I'm Ready For Divorce

78

"Semua stroberi hilang!" Ifrit berteriak dengan panik.

"Apa?"

Elody segera berlari ke rumah kaca.

Seperti yang dikatakan Ifrit, semua elemen stroberi yang ditanam di rumah kaca telah menghilang.

Di sisi lain, stroberi biasa tetap sama.

"Apa yang sedang terjadi?"

Elody tercengang melihat pemandangan itu.

Tentu saja, stroberi akan tumbuh kembali dalam beberapa jam, tapi….

Mungkinkah stroberi tidak bisa?

Atau apakah orang lain mencurinya?

“Apakah pintu rumah kaca terbuka?”

"Iya! Itu terbuka! Mengapa Anda tidak mengunci pintu? Kamu tidak takut, kan? ”

Ifrit berteriak pada Elody, menyalahkannya.

Elody melihat ke bawah dan menatap tanaman lain untuk melihat apakah mereka baik-baik saja. Untungnya, satu-satunya yang hilang adalah elemen stroberi.

“Ifrit, apa kamu yakin tidak memakan semuanya?”

"Tidak! Aku menyimpan sedikit untuk sarapan pagi ini! ”

“Bagaimana tadi malam? Kamu tidak tidur di sini, kan? ”

“… K-kenapa kamu!”

Ifrit gemetar marah.

Ifrit sebenarnya menjaga jendela kamar mereka karena perintah Caville tadi malam.

Tapi Caville telah menyuruhnya untuk merahasiakannya, jadi dia tidak bisa berkata apa-apa.

“Saya tidak tahu! Bukan aku! Anda harus menemukannya! Stroberi saya yang berharga! " Dia rewel saat berbaring telentang.

Dia tampak seperti anak anjing kecil yang dikejutkan oleh salju pertama.

Setelah hampir menenangkan Ifrit, Elody kembali ke lab.

Dia dengan jujur ​​mengira Ifrit telah memakan semuanya.

Tidak seperti persik, stroberi elemental tidak dapat tumbuh hingga setidaknya 12 jam setelah memanen semua beri.

Elody menepis masalahnya, mengira itu hanya kesalahan konyol Ifrit.

Namun keesokan harinya, stroberi itu menghilang lagi.

Dan keesokan harinya lagi.

Ifrit, yang telah berjanji untuk secara teratur menyediakan Elemental Crystal, akhirnya mengumumkan serangan.

* * *

Caville datang ke lab Elody setelah bekerja.

Pencuri stroberi?

"Iya."

Caville tampak serius.

"Mungkin itu salah satu ksatria."

“……”

Mendengar kata-kata Caville, Elody menatapnya.

Caville, apakah Anda benar-benar mencurigai kesatria Anda sendiri?

"Yah, aku tidak mempercayai siapa pun di sini kecuali kamu."

"Tapi…"

“Kaulah yang mengajariku untuk tidak dengan mudah mempercayai orang lain dan bahwa aku harus meragukan semua niat mereka.”