🌸Kisah Inspiratif Islami 🌸
Kehidupan Tidak Tenang Hanya Karena Sebiji Kurma
Selesai menunaikan ibadah haji, Ibrahim bin Adham berniat untuk berziarah ke Masjidil Aqsa. Sebagai bekalan perjalanan, ia membeli kurma dari pedagang tua yang berniaga berhampiran Masjidil Haram. Setelah kurma ditimbang dan dibungkus, Ibrahim terlihat sebutir kurma terjatuh dari meja berhampiran dengan timbangan. Menyangka kurma itu sebahagian dari yang ia beli, Ibrahim memungut dan memakannya.
Setelah itu ia terus berangkat menuju Al Aqsa. Empat bulan kemudian, Ibrahim tiba di Al Aqsa. Seperti biasa, ia suka memilih satu tempat beribadah dalam ruangan di bawah Kubah Sakhra. Ia bersolat dan berdoa dengan khusyuk sekali. Tiba tiba ia mendengar percakapan dua Malaikat tentang dirinya.
“Itu, Ibrahim bin Adham, ahli ibadah yang zuhud dan wara’ yang doanya selalu dikabulkan ALLAH SWT,” kata malaikat yang satu.
“Tetapi sekarang tidak lagi. Doanya ditolak kerana empat bulan yang lalu ia memakan sebutir kurma yang jatuh dari meja seorang pedagang tua berhampiran Masjidil haram,” jawab malaikat yang satu lagi..
Ibrahim bin Adham terkejut sekali, ia terasa cemas sekali, jadi selama 4 bulan ini ibadahnya, solatnya, doanya dan mungkin amalan-amalan lainnya tidak diterima oleh ALLAH SWT gara-gara memakan sebutir kurma yang bukan haknya.
“Astaghfirullahal ‘adzhim” Ibrahim beristighfar. Terus ia berkemas untuk berangkat lagi menuju ke Mekkah untuk menemui pedagang tua penjual kurma. Untuk meminta dihalalkan sebutir kurma yang telah ditelannya.
Begitu sampai di Mekkah ia bergegas terus menuju ke tempat penjual kurma itu, tetapi ia tidak menemui pedagang tua itu melainkan seorang anak muda. “Empat bulan yang lalu saya membeli kurma di sini dari seorang pedagang tua. Di manakah ia sekarang ?” tanya Ibrahim.
“O, beliau sudah meninggal sebulan yang lalu, sekarang saya pula meneruskan pekerjaannya berdagang kurma” jawab anak muda itu.
“Innalillahi wa innailaihi roji’un, kalau begitu kepada siapakah saya boleh meminta untuk penghalalan?”. Lantas Ibrahim menceritakan peristiwa yang dialaminya, anak muda itu mendengar dengan penuh minat.
“Nah, begitulah” kata Ibrahim setelah bercerita.
“Saudara sebagai ahli waris orang tua itu, boleh saudara menghalalkan sebutir kurma milik ayahmu yang terlanjur saya makan tanpa izinnya?”.
“Bagi saya tidak masaalah. Insya ALLAH saya halalkan. Tapi entah dengan saudara-saudara saya yang jumlahnya 11 orang. Saya tidak berani menghalalkan bagi pihak mereka kerana mereka mempunyai hak waris sama dengan saya.”
“Tolong berikan alamat saudara-saudaramu, biar saya temui mereka satu persatu.”
Setelah menerima alamat, Ibrahim bin Adham pergi menemui saudara-saudara anak muda itu. Biarpun berjauhan, akhirnya urusan itu selesai juga. Mereka semua setuju menghalalkan sebutir kurma milik ayah mereka yang dimakan oleh Ibrahim secara tidak sengaja.
Empat bulan kemudian, Ibrahim bin Adham kembali berada di bawah Kubah Sakhra. Tiba tiba ia mendengar dua malaikat yang dulu terdengar lagi bercakap cakap. “Itulah Ibrahim bin Adham yang doanya tertolak gara-gara makan sebutir kurma milik orang lain.”
“O, tidak! Sekarang doanya sudah makbul lagi, ia telah mendapat penghalalan dari ahli waris pemilik kurma itu. Diri dan jiwa Ibrahim kini telah bersih kembali dari kotoran sebutir kurma yang haram kerana masih milik orang lain. Sekarang beliau sudah bebas.”
Sumber 📚
Asy-Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-sa'adi
(Sirah Para Nabi dan Rasul)🔖
KAMU SEDANG MEMBACA
KISAH Istri Nabi Muhammad Dan Sahabat Rasul
SpiritualKisah Inspiratif Islami Kisah Istri Nabi Muhammad Shalallaahu Alaihi Wassalaam Dan Kisah sahabat Rasulullah