1. Ayla Wardhana

11 0 0
                                    

   Jam menunjukkan pukul 6.30 pagi ketika seorang gadis masih bergelut nyaman dengan selimutnya.

"Ayla buruan bangun udah siang. Anak perawan juga jam segini belom bangun!"teriak mama Ayla dari depan pintu.

"Aylaaa denger mama nggak sih!"teriaknya lagi dengan keras.

"Engghh... Iyaa mah denger, ini Ayla bangun kok"ucap Ayla dengan mengucek matanya.

   Buru buru Ayla masuk ke kamar mandi dan membersihkan tubuhnya. Setengah jam kemudian dia turun menuju meja makan.

"Yaelah pagi pagi udah nongkrong disini aja lo" ucapnya pada seorang laki laki yang tengah duduk di meja makan.

Zio hanya diam tak membalas ucapan Ayla. Lagipula,sudah kebiasaan dirinya setiap pagi sarapan dirumah Ayla.

"Ayla nggak boleh ngomong gitu ah sama zio"ucap mamanya

Ayla diam melanjutkan kegiatan makanya dengan tenang. Dia berdiri menyambar tas diatas meja dan berpamitan kepada mama dan papa nya. Berlalu meninggalkan zio begitu saja.

"Zio pamit dulu ya om,tan. Mau bareng sama Ayla"ucapnya dengan sopan.

"Iya zio, ati ati yaa. Sabar ngadepin Ayla emang suka ngeselin orangnya"ucap papa Ayla.

"Iya om lagian biasanya juga gitu kan"ucapnya sambil terkekeh.

Zio berjalan menyusul Ayla yang tengah berdiri disamping motornya dengan tangan bersedekap.

"Kirain mau berangkat jalan kaki lo"ucap zio dengan santai.

Ayla mendengus mendengar ucapan zio. "Lagian Lo makan lama banget sih. Keburu telat juga"ucap Ayla dengan ketus.

"Udah gausah bacot buruan naik"

   Dengan cemberut ayla memakai helm pink nya kemudian menaiki motor matic milik zio itu. Jangan kaget mendengar zio memakai motor matic. Yahh semua karena ayla, perempuan itu selalu menolak ketika zio ingin membawa motor sport nya.

"Lo apaan sih bawa motor ginian. Udah tau gue pendek, masih ajaa"ucapnya waktu itu.

Setelah mengatakan itu Ayla memesan ojek online melalui ponselnya. Dan meninggalkan zio yang melongo di depan pagar rumahnya.

Semenjak saat itu zio tak pernah lagi membawa motor sportnya untuk berangkat ke sekolah. Karena sudah pasti Ayla tidak mau.

        ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Kring kring kring

   Bel berbunyi ketika ayla baru selesai mencatat materi dari Bu indah guru sejarahnya itu. Meskipun dia tidak terlalu pintar tapi Ayla rajin mencatat. Baginya itu adalah bentuk usahanya untuk pintar.

"Udah belom nyatetnya buruan ke kantin"ucap zio yang duduk disamping nya.

Mereka berdua memang duduk satu bangku. Zio selalu tidak mau jika Ayla ingin duduk bersama teman perempuan nya. Pokoknya zio nggak mau pisah dari Ayla.

  Sesampainya di kantin sudah ada Freya, teman yang cukup dekat dengan Ayla dikelasnya.

"Ayla duduk sini aja lo"ucap Freya.

Ayla hanya mengangguk sambil menghampiri temannya itu.

"Yo pesenin gue bakso sama es teh dong. Sekalian bayarin juga boleh deh"ucap Ayla pada zio sambil meringis kecil.

Zio memutar matanya dengan malas. "Perasaan Lo tiap hari juga minta bayarin sama gue. Heran deh,uang jajan Lo buat apa sih"kata zio dengan sedikit ketus.

"Yaa kalo gue bayar sendiri apa gunanya ada Lo disini"balas Ayla.

Tak mau berdebat Zio segera memesan bakso untuknya dan Ayla.

Saat zio masih menunggu pesanan. Freya berbisik pada Ayla.
"Eh Lo udah denger belom gosip hangat tadi malem?"

"Gosip apaan?"bingung Ayla

"Si Evan katanya putus sama fio. Ah elah Lo mah ketinggalan berita muluk"

"Yaa lagian kenapa deh kita ngurusin. Biarin aja lah mau gimana juga"balas Ayla.

Mendengar itu Freya mendengus sebal karena ayla selalu seperti itu.

"Ya kan itu bisa jadi kesempatan buat gue la"ucap Freya pelan.

Belum sempat Ayla membalas ucapan freya, zio datang membawa pesanan mereka. Kemudian mereka menghabiskan makanan nya dengan hening.
      ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
   Seorang gadis terlihat sedang asyik menonton drama di layar laptopnya. Dia Ayla yang kini sedang bersantai setelah mengerjakan tugas sekolahnya. Sampai ketika dia mendengar dering telfonnya.

"Hallo la. Lo udah tidur belom?"ucap zio dari ujung telfon.

"Udah nih"balas Ayla

"Ck kalo udah tidur ini siapa?setan?"

Ayla memutar bola matanya mendengar itu.

"Mau ngapain sih nelfon malem malem. Kangen lo?"

"Dih kepedean Lo. Gue cuma mau ngingetin doang, besok pake motor Lo dulu yak"ucap zio.

"Lah emang motor Lo kenapa?"

"Baru masuk bengkel tadi sore. Ntar kalo bawa yang gede Lo kagak mau"cibir zio.

"Hmm yaudah deh motor gue juga ada kok"

"Oke bye"

   Ayla menggeleng saat zio mengakhiri panggilannya. Dia kemudian melihat ke arah jam di dinding yang sudah menunjukkan pukul 10 malam. Ayla lalu beranjak ke atas kasur dan mulai terlelap.

.
.
.
.
.
.
.
.
Akhirnya chapter ini up juga :) maaf kalo kurang bagus ya guys karena masih bingung bgtt hiks:(
See you in the next chapter
Babay

Januari,2021

ZiolaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang