Kunjungan - 8

570 61 32
                                    

HAI..!! Ada yang kangen kah sama cerita ini?

Baca sambil komen yuk, biar gue tau kalo kalian masih nungguin book ini.

Happy reading..

.

.

.

.

.

.

.

.

Jay tengah sibuk menata rambut serta merapikan kemejanya sebelum ia berangkat menuju ke rumah sakit sore itu. Ia sengaja berdandan setampan mungkin karena sebelum ini ia berniat untuk mengunjungi cafe tempat dimana Jungwon bekerja.

Ia ingin menyempatkan diri untuk bertemu si manis yang belakangan ini sering membuatnya terlarut dalam rasa rindu bila tak bertemu dalam satu waktu.

Ia sengaja menyemprotkan sedikit lebih banyak parfume kesukaannya hingga membuat seisi kamarnya menjadi harum aroma rumput basah khas Jay.

Setelah segala persiapannya selesai, Jay pun segera membawa seluruh peralatan magang yang terdapat di dalam tasnya.

Ia tersenyum ke arah sang ibu dikala melihat sang wanita paruh baya nan cantik itu tengah terduduk di atas sofa sembari membaca sebuah majalah mengenai resep memasak.

Cup.

Dikecupnya pipi sang ibu yang mana pada akhirnya membuat sang ibu mengalihkan pandangannya dari majalah yang sedang dibacanya.

"Jay, udah mau berangkat? Tumben rapih banget?" Ujar sang ibu sembari tersenyum.

"Iya. Ini mau berangkat. Moodku lagi bagus mom, jadi ya gini. Rapih." Jelas Jay seadanya. "Aku berangkat dulu ya.." lanjut Jay yang setelahnya kembali melanjutkan untuk berjalan.

"Iya sayang. Hati-hati ya.. semangat.."

Jay menjawab hal itu dengan sembuah senyuman sembari mengacungkan jempolnya. Pria jangkung itu terus berjalan menuju ke arah mobilnya yang telah siap terparkir di halaman depan.

Jay pun mengendarai mobilnya untuk menuju ke cafe, tempat dimana Jungwon bekerja.

.

.

.

.

.

.

Keadaan cafe sore ini mulai longgar mengingat waktu makan siang yang telah usai meskipun saat ini adalah hari sabtu. Biasanya cafe akan ramai kembali malam nanti setelah pukul tujuh.

Kuliah Jungwon dan Sunghoon libur pada hari ini, oleh karenanya untuk akhir pekan jika keduanya tak memiliki jadwal maupun acara apapun, mereka lebih memilih untuk menghabiskan waktu mereka dengan bekerja.

Jungwon membantu Sunghoon merapihkan kembali beberapa kursi serta mengelap kaca jendela dari cafe mereka itu. Sedangkan Sunghoon membantu Jake untuk mengelap meja serta membawa dan menata seluruh barang belanjaan untuk persediaan malam mereka nanti ke dalam kulkas.

Jake yang sedang menghitung uang kas kasir pada saat ini menyempatkan untuk sesekali mencuri pandang ke arah Jungwon sembari tersenyum. Semakin hari Jungwon terlihat semakin manis, terlebih lagi pancaran warna senja sore yang muncul dari balik jendela tempatnya berdiri saat ini membuatnya terlihat semakin menawan. Jake suka. Rasanya ia benar-benar ingin menjaga dan memberikan seluruh perhatiannya untuk lelaki itu.

Tentu saja hal itu tak luput dari pengelihatan Sunghoon, membuatnya tersenyum jahil sembari kemudian dengan sengaja ia senggolkan bahunya dengan bahu milik Jake.

Dua Hati Satu Cinta (JayWonSun)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang