06).

7 1 0
                                    

Jam menunjukkan pukul 06.30 WIB , Indi sudah stay disekolah , perihal Zozo motornya yang mogok sudah berada dibengkel , Indi tidak bisa menahan rasa senangnya , kejadian kemarin masih teringat jelas diotaknya . Bian , satu cowok yang tidak bisa hilang dari pikirannya saat ini .

Indi melihat jam yang ada ditangannya menunggu seseorang yang membuat dirinya tak bisa menahan senyumnya

Melihat itu Arfan langsung menghampiri Indi dengan banyak pertanyaan diotaknya , Ya kemarin Indi sudah bercerita perihal berangkat bareng dengan Bian , Arfan awalnya tidak suka jika Indi mengejar Bian karena Arfan tahu kalo Indi dekat dengan Bian , Maka Indi akan terus-terusan menahan rasa sakit dengan semua perlakuan kasar Bian kepada Indi .

" Tumben jam segini udah stay di sekolah , biasanya kan lo masih molor " Arfan menghampiri Indi

" Nape lu senyum-senyum Obat lo abis ? Atau menang undian ? " Arfan duduk disamping Indi

" Ih gue itu lagi seneng Ar , Omaigat Abi gue belum berangkat ya ? Lama bener ,ngga pasti banget sih ! "

" Ck , udah tau ngga pasti masih aja ngarepin , lagian banyak tuh cowok yang mau sama lo ! "

" Gue maunya Abi ! " Sarkasnya , Indi mengembungkan pipinya

Arfan gemas dengan pipi cuby Indi dan langsung saja Arfan mencubitnya pelan " Indi orang yang paling keras kepala , Tukang marah-marah , Jutek
Tapi gue sayang pengen— "

" Arfan sakit tau , lepasin tangan kotor lo mansur "

" sayang pengen apa ? " Indi mencoba melepaskan tangan Arfan dari pipi cubynya

Indi menatap Arfan dengan tatapan yang sulit diartikan ,cukup lama Arfan diam dan akhirnya " Sayang pengen nabok muka lo yang sok polos ! " Ucapnya diakhiri kekehan

" Tau ih , kirain mau nembak gue ternyata cuma pengen nabok , sebelum lo nabok gue gue bakalan nabok lo duluan ! " ucapnya terkekeh geli

" Ngarep banget lo mau gue tembak ! Lagian nih ya mana mau gue sama cewek tengil kaya lo , Nanti bisa-bisa gue jadi suami takut Istri,ogah ! " Indi sama sekali tidak tersinggung dengan ucapan Arfan .

" Bacot jomblo ! "

" Kata-kata itu harusnya untuk diri lo sendiri maemunah "

" Lagi proses keles ! " Ucap Indi menahan senyumnya

" Terserah , gue mau kekelas by Zomblo ! " Arfan melambaikan tangannya dan berjalan menjauh dari Indi

Selepas kepergian Arfan Indi kembali melirik jam ditangannya menunjukkan pukul 06.45 menit dan seseorang yang sedang Ia tunggu belum menunjukkan batang hidungnya .

Seseorang yang Indi tunggu akhirnya menunjukkan batang hidungnya ,berjalan angkuh dengan tatapan datar khasnya dan yang paling menjadi ciri khas cowok itu adalah , Baju yang dikeluarkan !

Bian berjalan santai tidak peduli dengan tatapan memuja siswi-siswi SMA MERDEKA ,melihat itu sontak Indi berjalan menghampirinya " Hallo mas mantan , eh tapi bakalan balikan lagi sih ,hehehhe "

Bian hanya menatapnya datar " Minggir gue mau lewat ! " Indi membiarkan Bian berjalan mendahuluinya ,tapi bukan Indi jika menyerah begitu saja Indi terus berjalan menyamai langkah Bian

" Mas mantan , gue mau ngomong sesuatu sama lo , boleh ? "

" Bukannya lo dari tadi ngomong ? " ketusnya

" Heheheh, iya juga sih udah lupain aja , Oh iya hari ini gue bawain bekal buat lo , lo pasti suka " Indi menyodorkan Tepak makanan ke Bian

" Gausah , gue punya duit buat beli makan sendiri ! "

Hallo,Mantan!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang