XI. WILDLIFE

505 63 33
                                    


XI. WILDLIFE

–Aquila Fi–

Park Jihoon & Park Woojin
2Park - ChamWink

     
   
Hope you like it!

   
  
Enjoy!!

    
   

    

"Ssaem!"

Woojin berseru meneriakkan nama guru dance-nya dari kejauhan. Pria paruh baya itu tersenyum dan menyambut Woojin yang berlari kecil menuju ke arahnya. Bocah 16 tahun itu langsung menghambur dan memeluk Sejin ssaem-nya layaknya anak kecil.

"Waaahh selebriti sekolah baru saja memelukku..." ujar Sejin setelah Woojin selesai memeluk erat dirinya.

"Hehehe..." Woojin tertawa kecil.

Sejin tersenyum, "Bagaimana rasanya? Berada di atas panggung bersama trofi-trofi kemenanganmu? Kau terlihat sangat hebat!"

Woojin balas tersenyum dan menggeleng ringan.

"Aku gugup, sangat. Lagipula, trofi itu tidak semuanya milikku. Semuanya kudapat bersama yang lain dan karena Sejin-ssaem juga kan."

Sejin merangkul bahu Woojin, "Raih lebih banyak, siapa tahu nanti ada agensi yang tertarik padamu."

Tangan kanannya perlahan ia lepaskan dari bahu Woojin yang justru lemas. Sejin memandang Woojin heran,

"Ada apa? Kau tidak ingin menjadi artis?"

Woojin menunduk, "Jika saja ayah dan ibu setuju, aku mau-mau saja. Tapi kupikir tidak. Aku...cukup berprestasi di sekolah saja."

Ia tersenyum paksa. Sementara Sejin menatap iba pada anak didiknya.

"Baik, lakukan saja apa yang kau suka dan ingin lakukan."

Woojin mengangguk pelan.

"Iya, tentu saja."

"Ummm, kalau begitu, aku permisi dulu. Aku mau menemui Jihoon." pamit Woojin pada Sejin yang mengangguk mengiyakan.

Sejin memandang punggung Woojin yang menjauh dengan senyum miring. Pandangannya kemudian beralih pada sosok mantan ketua kesiswaan sekolah yang berdiri di ujung koridor.

Daniel di sana, ikut menatapnya dengan ekspresi tajam yang sulit dijelaskan.

Tiba-tiba Sejin teringat bahwa Daniel ikut menjadi staff di acara ini. Bahkan menjadi staff penting yang bertugas mengawasi jalannya acara. Ia lantas memandang Daniel dengan wajah heran.

Daniel tanpa menghilangkan ekspresi tajamnya hanya berbalik menjauh meninggalkan Sejin dengan berbagai pertanyaan.

   
    
'Dia, tidak mungkin sebodoh itu, kan?'

________

       

"Ji?"

Woojin memanggil nama Jihoon pelan.

Ia berhenti sejenak di pintu kelas sebelum mendekat ke arah Jihoon yang berdiri tepat di sebelah bangkunya sedang memandangi entah apa di luar jendela.

Saat ia sampai di sebelah Jihoon, Jihoon masih bergeming. Ia masih diam, nampak tak menyadari kehadiran Woojin di sana.

Woojin mengikuti arah pandang Jihoon. Sebuah pohon besar dengan ratusan atau mungkin ribuan kupu-kupu adalah satu-satunya objek menarik yang bisa terlihat dari kaca bening itu.

IRIDESCENCE ( 2Park/ChamWink )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang