𝙊𝙣𝙚𝙨𝙝𝙤𝙤𝙩 𝘾𝙤𝙡𝙡𝙚𝙘𝙩𝙞𝙤𝙣 | 𝙽𝙾𝙼𝙸𝙽

Sungglasses

Sekolah Elit di Korea, murid-murid cerdas masuk disana.

Tapi ada satu orang yang merasa kehidupan di Sekolahnya sangat membosankan, yaitu Na Jaemin.

"Huwaa~ membosankan."

Puk

"Memang ya, angkatan kalian sangat menyedihkan."

Semua itu sirna berkat kakak kelas sekaligus Ketua OSIS, panggil saja Lee Jeno. Tapi Jaemin memanggilnya, Ketua Iblis.

"Cih! Seperti dirinya bahagia saja."

Itulah Jaemin, dengan mulut kurang ajarnya.

"Mulutmu itu memang tidak pernah dicuci bersih ya."

"Sudah terlalu banyak menerima racun kak."

Lee Jeno hanya bisa menghela nafas, memang adik kelasnya ini pemalas. Ia langsung meletakkan sembarangan berkas-berkas itu pada Jaemin.

"Kerjakan semua itu, saya tunggu sampai jam pulang Sekolah."

"Hah?! Gila ya?? Sebanyak ini????"

"Kau bilang bosan kan? Kerjakan sekarang!"

Cih! Memang tidak ada hati!

Tap

Tap

Tap

Tap

BAM!

"Yooo~ lihat-lihat apa yang Renjun lakukan?"

Haechan adalah Wakil Ketua OSIS, ia terlihat menyenangkan. Ia menarik Renjun yang merupakan anggota OSIS sama seperti Jaemin.

"Ada sebuah magic yang sangat menarik, mungkin kita harus mencari siapa yang menjadi kelinci percobaan."

Haechan, Renjun dan Jaemin langsung saling memandang lalu melirik Ketua mereka.

"Apa yang kalian lihat?"

Haechan dan Jaemin langsung menarik Jeno.

"Hei!!! Apa yang kalian lakukan??? Dasar kekanakan!!!"

Jeno hanya bisa pasrah, "Aku tidak percaya permainan ini!! Dasar-

"Perhatikan jam ini."

"Apakah memang akan ber-efek padaku?? Tidak mungkin!!"

"Jika kau memperhatikannya dengan baik, maka ketika kacamatamu terlepas kau-

Jaemin mendapat kode untuk melepaskan kacamata Jeno.

-akan sedikit liar terhadap seseorang yang spesial di hatimu."

Mereka melihat Jeno sedikit membasahi lidahnya, ternyata ketua mereka sangat berbahaya.

"Apakah berhasil? Lalu siapa orang spesial itu?"

"Tidak tahu."

Grep!

Eh?

"Hah . . kau ada di sini, my love."

Tubuhnya Jaemin langsung kaku, pasti ada yang salah.

"Hei . . . ini tidak salah kan?"

"Tidak, aku mengatakannya dengan benar."

"Tapi-

"Jangan bicara dengannya, aku cemburu . . ."

Wajah Jeno begitu dekat, Jaemin terus bergerak mundur untuk menjaga jarak dari Jeno.