"Baiklah. Perkenalkan dia Febrian Erlangga anak kedua saya, ia yang akan menikah dengan kamu"ucap Ardi
"Mm. Haii"Dara melambaikan tangan kepada Rian, Rian yang sedang bersembunyi dibalik tubuh sang papa
"H-hai"jawabnya dengan takut dan perlahan memunculkan kepalanya dari punggung Ardi
"Tuan saatnya makan siang"panggil artnya
"Baik bik" ucap Ardi. Ardi bukan lah sosok atasan yang dingin atau kejam ia sosok majikan yang baik serta ramah kepada bawahannya bukan hanya ardi yang ramah bahkan hampir satu keluarga tersebut memiliki sikap ramah dan baik terhadap sesama walaupun berbeda derajat
"Mari kita makan siang dahulu" saut Ardi, Dara mengikuti langkah kaki Ardi dari belakang. Ia memberanikan diri untuk mengajak Rian berbicara
"Mm. Nama kamu siapa"ucap Dara ia tau jika Rian jadi dari curi curi pandang terhadap Dara, makanya Dara memberanikan diri untuk berkenalan
"Aku aku Rian, kamu cantik"ucap Rian serta melontarkan pujian malu malu terhadap Dara
"Benarkah,"ucap Dara yang dibalas dengan anggukan malu oleh Rian "kamu juga ganteng dan manis"ucap Dara, bukan rahasia lagi jika anak Ardi dan Santi tersebut memiliki keterbatasan, Dara pun tau itu
"Papa dia bilang aku ganteng dan manis" saut Rian dengan riang
"Dia? Dia siapa?" Ucap Nyonya Besar yang tak lain adalah Santi Jayanti istri dari Ardiansyah Erlangga
"Perempuan itu mama, dia cantik aku suka"ucap Rian pelan sambil menggoyangkan tangan ibunya
"Saya bantu nyonya"ucap Dara yang melihat Santi sedang menyajikan makanan
"Tidak perlu, sisanya sudah diambil oleh bibik, mari duduk anak manis"ucap Santi mempersilakan Dara duduk dimeja makan.
🤍🤍🤍
"Hei Dara, mau bermain"ucap Rian yang muncul tiba tiba
"Mm. Main? Main apa?"tanya Dara ragu,
"Iya main, kita main ayunan, Abang bilang anak perempuan tidak bisa bermain mobil-mobilan"saut Rian yang menarik tangan Dara menuju taman belakang rumahnya
"Ehh jangan jangan lari-lari kita jalan biasa aja ya"ucap Dara lembut
"Oke" jawab Rian sambil menyatukan telunjuk serta jempol nya. Rian langsung menggenggam tangan Dara lalu mengayuhnya pelan sambil terkekeh mendengar Dara bercerita, entah kapan Rian akrab dengan Dara, mereka terlihat seperti teman lama Dara yang meminta Rian duduk di ayunan agar Dara bisa mengayuhnya.
"Dara"panggil Rian saat dara menduduki ayunan yang lain nya tepat disebelah Rian
"Hemm"saut Dara sambil menoleh kearah Rian
"Kita teman" Rian mengulurkan tangannya lalu Dara menjabat tangan Rian
"Teman"saut Dara sambil menjabat tangan Rian lalu mereka tertawa berdua.
Dilain tempat ada sepasang suami istri yang tengah memperhatikan mereka dari jauh.
"Gadis yang cocok buat Rian, ia bisa membuat Rian tertawa lepas mas"saut Santi dari tadi Santi dan Ardi terus mengawas gerak gerik Rian dan Dara
"Iya, aku kan menikah kan mereka cepat, aku bisa melihat kebahagiaan yang belum pernah kita dilihat Dimata Rian sebelum nya"ucap Ardi
🤍🤍🤍
"Temann" teriak Rian menggema dilantai atas memanggil Dara
"Temann, kamu dimnaaa???"
"Temann, hiks hiks teman kamu dimna" panggil nya
"Heii, kenapa menangis"ucap Dara
"Huwaa teman, kamu dari mana? Jangan tetap disini"ucap Rian langsung memeluk tubuh Dara erat
"Eh eh, jangan nangis ya ganteng, aku dari bawa ambil air "ucap Dara sambil menunjuk teko yang biasanya diletakkan dikamar Rian, ia memang dari kamar Rian, seharian ini Rian tak ingin berpisah jauh dari Dara. Bahkan saat ingin tidur pun harus dara yang menemani nya
"Aku kira teman mau pergi"ucap Rian sambil mengusel-usel wajahnya pada dada Dara,
"Rian jangan seperti ini"ucap Dara yang sontak membuat mata Rian kembali berkaca kaca
"Kamu tidak mau berteman dengan ku lagi ya" ucap Rian sambil menunduk serta memainkan jarinya
"Bukan, bukan. Maksudku kamu jangan menggesekkan wajah mu didada ku , itu membuat aku geli" ralat Dara, ia tak ingin membuat Rian menangis lagi karna itu akan membuat ia demam
"Ada apa Rian teriak malam-malam" ucap Yoga yang baru saja pulang kerja, baru saja ingin memasuki kamarnya ia mendengar suara Rian yang berteriak kencang"kamu siapa?" Tanyanya saat Rian memeluk tubuh Dara
"Mm. Saya Dara tuan, maaf menggangu tuan" ucap Dara sopan.
"Abang, kenalkan dia Dara, dia teman ku, kata ayah seminggu lagi aku akan menikah dengan nya jadi aku dan dia akan bermain sepanjang hari" ucap Rian yang berlari kearah abangnya
###
Sekiannnn.
Jangan lupa vote dan comment agar aku semangat lagi.Jangan copy paste karya orang.
Jangan mau jadi pembaca gelap. Tekan satu bintang ngak akan buat kalian bangkrut guys jadi mari dukung para penulisnya guys.Salam kenal
Dari Nona manisFebby Lusintasari
Kamis,21 Januari 2021

KAMU SEDANG MEMBACA
My Destiny
Novela Juvenilwelcome to my story ❤️❤️ "Semua yang terjadi pada ku adalah takdirku Dari Tuhan" ❤️❤️ DILARANG KERAS UNTUK MENGCOPY PASTE KARYA ORANG. CERITA INI MURNI DARI OTAK KECIL KU INI. LOPYU BEE ❤️