9. Shy

732 153 4
                                    

- BAD DREAM -

Kedua gadis dengan umur kisaran 15 - 17 tahun itu saling bertatap, atau lebih tepatnya si gadis baru ini yang menatap sang gadis pemilik rumah. Ini kali pertama mereka bertemu. Setelah kurang lebih seminggu si gadis yang ditemukan oleh seorang dokter itu di rawat di rumah sakit. Akhirnya sang dokter memutuskan untuk membawanya pulang ke rumah. Lalu, disinilah dia.

"siapa kau?dan kenapa ayahku bisa membawamu kemari?" Tanya si gadis pemilik rumah.
Si gadis pendatang sedikit takut, tapi ia tetap mencoba untuk tenang dan menjawab pertanyaan sang tuan rumah.
"Bae Geurin." jawabnya lirih.

"kau tidak menjawab pertanyaan keduaku! cepat jawab."

"t-ttidak tau. Dokter Kang membawaku ke rumah sakit karena aku pingsan di jalan. Beliau merawatku disana hingga aku sehat. Dan tiba tiba saja , aku dibawa kemari." Jawab Geurin.

Sang gadis , anak sang dokter hanya menatap ketus ke arah Geurin. Yang ditatap hanya menunduk takut.

"karna kau datang kemari, ayah menyuruhku menyiapkan segalanya. Ibuku juga jadi sibuk. Dasar merepotkan."  keluhnya lagi.

"Seulgi, tidak boleh begitu. Ibu tidak pernah mengajarkanmu untuk jahat pada orang lain." Tiba-tiba saja ibu dari gadis bernama Seulgi itu datang , menyela ucapan Seulgi yang hanya dianggukinya tanda menurut.

"baik bu, maaf. Aku hanya kelelahan." Jawab Seulgi pelan.

Sang ibu tersenyum pada anaknya, lalu wajahnya dicondongkan pada Geurin yang masih terpaku di hadapan mereka.

"Geurin...ini Seulgi, anak Dokter Kang, dan saya. Seulgi, ini Geurin. Dia anak yang baik, dan mulai sekarang kalian adalah saudara"

Seulgi bak diberi sengatan listrik berpuluh puluh volt ketika mendengar penuturan ibunya. Geurin pun tak kalah terkejut.

Seulgi yang masih dalam kondisi terkejutnya langsung berlari ke kamar. Menaiki tangga dengan terburu-buru dan masuk ke kamarnya , disusul dengan suara pintu yang ditutup amat keras.

Geurin menahan air matanya.

••

"sejak kapan akrab dengan dokter Kang?" tanya Joohyun kala Seungwan masuk ke kamarnya.

"ya tidak akrab juga, hanya mengobrol biasa."
Jawab Seungwan dengan nada santai.

Joohyun hanya mengangguk, menurut saja.

"kapan akan kembali ke pekerjaanmu Joohyun? Sooyoung sudah menunggumu kembali."  Seungwan berucap lagi.

Joohyun menghembuskan napasnya. Sial. Dia hampir lupa bila sudah beberapa minggu dia absen bekerja, karena insiden pingsan di sevel kala itu. Untungnya bossnya adalah teman Seungwan. Jadi ia bisa sedikit diberi kelonggaran.

"oh astaga, aku sungguh lupa! aku akan menghubungi Sooyoung. Mungkin lusa aku akan kembali bekerja." jawab Joohyun tergesa sambil mencari keberadaan ponselnya.

"sebenarnya kamu tidak perlu bekerja Joohyun. Aku mampu kok membiayaimu."
Ucap Seungwan perlahan.

"ah? tidak perlu, aku berhutang banyak sekali padamu. Aku tidak mau merepotkan, jadi sebisa mungkin aku harus ikut bekerja. Lagi pula, aku bosan dirumah." Joohyun tersenyum kecil menanggapi ucapan sahabatnya itu.

Seungwan menggigit bibirnya ragu, dia menahan sesuatu, hendak menyampaikan tapi ragu. Joohyun yang sudah selesai berkirim pesan dengan Sooyoung lantas menatapnya heran.

"ada apa? kenapa tegang begitu?"

"o-oh. a-aku merindukanmu.Joohyun."

Joohyun menautkan kedua alisnya bingung.

Bad Dream ☘︎ {Seulrene}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang