Berawal Dari Tatap - 1

745 105 26
                                    

Masih ada yang nunggu ?

Btw di chapter awal kemarin, ada yang ku revisi sebagian. Barang kali mau dibaca ulang ? kkkk Soalnya bakal berkaitan juga revisinya sama chapter ini.

Komen juga boleh yang bisa nemu perbedaan revisinya dimana ? kkkk

Selamat membaca

.

.

.

.

.

.

.

Pagi-pagi buta diakhir pekan ini Jungwon sudah menyibukan dirinya dengan urusan dapur. Ia membuat masakan kesukaan sang adik yaitu nasi goreng kimchi dan juga telur gulung sebelum ia menghantarnya ke tempat dimana sang adik berada. 

Hanya suara dentingan antara penggorengan dan spatula yang terdengar di tengah kesibukan itu. 

Setelah semua masakannya siap, Jungwon menatanya dengan apik di dalam sebuah kotak makan lalu membungkusnya dengan sebuah kain untuk menjaganya agar tetap hangat. 

Selepas seluruh urusan memasaknya selesai, Jungwon pun langsung membersihkan dirinya untuk bersiap pergi menghampiri sang adik sekaligus nanti ia akan langsung pergi bekerja paruh waktu. 

Di hari yang begitu cerah ini, ia justru harus menghabiskan hari liburnya untuk bekerja. Semua Jungwon lakukan untuk memenuhi kebutuhan dirinya dan juga sang adik. Mereka hanya tinggal berdua setelah mendiang sang nenek berpulang ke tempat yang maha kuasa. 

Semenjak hari itulah, Jungwon yang mengambil andil untuk menjadi kepala keluarga.

Ia bekerja paruh waktu di berbagai tempat untuk membayar keperluan kuliah, sewa flat, dan juga untuk membeli keperluan sang adik. Meski semuanya terdengar begitu berat, Jungwon menjalaninya dengan sepenuh hati tanpa pernah mengeluh sedikit pun. Beruntungnya lagi untuk masalah biaya kuliah, Jungwon tak perlu pusing-pusing memikirkan mengenai biaya spp, karena ia telah mendapatkan beasiswa dari pihak kampus sejak awal masa perkuliahannya.

.

.

Jungwon saat ini telah selesai dengan segala persiapannya. Tak lupa ia membawa tasnya dan juga bekal makanan yang telah ia buat sebelumnya untuk sang adik. 

Dengan menggunakan bus ia pun pergi menuju ke tempat dimana sang adik berada, yaitu Rumah Sakit Himawari. 

Sesampainya di rumah sakit, tentu saja Jungwon langsung melangkahkah kakinya ke arah bangsal tempat dimana sang adik berada. 

Kamar Anggrek-2 adalah tempat dimana sang adik tengah menunggunya. 

Jungwon masuk ke dalam ruangan itu yang mana berisi 3 ranjang dengan setiap penghuninya adalah anak-anak. Tentu saja, karena ini adalah bangsal rawat inap khusus anak. 

Dari tempatnya berdiri Jungwon dapat melihat sang adik yang tengah asik membaca buku cerita anak-anak yang selalu ia belikan rutin dalam kurun waktu 2 minggu sekali. 

Sebuah senyuman tersungging pada wajah mungil Jungwon, membuat kedua lesung yang menghiasi pipinya ikut terlihat. 

Ia melangkah perlahan kemudian mendudukan dirinya di sebuah kursi yang berada di samping ranjang sang adik. Tak lupa ia menaruh kotak bekal yang sedari tadi dibawanya ke atas nakas. 

Dua Hati Satu Cinta (JayWonSun)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang