🍂Kisah Sayyidah Mariyah al-Qibthiyah 🍂
Istri ke9 Nabi Muhammad SAW
Di antara para istri Rasulullah tersebutlah nama Mariyah al-Qibthiyah, seorang budak yang diangkat menjadi ummul mukminin. Kisah hidupnya penuh lika-liku, dari menjadi pelayan raja, dijadikan hadiah, pindah agama, hingga menerima kehormatan menjadi istri Rasulullah
Kecantikan Mariyah al-Qibthiyah dikisahkan sempat membuat para istri Rasulullah cemburu, tak terkecuali Aisyah yang paling muda dan cantik jelita. Sayyidah Aisyah menceritakan, "Aku tidak pernah merasa cemburu kepada seorang wanita melebihi kecemburuanku kepada Mariyah, karena Mariyah adalah wanita yang sangat cantik hingga Rasulullah begitu mengaguminya."
Dilansir dari buku Biografi 39 Tokoh Wanita Pengukir Sejarah Islam, Mariyah Al-Qibthiyah binti Syam'um merupakan budak dari Mesir. Dia memiliki paras cantik dan berambut keriting. Mariyah Al-Qibthiyah terlahir dari seorang ayah berdarah Qibti dan ibu beragama Nasrani dari Romawi. Mariyah Al-Qibthiyah lahir di sebuah desa yang jauh di Mesir, yaitu Hafn.
Pada awal usia remajanya, Raja Qibti al-Muqauqis telah meminangnya bersama saudarinya, Sirin. Mariyah dan saudarinya pun berpindah ke Istana untuk menjadi seorang pelayan raja dan selalu ada di sisi raja.
Raja Qibti Al-Muqauqis sebelumnya tidak mengenal islam tatkala diserukan oleh Rasulullah Muhammad S.A.W. Rasullah mengirim utusan, Hathib bin Abi Balta'ah untuk menyampaikan sepucuk surat yang berisi ajakan untuk masuk islam.
Berikut isi surat itu: Dari Muhammad bin Abdullah untuk al-Muqauqis pembesar Qibti. Semoga keselamatan selalu terlimpah kepada orang yang mengikuti petunjuk. Amma ba'du, sesungguhnya aku menyerumu pada islam. Tunduklah, niscaya engkau selamat dan Allah memberimu pahala dua kali. Jika engkau menolak, engkau menanggung dosa seluruh penduduk Qibthi.
قُلْ يَا أَهْلَ الْكِتَابِ تَعَالَوْا إِلَىٰ كَلِمَةٍ سَوَاءٍ بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمْ أَلَّا نَعْبُدَ إِلَّا اللَّهَ وَلَا نُشْرِكَ بِهِ شَيْئًا وَلَا يَتَّخِذَ بَعْضُنَا بَعْضًا أَرْبَابًا مِنْ دُونِ اللَّهِ ۚ فَإِنْ تَوَلَّوْا فَقُولُوا اشْهَدُوا بِأَنَّا مُسْلِمُونَ
Katakanlah: "Hai Ahli Kitab, marilah (berpegang) kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatupun dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai tuhan selain Allah". Jika mereka berpaling maka katakanlah kepada mereka: "Saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)". (QS. Ali-Imran:64)
Raja Al-Muqauqis membaca surat Rasulullah dengan penuh hormat lalu memanggil sekretarisnya untuk membalas surat Rasulullah :
"Amma Ba'du aku telah membaca suratmu dan aku telah mengerti apa yang engkau katakan serta engkau serukan. Aku tahu bahwa masih ada seorang Nabi dan aku mengira bahwa Nabi itu akan muncul di Syam. Aku telah memuliakan utusanmu dan kukirimkan untukmu dua budak yang begitu dihormati oleh rakyat Qibthi. Aku kirimkan bersama mereka sejumlah pakaian dan kendaraan tunggangan."
Setelah utusan Rasulullah kembali ke Madinah al-Munawarah sambil membawa surat dari Raja al-Muqauqis dengan dua budak wanitanya Mariyah dan Sirin serta dua budak laki-laki ditambah dengan 1000 mitsqal emas, 20 helai pakaian indah buatan Mesir, 1 ekor bighal (hewan yang lahir perkawinan antara kuda dan keledai) yang gemuk dan madu Banha.
KAMU SEDANG MEMBACA
KISAH Istri Nabi Muhammad Dan Sahabat Rasul
SpiritualKisah Inspiratif Islami Kisah Istri Nabi Muhammad Shalallaahu Alaihi Wassalaam Dan Kisah sahabat Rasulullah