𝙊𝙣𝙚𝙨𝙝𝙤𝙤𝙩 𝘾𝙤𝙡𝙡𝙚𝙘𝙩𝙞𝙤𝙣 | 𝙽𝙾𝙼𝙸𝙽

Do You Love Me?

'Aku sama sekali tidak mencintaimu Na Jaemin, maaf ya.'

Jadi, kau berpura-pura?

Baiklah, aku juga akan berpura-pura tidak mengenalmu.

. . .

. . .

. . .

"Na! Jeno mau kemari."

"Biarkan, biarkan dia kemari. Aku sudah muak melihatnya."

Ia langsung menutup wajahnya dengan masker dan juga tudung hoddie miliknya.

"Chan!"

"Dia datang Jaem . . ."

"Aku tidak mau melihatnya, kau saja."

Jaemin, sudah tidak menginginkan ini. Dan dia tahu, Jeno datang kepadanya hanya karena dirinya pintar.

Sudah jelas kan? Meminta pertolongan tugas.

Setelahnya, dia akan dilupakan.

Ia masih ingat dengan jelas, bagaimana Jeno berpura-pura jika dia merasa ada getaran di hati karena Jaemin. Setelah semua yang ia lalui, ia dibuang begitu saja.

Jadi, tidak perlu dipertahankan hubungan seperti ini kan?

"Mana Jaemin?"

"Apalagi? Kau mau memerasnya? Lebih baik kau pergi daripada menemuinya! Akan ku tendang tulang keringmu!"

"Hei! Santai saja, kenapa kau marah?"

"Aku tahu apa yang akan kau lakukan tuan Lee Jeno! Jadi segera pergi dari kelas kami."

Jaemin semakin menunduk dan berpura-pura memainkan ponselnya.

"Aku tahu Jaemin disini, Na Jaemin!! Keluar kau!!"

"Bodoh!! Keluar sekarang!!!!!!!"

Haechan benar-benar menendang tulang kering Jeno.

"Cepat!!! Sebelum aku smack down dirimu!!!"

"Okay okay~"

Haechan menghela nafas lega, "Dasar, sudah tahu Jaemin tidak mau diganggu malah datang. Padahal dia sendiri yang memulai."

Jaemin menghela nafas lega, ia membuka tudung hoddie dan maskernya.

"Maaf merepotkanmu."

"Tidak masalah, tikus itu harus di usir sebelum dia menyebarkan kotoran di kelas kita."

Jaemin menggeleng pelan, Haechan pun duduk disebelahnya.

"Na, lebih baik kau berhati-hati sekarang. Aku tahu Jeno itu orangnya tidak mudah ditipu, bisa saja dia akan menyakitimu atau apa."

"Aku akan baik-baik saja, jangan khawatir. Selama ini juga dia membutuhkanku karena tugas sekolah, bukan apa-apa."

Haechan juga sebenarnya bingung, kenapa juga dulu dia dengan bodohnya malah mengenalkan Jeno kepada Jaemin.

"Kesalahanku mengenalkannya padamu."

"Lupakan saja, sudah terjadi tidak bisa kita ubah lagi."

Tapi dia tahu, Jeno pasti akan menemuinya dalam waktu dekat.