Chapter 14

102 14 4
                                    


Found
.
.
.
.
.
~•°•~

Ethan menatap gua dihadapannya,sebuah kekuatan besar terlihat menguar dari gua itu, menyebar hingga Medusa sampai menelan ludah.
"Tuanku..apa anda yakin?" Tak menggubris pertanyaan Medusa,Ethan melangkah.

Ia makin yakin mendapati aura mencekam makin terasa didepan mulut gua.Bibir itu membentuk seringai,langkah kakinya membawa nya makin memasuki gua itu.

Medusa yang masih ragu memantapkan hatinya bersiap melindungi Sang Tuan dari marabahaya di dalam gua itu.

Pada umumnya,gua selalu lembab dan gelap.
Hanya terdengar suara langkah kaki keduanya yang menggema dalam gua,tak ada yang lain.

Sudah beberapa menit mereka berjalan,tenggelam dalam kegelapan gua.Ethan menyalakan api dengan sihir pada tangannya,tanpa merapal mantra yang biasanya perlu diucapkan -wahai api yang disucikan oleh sang penguasa,datanglah tanpa sakiti sang pemanggil,pandulah kami dalam kegelapan-.
Medusa terkagum dengan Tuannya,ia tak henti hentinya menatap Ethan dengan tatapan memuja.

"Berhenti"
Langkah keduanya berhenti.Ethan dan Medusa,keduanya sama sama merasakan hawa mengerikan mendekat.
"Merunduk!" Seperti yang di aba aba oleh Ethan keduanya merunduk saat sebuah serangan berwarna hitam melesat diatas mereka.

Suara tawa datang mendekat bersamaan dengan muncul nya mata Hijau dari kegelapan.
"Selamat datang Pangeran.." Ethan menatap tajam sosok itu,jubah yang berhias alfabet kuno menyita perhatiannya sejenak.
"Tak perlu basa basi lagi,dimana sang putri?" Pria bermata hijau itu tersenyum miring,dia terkekeh pelan.

"Dia sedang tidur dengan tenang didalam" Medusa memasang posisi siaga,ular ular dikepala mendesis mengancam musuh.
"Jadi,siapa kau?"

Ethan menyilang kan tangannya,menyeringai dan kelihatan kelewat santai.

"Terserah kau mau menyebut ku apa,tapi kau harus bertarung denganku jika mau mengambil kembali Sang Putri" Ethan menghela nafas,ia melepas kedua sarung tangannya.

"Kau tau Tuan,aku yakin seseorang yang bisa dengan mudah nya mengancam kerajaan Elf dengan menculik Putri mereka pastilah orang hebat yang tak bisa diremehkan kemampuan nya"
"Tapi...kau justru menantang seorang Pangeran yang bahkan belum menguasai sihir tingkat niedrig dengan sempurna untuk bertarung?" Ethan tersenyum,matanya terbuka dan menatap tajam orang dihadapan nya.

"Apakah motif mu menculik Putri Elf, mengirimkan surat ancaman,dan membuat semua kerepotan....hanya untuk menguji kemampuan ku?"

Pria itu menyeringai,Pangeran dihadapan nya memang berbeda dari yang dirumorkan dulu dan...rumor yang tersebar sekarang terbukti benar.

"Hahahaha!! Rumor yang tersebar luas ternyata benar adanya! Pangeran Ethan....kau benar benar berubah?dan lagi Medusa?kau menundukkan nya?hahaha...!!"
"Sungguh menarik..."

~•°•~

Sementara itu,para prajurit panik karena Pangeran Ethan tiba tiba menghilang.
Dwake yang tahu Sang Tuan pasti akan nekat melanjutkan perjalanan seorang diri hanya bisa pasrah sembari coba menenangkan para prajurit agar tenang dan bersama tetap mencari Sang Putri Elf juga Pangeran Ethan.

"Pangeran....semoga anda baik baik saja,berkat tuhan selalu menyertai langkah anda"

~•°•~
"Aku memang ditakdirkan menarik perhatian banyak orang sih" gumam Ethan menggaruk tengkuknya yang tak gatal sembari mengarahkan pandangan kesamping.
"Yah... sebenarnya gawat juga,kurasa orang ini sudah berada ditingkat Erzieher-ah-bukan...tapi Herrscher" Ethan menghela nafas,ia menatap penuh selidik pria dihadapannya.
"Yah...sudah jelas pria ini berbahaya,tapi..." matanya melirik ke arah Medusa yang sudah dalam posisi siaga.

"Makhluk kuat seperti Medusa pasti bisa menahannya sedikit"
"Jadi kau ingin memulainya?"

"Baiklah... ku persilahkan kau untuk menyerang ku dahulu Pangeran" Tatapan datar Ethan layangkan untuk orang dihadapan nya,pria misterius aneh bermata hijau.
"Baiklah..."

"Aku belum terlalu paham tentang sihirku,yah...tujuanku mencari Altair Sang Penyihir Agung kan mau bela-oh..." Ethan menyeringai,ia sudah tahu apa yang harus ia lakukan.

"Kheh ...."

Wushh!!

Api berkobar ditangan Ethan,membuat pria itu menaikkan alis nya.
"Hmm....anak ini rupanya cukup hebat untuk tak membaca mantra diusianya" batin pria itu,ia mengamati gerakan Ethan yang coba menyerang dirinya dengan api itu sembari menghindar.
"Kalau dilihat lagi...aku tak perlu merapal mantra,apakah sihirku sebatas menggunakan sihir umum yang ada atau...pengendali elemen?"

Berusaha membuktikan pemikirannya Ethan melempar api itu dengan kecepatan tinggi ke arah pria itu.

BLARR!!

Api yang meleset dari sasaran itu membakar dinding gua.Menerangi kegelapan yang ada.

Ethan melompat mundur ke arah Medusa.
"Hei...bantulah aku untuk mengulur waktu,satu lagi beri aku ruang 'pertunjukan'" Medusa mengangguk,kini giliran ia yang menyerang Pria itu dengan bisanya.

"Begitu...bisa Medusa bukanlah sihir,jadi tak perlu merapal mantra?"
Pria itu menghindari serangan Medusa,hidup ratusan tahun membuat nya tahu Medusa berniat menjadikannya patung batu.
Dengan kecepatan cepat tanpa celah,Ethan maju menyerang pria itu dengan es miliknya.Bertubi tubi dengan serangan sihir,fisik,dan bisa Medusa keduanya menyerang Pria itu tanpa henti.

Namun pria itu selalu berhasil menghindar serangan mereka.
"Cih!" Kali ini,Ethan menggunakan skala besar untuk memerangkap pria itu dalam es miliknya,dan setelah pria itu membeku dalam es nya ia melancarkan api serangan dan ledakan pun terjadi.
Membuat getaran dalam gua.

Namun setelah asap menghilang,Ethan terkejut melihat pria itu masih berdiri tegak tanpa ada yang rusak dari dirinya-bahkan jubahnya pun masih utuh.
Pria itu menyeringai.

"Pengendalian Elemen, seseorang yang diberkati kuasa elemen tanpa perapalan sihir sebagai perantara pemanggilan-sungguh beruntung saya bertemu orang yang muncul ribuan tahun sekali ini, terlebih lagi anda adalah Putra Mahkota calon Kaisar Kekaisaran Ephiphyta" Ethan tersenyum,tujuan nya sudah tercapai sekarang.
"Sekarang biarlah saya menunjukkan kekuatan hamba Yang Mulia"

Setelah mengucapkan itu,sebuah kekuatan berwarna hijau dan hitam mengelilingi orang itu,berpusar seperti tornado.

Medusa yang melihat kekuatan itu langsung sadar siapa yang ia hadapi sekarang.Ia pun membuat pelindung demi melindungi Ethan dari kekuatan itu.

Kekuatan itu membentuk petir,menyambar nyambar sekitar dan berpusat menyambar bola pelindung Medusa.

"Sudah cukup Tuan Altair"
Mendengar ucapan Ethan,Altair sedikit terkejut ia menghilangkan kekuatan maha dahsyat nya itu dan menatap Ethan dengan wajah bingung.
Medusa yang melihat tak ada sihir dari Sang Penyihir Agung itu langsung menghilangkan medan pelindung miliknya.

"Lho?sejak kapan kau tahu?" Ethan tersenyum miring.

"Hmm..sejak aku sadar hanya Altair Sang Penyihir Agung seorang lah yang berani menantang bagian kekaisaran Ephiphyta ini"
Pria itu-Altair tertawa terbahak-bahak sampai memegangi perutnya.

"Hahaha!!luar biasa! Kau sadar aku Altair?" Ethan menatapnya malas.
"Kurasa pembaca pun sadar kau itu Altair"

Ethan menunduk hormat pada Altair,tujuan utamanya datang ke sini tak ia lupakan.
"Kepada Altair Sang Penyihir Agung,saya Pangeran Ethan Leander Ephiphyta...Putra Mahkota kekaisaran Ephiphyta memohon pada anda untuk menjadikan saya murid dari anda,Altair Sang Penyihir Agung"

Throne(Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang