Forget the past

859 49 6
                                    

lelaki itu jatuh ke dalam air danau yang dingin dan gelap, wajahnya terlihat kaget namun pasrah. Aku berlari kencang ke arahnya,tidak peduli bahwa es yang aku injak ini sewaktu-waktu dapat retak dan aku bisa bernasib sama dengan laki-laki itu. tapi itu tidak penting.
tidak penting?benarkah tidak penting?
aku tidak tahu pasti,hatiku lah yang menyuruh raga ini untuk menghampiri lelaki yang sudah terjatuh di dalam air es itu. Dan entah mengapa aku menangis, bahkan aku tidak tau siapa laki-laki itu.
Lalu tiba-tiba sebuah sorotan sinar mobil menyoroti wajahku. Aku memandang sekitar, aku sudah ada di tengah-tengah jalan ber aspal? apa-apaan ini?
dan lalu,kegaduhan terjadi. suara orang berteriak serta sirine ambulans dimana-mana. aku menutup kupingku
"stopp" entah mengapa aku merasa hatiku sakit sekali. Aku menoleh ke belakang.
sosok laki-laki terbujur kaku di depan mobil. ia tertabrak. aspal di sekitar jalan itu menjadi es yang licin dengan retakan-retakan.
"tidak... rian??riann????" aku menangis sejadi-jadinya dan tidak tahu kenapa nama itu tersebutkan begitu saja.

***

"irish,hey kau kenapa??"

aku merasakan badanku diguncangkan sangat keras. aku membuka kelopak mataku dan mendapati Rasya,mom,dad,mikha serta Dr.smith.

"bermimpi hal itu lagi Irish?" tanya Dr.smith. dan aku mengangguk.

Dr.smith adalah dokter ku selama beberapa tahun belakangan ini,jadi ia sudah tau seluk belukku.

"skala 1-10,mana yang kau pilih?" ujarnya lagi

"umm 2, ini sudah tidak apa-apa" ujarku jujur,aku memang tidak apa-apa. mungkin aku hanya syok atau apalah.

tapi aku merasakan hatiku sangat perih sejak bangun dari mimpi random itu. dan perihnya berskala 8.

Setelah berbincang lama,Dr smith pamit pulang tanpa memberikanku resep. Itu bagus. Namun Dr.smith menyarankan kalau aku harus bisa mengontrol diriku lebih lagi dalam hal mengingat. Kata Dr.smith, aku pingsan karena terlalu memaksakan diriku untuk mengingat dan mungkin danau itu memang mempunyai kenangan khusus akan peristiwa 2 tahun lalu.

kini dikamarku tersisa Mikha dan Rasya, Mikha bilang Vall sedang dalam perjalanan menuju kemari,dan semenjak tadi Rasya hanya terpaku diam

"Irish,kau ingin mengingat masa lalu mu?maksudku kejadian-kejadian sebelum kamu jatuh sakit?" tiba-tiba Mikha buka suara,suasana memang hening sejak 5 menit yang lalu.

"Aku tidak tau tau mikh"

"aku bisa membantumu,aku bisa mengatakan semuanya agar kau tidak perlu memaksakan diri dan mengakibatkan kau sakit lagi" ujarnya sedih,wajahnya memerah. Ciri-ciri seorang Mikha jika sedang sedih.

"hey jangan sedih begitu"

"aku serius,aku bisa memberitahumu"

"tidak mikh, aku ingin mengingatnya sendiri. on my own."

"Lagipula, saranku kau tidak perlu mengingatnya"ujarnya sambil mengusap punggungku dan meninggalkanku dengan Rasya.

"kau membuatku sangat panik dan hampir terkena serangan jantung" ucap Rasya sambil memelukku erat, Rasya mencium puncak kepalaku.

"benarkah?kau terlihat seperti mom saat berbicara" ujarku tersenyum lebar.

"aku akan berusaha membantumu untuk mengingat memorimu yang hilang"

"Terimakasih Rasya"

"Ingin mendengarkan lagu?untuk merelakskan pikiran. " ujar Rasya sembari mengeluarkan Ipodnya.

SNOWFLAKESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang