One More Chance

477 43 0
                                    

Kupikir kita akan selalu bersama . . .

"Jaemin, jangan pergi."

"Maaf Jeno, maafkan aku . . ."

Kenapa kau meninggalkanku?

Kenapa . . .

"Ini yang terbaik untuk kita, semoga kau bahagia dengannya."

Kau sempurna Jaemin.

Kau hidupku.

Tidak ada yang lain.

Hanya dirimu.

"Maafkan aku. Kumohon, jangan tinggalkan aku Jaem . . ."

"Kau tidak bersalah, akulah yang salah. Seharusnya aku menyembunyikan perasaanku."

"Tidak Jaem! Aku salah!! Aku yang salah . . . kembalilah padaku."

"Maaf Jeno."

Bolehkah aku membenci perpisahan ini?

Sebab setelah perpisahan ini, pasti ada rindu yang tak bisa ku lupakan.

Sulit untuk ku tenangkan.

🌱🌱🌱

Kejadian ini terjadi sebelum perpisahan mereka.

Dunia perkuliahan, dunia bagi mereka yang melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi lagi.

Impian Jeno adalah menjadi seorang pengacara, oleh karena itu ia mengambil jurusan Hukum.

Apa yang mempertemukan Jeno dengan Jaemin?

Awal cerita adalah ketika Jaemin yang merupakan mahasiswa baru jurusan Sastra, salah masuk fakultas.

Jadi dengan ketidaktahuannya, Jaemin mencoba bertanya kepada beberapa orang disana. Dan ternyata orang pertama yang ia tanya adalah Jeno.

"Permisi, apakah kau tahu dimana ruangan sastra 1?"

Jeno mengernyit, "Maaf sebelumnya, tapi ini kelas Hukum."

"Eh? Benarkah?"

"Kau tidak lihat papan tulisan itu?"

Jaemin melihat ke arah yang Jeno tunjuk, benar saja Fakultas Hukum.

"A-ah, maafkan aku. Kalau begitu, aku pergi."

"Kau bilang anak Sastra?"

Jaemin menghentikan langkahnya.

"Iya."

"Berarti kau satu jurusan dengan temanku, mari ku antar."

Jaemin menggeleng pelan, ini hari pertama tapi ia sudah membuat masalah pada orang lain.

"Tidak, tidak! Aku akan cari sendiri."

"Tidak ada penolakan."

Jeno menariknya ke arah parkiran, mengambil mobil miliknya.

"Naiklah."

"Apa tidak apa?"

"Kenapa kau bertanya? Cepat."

𝙊𝙣𝙚𝙨𝙝𝙤𝙤𝙩 𝘾𝙤𝙡𝙡𝙚𝙘𝙩𝙞𝙤𝙣 | 𝙽𝙾𝙼𝙸𝙽Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang