- BAD DREAM-
"tidurmu nyenyak?" Tanya sang dokter dengan senyum yang tak hilang dari wajahnya. Dokter pria yang sudah paruh baya itu selesai memeriksa gadis cantik yang terbaring di kasur sakit. Gadis malang berambut pendek yang ditemukannya pingsan di pinggir jalan hampir tertabrak sebuah truk besar. Beruntung, sang dokter yang melihatnya dengan sigap menyelematkannya dan membawanya ke rumah sakit miliknya untuk diperiksa.
"sehabis ini suster datang dan membawakan makanan untukmu, makan yang banyak ya,Nak." Ucap sang Dokter begitu lembut. Namun tak ada jawaban dari sang anak. Gadis yang kiranya berusia 17 tahun atau kurang itu hanya diam dengan tatapan kosongnya.
Sang dokter yang tidak mau mengganggu , kembali hanya melontarkan senyumnya lalu meninggalkan ruangan itu. Kemudian tak lama sang suster datang membawa nampan berisi penuh makanan 4 sehat 5 sempurna. Sang gadis yang sedari tadi hanya diam , lantas berubah sumringah karena melihat hidangan yang sungguh menggunggah seleranya. Bila diingatnya, entah sudah berapa lama dirinya tidak makan. Cacing di perutnya sudah saling bersautan meminta untuk segera diberi makanan.
Sang suster yang melihat antusiasme sang gadis lantas segera menyiapkan makanannya. Sang gadis makan dengan lahapnya tanpa mengetahui bahwa sang dokter ternyata belum meninggalkan ruangan itu. Dokter itu mengamati sang gadis dari jauh. "cantik dan lugu." batinnya.
--
Joohyun berkali menggeser tubuhnya ke kanan dan ke kiri, berusaha mencari posisi tidur terbaik agar dirinya bisa segera menjemput bunga mimpi. Meski dirinya tau bahwa setiap kali dia tidur , bunga mimpi yang dia jumpai tidak pernah baik. Namun semua berubah semenjak 3 hari terakhir sang dokter baru itu menjadi dokternya. Joohyun masih tetap kesulitan tidur, dan terbangun pada tengah malam. Tapi semua itu bukan karena traumanya atau mimpi-mimpi buruknya. Yang ini sungguh berbeda.
Joohyun pun kadang tidak percaya dengan apa yang dialaminya, namun salah satu faktor terbesar dirinya kesulitan tidur adalah karena otaknya selalu memikirkan si Dokter itu, Kang Seulgi. Apalagi semenjak pertemuan mereka saat konsultasi dirumah ini. Tatapan dokter itu, sungguh mengusiknya namun membuatnya nyaman di waktu yang sama.
Joohyun meremas rambutnya perlahan, pikirannya terusik. Ia beranjak dari tidurnya lalu memposisikan dirinya duduk dipinggir kasur. Ia mengambil segelas air yang ada di nakasnya. Air yang selalu diletakkannya disitu.
Jendela kamarnya yang tidak tertutup rapat itu memberi sedikit celah bagi angin untuk masuk ke dalam kamarnya, menggoyangkan tirai kamarnya sedikit. Joohyun memandangi semilir angin itu. Angin malam yang sungguh segar namun sungguh tidak baik bagi kesehatan.
Pikiran Joohyun melayang menuju beberapa tahun yang lalu, saat dimana ia dan kakaknya Geurin menatap puluhan bintang di langit pada tengah malam. Semilir angin pada waktu itu sungguh menyejukkan, namun membuatnya masuk angin esok harinya. Ia dan kakaknya sering menatap bintang-bintang itu karena entah kepercayaan dari mana, mereka berharap suatu hari akan ada 1 bintang yang jatuh dan dapat mengabulkan permohonan mereka. Terdengar klise, namun bagi anak berumur belasan, itu adalah sebuah harapan yang besar.
Maka dari itu, setiap malam menunjukkan pukul 12 mereka duduk di balkon rumah dan menatap puluhan bintang disana. Saling menyesapi udara dingin tengah malam sembari merapalkan banyak harapan.
Pikiran Joohyun yang berkelana itu membuatnya sudah berada di balkon kamarnya, ia seperti mereka adegan yang ada dipikirannya. Ia memandangi langit yang bertabur bintang itu walau tidak banyak. Angin malam mulai terasa menusuk kulit mulusnya, membuat sensasi sejuk sekaligus merinding. Namun si pemilik tak peduli, pandangannya terus tertuju pada langit malam disana.
"kak, aku liat bintang lagi. Apa kakak masih liat bintang?" ucap Joohyun lirih. Joohyun mengedarkan pandangannya pada seluruh bintang yang terdampar. Kakinya ia naikkan pada pinggiran balkon untuk melihat lebih dekat. Hingga sebuah suara dari halaman rumahnya mengagetkannya, "jangan bunuh diri! nanti aku jadi pengangguran." ucap sosok dibawah sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Dream ☘︎ {Seulrene}
FanficBagi Joohyun, Seulgi adalah obat. Tapi bukankah kita tidak bisa selamanya bergantung pada obat? Pindahan dari AU-