Chapter 15

100 15 2
                                    

Comeback
.
.
.
.
.
.
.
~•°•~

"Kepada Altair Sang Penyihir Agung,saya Pangeran Ethan Leander Ephiphyta...Putra Mahkota kekaisaran Ephiphyta memohon pada anda untuk menjadikan saya murid dari anda,Altair Sang Penyihir Agung"
Altair,pria yang sudah mengalami kehidupan ribuan tahun itu menaikkan alisnya lalu tersenyum.

"Kau tahu tentang apa yang kau lakukan pada Pangeran Mahkota Arjen?" Ethan mengangguk tetap dalam posisi berlutut nya,ia sempat membaca buku sejarah tentang calon penerus terdahulu.Diantaranya yang terkenal adalah kisah Arjen,Pangeran Yang Ditolak.
Bukan ditolak oleh keluarga,kekasih maupun rakyatnya.Melainkan oleh Sang Penyihir Agung,tak disebutkan kenapa Arjen ditolak tapi melihat sifat dari Altair yang ia amati,Ethan langsung tahu kenapa Arjen ditolak bahkan sampai dibunuh oleh Altair.

"Apa teorimu tentang cerita itu?"

"Baiklah,dilihat dari Calon Calon Kaisar terdahulu sebelum Arjen ada sekitar 10 orang yang anda didik termasuk Kaisar Dephnos ayah dari Pangeran Arjen...anda tak mungkin menolak begitu saja permintaan salah satu murid anda apalagi beliau adalah seorang kaisar saat itu"
"Anda menerima Arjen sebagai murid,entah karena sukarela atau terpaksa"
Altair tersenyum miring,sedangkan Medusa menyimak teori dari Ethan dengan seksama masih dalam posisi siaga.

"Anda pasti sempat mengajarinya sihir bukan?tapi kurasa melihat dari keluarga Ibunda Arjen,Ratu Bellina...saya tahu watak mereka sangat sombong"
"Anda kesal,ah-bukan...lebih tepatnya tak ingin Arjen menjadi pemimpin Ephiphyta setelah anda melihat sifatnya yang sombong selama masa berguru Pangeran Arjen"
"Apa itu salah?"

Pandangan kedua netra itu bertubrukan,saling menatap intens guna menyelidik isi pikiran masing masing.Ethan dan Altair,keduanya terdiam.

"Seolah kau ada disana.." Ethan sedikit terkejut mendengar gumaman Altair,dapat dilihat dari mata Altair bahwa pria itu bingung-lebih tepatnya terpukau.
Ia tersenyum miring untuk kesekian kalinya.

"Aku tak ingat Ayah atau Ibunda mu sejenius ini dalam menyimpulkan suatu masalah" Altair menghela nafas.

Dalam hati Ethan,ia cukup khawatir tak diterima.Jika tak diterima oleh Altair maka ia akan berakhir satu ruangan mempelajari sihir bersama salah satu penyihir istana yang licik dan bodoh luar biasa itu.

"Baiklah...kau kuterima menjadi muridku"

Medusa dan Ethan terkejut,saling menatap dan tersenyum.Ethan bangkit merapihkan pakainnya dari debu lalu membungkuk hormat pada Altair.
"Mohon bimbingan anda untuk kedepannya Guru"

Altair menatap dalam Ethan dihadapan nya.

"Setidaknya anak ini punya potensi untuk membalas dendam Ephiphyta yang terkubur"

"HEI!! LELAKI SIALAN!AKU INGIN PULANG CEPAT LEPASKAN AKU!!!"
Altair menghela nafas,Si Putri Elf rupanya telah bangun dari pengaruh sihir milik Altair.

"Kau bisa membawanya pulang Ethan,tapi kembalilah kesini esok hari" Ethan mengangguk.

____

"Kau akan pulang Tuan Putri"
Altair menjentikkan jarinya,dan secara ajaib borgol yang mengikat kaki Elle menghilang menjadi serpihan cahaya.

