7. Midnight Hug

789 167 6
                                    

Attempted suicide , rape, rough sex, blowjob, lost self control , full of trauma❗️⚠️
be aware, baca tagnya, ga kuat jangan mampir.

- BAD DREAM-

Kecil namun hangat. Disinilah mereka sekarang, di sebuah tempat penginapan yang tidak jauh dari lokasi gereja yang mereka kunjungi. Keduanya terpaksa bermalam karena badai salju turun begitu kencangnya. Karena mereka berada di daerah perbukitan, maka sangat berbahaya apabila memaksakan untuk kembali hari ini. Seulgi tadinya hendak memesan 2 kamar untuk masing-masing dari mereka. Namun kamar yang tersisa hanya tinggal 1. Karena cuaca yang buruk dikarenakan badai salju, banyak turis dan wisatawan yang terpaksa menginap di penginapan tersebut dan hanya menyisakan 1 kamar.

Awalnya keduanya merasa keberatan dan sungkan. Tapi , apa boleh buat. Badai yang makin menyeramkan tidak memberi kesempatan mereka untuk berganti tempat penginapan. Dan berakhir disinilah mereka. Di dalam kamar dengan tembok berpahat kayu. Lantai dari kayu dan beberapa perabot juga terbuat dari kayu. Ini lebih cocok disebut sebagai kabin in the wood daripada tempat penginapan. Namun tempat ini rupanya cukup dapat menghangatkan tubuh kedua wanita ini.

Seulgi sedang berada di kamar mandi, membasuh badannya yang kotor selepas terkena beberapa kepingan salju. Sementara Joohyun terduduk di pinggir ranjang  queen size dengan gelisah. Mereka tadinya ingin memesan kamar dengan 2 kasur , namun lagi-lagi kamar penuh menyebabkan keduanya terpaksa mendapatkan kamar dengan satu kasur besar.

Joohyun bolak balik menggoyang-goyangkan ponselnya, untuk mencari sinyal , hendak menghubungi Seungwan. Namun sayang, lagi-lagi karena adanya badai salju yang menerjang , sinyal di ponsel juga sulit ditemukan. Joohyun mendesah pelan. Dia mana sangka akan terjebak dalam satu kamar dengan sang dokter.

Tak berselang lama, sang dokter pun keluar dari kamar mandi. Semerbak wangi sabun beraroma citrus menyeruak indra penciuman Joohyun. Wangi itu begitu candu, membuat Joohyun sontak perlahan mendekat ke arah sang dokter yang sedang berada di depan meja rias. Ia sedang menyisir rambutnya ketika Joohyun mendekat.

"ada apa , Joohyun?" tanya sang dokter yang sedikit terkejut.

"e-eh , emm , ma-af Dok. Sabunmu terlalu wangi, tapi aku menyukai baunya." Jawab Joohyun jujur. Seulgi tersenyum kecil, jujur sekali gadis ini.

"kamu mau menggunakannya juga? kebetulan itu sabun cair, aku bisa berbagi." tawar Seulgi.

Joohyun diam sejenak, menimang apakah ia akan mandi di cuaca yang dingin begini. Tapi tubuhnya terasa lengket karena seharian banyak beraktivitas.

"ada air hangatnya, tidak usah khawatir. Meski kecil, tapi fasilitas penginapan ini lengkap. Dahi Joohyun mengkerut. Entah sudah ke berapa kalinya dokter Seulgi seperti dapat membaca pikirannya. Sebenarnya dia dokter atau cenayang sih?

Joohyun kembali pada tujuannya, akhirnya dia memutuskan untuk mandi setelah mendengar penuturan dari Seulgi. Joohyun menyiapkan air hangatnya memenuhi bath up berbahan kayu itu, sembari menunggu air siap, ia memandangi cermin. Di cermin itu , pantulan dirinya yang tak mengenakan busana nampak jelas. Joohyun menatap lamat cermin itu. Tanpa ekspresi. Ia dapat melihat jelas wajah cantiknya disana. Cantik namun terlihat menyedihkan.

Joohyun meraba bahu mulusnya dengan kedua tangannya juga tatapannya tak lepas dari cermin di hadapannya. Ia mengusap bahunya perlahan, kemudian usapannya turun pada kedua payudaranya. Joohyun menatap lekat kedua asetnya itu. Bukan bernafsu. Ia hanya teringat bagaimana dulu benda berharganya itu selalu disentuh oleh sang ayah dengan seenaknya. Dilecehkan, di maki, dipaksa menjadi pemuas. Entah sudah ke berapa kalinya. Di kamar, di kamar mandi, di dapur, di ruang tamu, di tempat kerja ayahnya. Sungguh , hidup yang sangat menyedihkan.

Bad Dream ☘︎ {Seulrene}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang