Dirga dan Nuna sudah tidak terlihat lagi di mata Dira, tapi Dira masih diam duduk tanpa gerak bahkan tanpa berkedip sekalipun. Gavril yang dari tadi masih berdiri di tempat yang sama, melihat Dira dengan tatapan tidak mengerti.
"Dir," panggil Gavril.
Dira langsung kaget mendengarnya. Dira seperti kebingungan, Itu membuatnya langsung merangkul tas, lalu meninggalkan Gavril seperti tidak ada orang saja. Gavril menghela napas, melanjutkan kembali lamunannya.
"WOY!, JANGAN NGELAMUN!, TAR LU KEMASUKAN!" teriakan Dira menyadarkan Gavril dari lamunan. Gavril pun langsung pergi dari tempat karena takut apa yang dikatakan Dira.
Gavril berjalan tepat di belakang Dira, Dira sudah berjalan lumayan jauh darinya. Tiba-tiba Gavril merasakan sesuatu yang ingin keluar dari saluran pembuangan tubuhnya. Gavril keringat dingin menahan ini, dia pun terpaksa memilih untuk lari walaupun harus mendahului Dira. Gavril berlari sangat kencang, sampai akhirnya dia melewati Dira. Dira kaget melihat Gavril lari melewatinya, tapi tetap saja Dira mengabaikannya. baru sekitar empat meter dari Dira, tiba-tiba
BRUKKKKKK!!!
"AWWWW."
Gavril jatuh sampai berpose tidur.
"WOW HAHAHAHAHA," Dira tertawa terbahak-bahak.
tangan kiri Gavril mengelus pantatnya. Mata Gavril melotot menyadari kalau pantatnya basah, berarti yang dia tahan sudah keluar sendiri.
"YA ELAH GAVRIL!, KENAPA KAYAK ANAK KECIL YANG MASIH PAKE PEMPES!" teriak Gavril dalam hati.
"WOY!, LU GAK KENAPA-KENAPA?" teriak Dira di kejauhan.
Gavril menengok ke belakang, terlihat Dira sedang berjalan sebentar lagi dekat dengannya. Tubuh Gavril demam seketika, bisa-bisa Dira semakin mengejeknya!. sebelum Dira lebih dekat, Gavril langsung lari cepat tanpa berbicara apa-apa.
"WOY ELAH!, GUE KAN MAU BANTUIN LU!, dasar anak yang punya sekolah. Aneh!" teriak Dira.
Dira lanjut jalan lagi, tapi kenapa baru dua langkah Dira mencium bau yang familier tapi tidak masuk akal kalau dipikir-pikir. Dira melanjutkan jalan lagi, tapi bau yang dia cium semakin terasa adanya. Dia maju lagi satu langkah.
"Astaga, kamar mandi masih jauh. ini bau kecium sampai sini, mana nyenget lagi,"
Jari Dira menutup hidungnya. Dira mengambil Hp di saku roknya, karena itu dia melihat ke bawah lantai. Tepat satu langkah lagi dari kakinya, Dira melihat sedikit genangan air berwarna kuning bening di lantai.
"Astaghfirullah, Lailaha illallah, GAVRIL!!!"
...
Akhirnya Gavril masuk juga ke dalam toilet laki-laki. Dia mengatur napas, untung saja tidak ada laki-laki yang sedang di dalam toilet, jadi dia bisa mengunci toilet agar tidak ada yang bisa masuk. Gavril memukul dahinya.
"Aduuuuh!, semoga aja hidung Dira mampet,"
"Bisa-bisa dia manfaatin keadaan,"
"Hadeeeeeeh!"
"Mana tadi gue lupa lap tetesan yang jatuh ke lantai lagi,"
"Allahu Akbar!" deretan keluhan Gavril.
Gavril mengambil Hp di saku kemejanya. Dia menelepon Alex.
"Lex, cepet ke toilet belakang. bawa celana gue di tas, bawa juga tasnya," ucap Gavril
"Woy, kan udah lama gak ngom.."
"WOY! JANGAN KECEPLOSAN LU!"
"Ngompi gak ngajak-ngajak,"
KAMU SEDANG MEMBACA
DIRGAN
Teen FictionPanggil saja Dirga Dira Gavril Yoga Nuna berawal masuknya model cantik terkenal, Dira Anetha ke SMA Anjasmara. Sekolah SMA paling aesthetic sepanjang sejarah di Jakarta, yang pemiliknya ayah Samuel Gavril. sebenarnya, tujuan Dira pindah untuk menem...