orang bilang abangnya itu terlalu over prottective padanya, tetapi Ana suka diperlakukan begitu. Menurutnya itulah cara abangnya melindunginya dan menunjukkan kasih sayangnya.
_________
jadi pengen punya abang kayak jinani:(
btw jangan lupa vote and comment nyaa🌼
tengkyuu 💕
KAMU SEDANG MEMBACA
BEST FRIEND • JUNG CHANWOO ✓
Fiksi Remaja"untuk apa kamu mencintai orang yang tidak pasti mencintaimu, jika ada orang yang pasti mencintaimu?" - chandra angelo