"Seharusnya dari kemarin kau melepaskan ku!" Gerutu Elle memijat kakinya yang terasa sedikit pegal.
"Putri Elle"

Suara anak kecil yang Elle kenali memasuki pendengaran gadis elf itu,namun dengan pembawaan berbeda.
Sontak Elle menoleh,wajah tampan penuh wibawa menyambut nya.Mata hijau miliknya tak bisa lepas dari manik kristal itu.

"Saya datang untuk membawa anda pulang"

~•°•~

"Yang Mulia Ethan adalah Tuanku"
Manik dan mulut Elle membulat,lalu beralih melirik Ethan disamping nya yang hanya nyengir tak berdaya ditatap oleh manik Emerald itu.

"Kau sungguhan Pangeran Ethan kan?" Elle menunduk, mencoba mengingat bagaimana sikap dan sifat Pangeran Ethan yang ia kenal.
Periang, kekanakan kanakan,selalu tersenyum,dan ceroboh.Lalu ia coba membandingkan dengan Ethan yang ia lihat sekarang.

Tenang tapi terlihat waspada dan berwibawa.

"Ah...maksud anda Putri?" Elle menggeleng pelan,matanya kembali fokus ke depan.
"Pasukan berjarak sekitar 200 meter dari sini,jika anda ingin dulu-"
"Tidak!tidak perlu!lagi pula aku justru senang bisa berjalan menikmati hutan ini" Ethan mengangkat alisnya.

"Hutan terlarang memang indah,itu terkadang menjadi perangkap untuk orang yang mudah tergoda keindahan" gumam Elle.

"Medusa...bisakah kau bersembunyi atau...apalah,aku tak ingin semua heboh karena aku membawa makhluk penjaga tiba tiba" Medusa mengangguk.
"Anda telah menganggap saya sebagai makhluk yang berada diatas kuasa anda Yang Mulia, begitu pun saya menganggap anda adalah Tuan dari diri hamba ini"
"Hamba bisa bersembunyi dalam tubuh dan bayangan Anda,melindungi dari kegelapan" seketika tubuh Medusa menghilang menjadi cahaya merah dan masuk ke dalam tubuh Ethan.

"Aku tak percaya suatu hari Medusa akan tunduk kepada seseorang" Ethan tersenyum tipis,ia melirik Elle yang lebih tinggi darinya.
"Aku juga kaget mendapati seorang makhluk penjaga tunduk pada ku"

Keheningan menyelimuti keduanya,Ethan sudah bisa membaca aura para prajurit sehingga keduanya dapat berjalan dengan tujuan pasti.

Semak semak disibak oleh Ethan dan Elle melompatinya.

"YANG MULIA!"
Ethan meringis mendengar teriakan Dwake,semua pasukan terkejut melihat Ethan kembali bersama Putri Elle yang mereka cari cari.
"Anda membuat saya khawatir setengah mati!"
"Tenanglah Dwake,lagipula aku baik baik saja...dan aku menemukan Putri Elle" Dwake mengalihkan pandangannya ke arah gadis cantik bertelinga runcing-elf- disamping Sang Tuan,ia langsung menunduk hormat.

"Salam Yang Mulia Putri Elle" Elle mengangguk anggun menatap Dwake yang menunduk hormat,ia menatap para pasukan dari kekaisaran dan dari kerajaannya lalu tersenyum.

"Terimakasih banyak atas kerja keras kalian,aku baik baik saja...mari kita kembali ke kerajaan" semua pasukan mengangguk,Elle kembali mengarahkan pandangan ke Ethan yang sedang di ceramahi oleh Dwake.
Lalu Ethan juga mengarahkan pandangan ke arahnya,mata mereka bertubrukan.

Dalam hati Elle berucap untuk Ethan dalam hati.

"Semoga kejayaan melimpahi kepimpinan anda kelak Yang Mulia Pangeran Ethan"

Ethan sebagai pewaris takhta kekaisaran dapat mendengar suara hati rakyat nya yang ditujukan kepadanya pun mengangguk menerima doa dari Elle dengan sepenuh hati.

Mereka pun bersiap untuk kembali ke Elfarian sebelum matahari terbit.
Sang Putri telah kembali ke kerajaan nya.

Throne(Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang