07).

4 1 0
                                    

Sore hari gadis dengan rambut dikuncir kuda duduk dibawah pohon rindang yang lumayan jauh dari rumahnya,bersandar menikmati angin yang berhembus agak kencang tak lupa juga menopang dagu menggunakan tangannya.

Langit lumayan gelap cuaca mendung tetapi gadis itu sama sekali tidak menghiraukannya,mata menatap sungai di depannya sedangkan pikirannya ntah pergi kemana .

Mengapa sikap Bian berubah padanya? Bahkan satu kata masih teringat jelas diotaknya,Putus! . Indi sama sekali tidak tahu kenapa Bian memutuskan hubungan mereka yang sudah dibangun sejak lama. Sejak Bian memutuskan hubungan mereka,si pelaku tidak terlihat batang hidungnya .

Bahkan setelah kepergian Bian semua teman-temannya menjauh darinya,Indi tidak mengerti padahal dulu mereka sangat perduli kepada dirinya.

Indi harus ingat !

Semuanya telah berubah.

Gadis itu masih bergelayut dengan pikirannya,Tiba-tiba hujan deras gadis itu segera berdiri dan memeluk dirinya sendiri matanya melihat-lihat sekitar " Lah ini gue gimana,Zozo pasti kedinginan ya zo?" Tanyanya menepuk jok motor yang terparkir di samping dirinya berada

" Rambut gue basah lagi padahal kan gue baru keramas tadi " ucapnya memegang rambut

" AIR HUJAN JANGAN TURUN DULU DONG,RAMBUT GUE NTAR BAU MALES KERAMAS TAHU,APA LO MAU TANGGUNG JAWAB KALO STOK SHAMPO DIRUMAH GUE ABIS?HA!" teriaknya kencang

" DAN SATU LAGI,ZOZO ITU BARU KELUAR DARI BENGKEL,ZOZO ITU SENSITIF BANGET KALO KENA AIR HUJAN,DUIT GUE LAGI MENIPIS TANGGUNG JAWAB DONG!"

"JANGAN LEMPAR AIR SEMBUNYI TANGAN!"

JDER!

Indi terlonjat kaget gemuruh petir itu masuk keindra pendengarannya" Ck,petir sialan!"

" HEH,PETIR KAYAKNYA LO PUNYA DENDAM TERSUMBAT YA SAMA GUE?JANGAN BERANINYA CUMA NGELUARIN SUARA DOANG!TUNJUKKIN DONG WUJUD ASLI LO,KALO PERLU AYOK KITA ADU JAMBAK!" teriaknya tak kalah kencang dengan teriakan sebelumnya

" Baru kali ini gue ada orang nghiajak adu jambak sama petir!" Ucap seseorang yang berdiri tak jauh dari gadis itu dengan senyuman merekah dibibir tipisnya dan tak lupa gigi gingsul seseorang itu membuat dirinya terlihat manis

Dewa.

"Sejak kapan lo disini?"Tanyanya balik

"Lumayan semenjak lo teriak stok shampo dirumah loh abis,kalo bisa tolong ajarin gue cara ngomong sama petir " tawanya pelan

" Ajarin gue ya,ntar gue beliin lo lolipop deh,gimana mau?" merasa tak ada jawaban Dewa melontarkan pertanyaan dan tersenyum jahil

Indi mendelik tajam " Heh,lo pikir gue ngga bisa beli lolipop sendiri!gue bisa jadi gausah ,belajar aja sono sama alien!"

"Selain galak ternyata lo cerewet juga ya,jadi gemes."ucapnya terkekeh pelan

" Baru nyadar kalo gue gemesin,udah dari lahir kali!" jawabnya ketus

"Lo mau kemana?" Tanyanya,melihat Indi yang sudah menghampiri motornya dan menaikinya Dewa mengikuti langkahnya

"Gue mau ke benua Antartika ngelempar lo supaya ngga ganggu ketenangan hidup gue!" Dewa menatap bingung cewek berkuncir kuda itu dengan tatapan sulit diartikan,tak lama sebuah senyuman manis terukir dibibirnya .

Dewa menatap punggung Indi yang telah jauh dari penglihatannya "Lucu!" ucapnya pada diri sendiri







💅

Pak Handoko memasuki kelas XII IPS 2 Dengan gaya andalannya ,Kacamata yang bertengger manis dihidung mancungnya,satu tangannya dimasukkan ke saku celana dan tak lupa kepala botaknya yang mengkilap .

Hallo,Mantan!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang