IRIDESCENCE ( 2Park/ChamWink )

XVI. "You have changed!"

BAB XVI. "You have changed!"

-Aquila Fi-

Park Jihoon & Park Woojin
2ParkーChamWink

Warn! Blood.
Suicide.
Angst.

Hope you like it!

Enjoy! :)

...

Jinwoo melambaikan tangan ke arah ayahnya yang harus lanjut menuju tempatnya bekerja. Bocah laki-laki itu lantas melangkah masuk ke dalam science fair. Ia mengambil pamflet sebelum menjelajah seluruh pameran. Pameran itu sebagian dilakukan di luar gedung, dan sebagian berada di dalam gedung. Jinwoo memutuskan untuk melihat ke dalam gedung terlebih dulu.

Cuaca di luar cukup panas, itu alasannya. Senyumnya merekah selama ia melangkahkan kakinya ke dalam dan menemukan benda-benda yang menurutnya menarik. Dalam hati meyakinkan sebuah opini, bahwa sains bisa saja menyenangkan dan tidak selamanya terkesan nerd.

Setelah cukup lama menghabiskan waktu di dalam, Jinwoo pun beranjak ke luar ruangan.

Di luar banyak diperlihatkan benda yang lebih aman bagi semua usia dan tidak sensitif pada cahaya, cenderung lebih sederhana serta ditujukan untuk menarik minat anak-anak sebagai sarana bermain yang edukatif.

Jinwoo terkadang melempar senyum pada segerombol anak-anak yang bermain-main dengan salah satu benda yang dipamerkan.

Saat dirinya hendak membeli minum, saat itulah ia melihat satu orang yang ia kenal betul.

Dr. Kim

Salah satu ilmuwan terkenal yang baru-baru ini direkrut menjadi salah satu perancang senjata di Reefle Corp. Pria yang Jinwoo ketahui baru saja mendapat wawancara dari situs berita tersohor Korea Selatan atas kejeniusannya.

Jinwoo pun sejenak melupakan rasa hausnya dan justru beralih mendekati seorang yang telah menyandang gelar Doctor tersebut. Jelas terlihat kalau pria tua itu terkejut akan kedatangan Jinwoo.

"Selamat siang." Jinwoo menyapa dengan hati-hati.

"Hai, selamat siang. Kau kesini untuk melihat pameran?" Tanya pria tua ramah.

Jinwoo mengangguk.

"Siapa namamu?"

Jinwoo menunjukkan id card-nya dan tersenyum, "Park Jinwoo, orang-orang biasa memanggilku Jinwoo."

Pria yang hampir seumuran dengan ayahnya itu tersenyum mendengar jawaban polos Jinwoo.

"Kau menyukai sains? Omong-omong, bagaimana bisa kau kenal aku?"

Jinwoo tertawa pelan, "Ya, aku suka sains, dan, menurutku tidak ada yang tidak kenal dengan Anda. Maksudku, Anda sering muncul di televisi akhir-akhir ini, bagaimana aku tidak kenal dengan Anda. Hehe."

Hening sejenak, Jinwoo entah kenapa merasa canggung ketika secara tiba-tiba sosok di hadapannya nampak memindai dirinya dari ujung kepala sampai ujung kaki.

"A-apa ada yang salah?" Jinwoo bertanya takut-takut.

"Tidak. Aku hanya sedang berpikir sesuatu. Apa... kau tertarik menjadi partnerku untuk sehari ini? Aku sedang butuh seseorang untuk percobaanku."

Jinwoo membelalakan mata. Ia tidak salah dengar kan?

"M-maksud Anda?"

"Kalau kau mau, aku akan mengajakmu ke lab-ku hari ini. Aku butuh umm... asisten? Oh bukan―tapi relawan. Ya, relawan. Untuk sebuah percobaan. Apa kau bersedia? Yah aku tidak memaksa jika kau keberatan."