limabelas

8.7K 640 59
                                    

"Alaaaan, buruan ih lama banget sih lo. Dandan dulu ya lo?"

Dera sudah kesal dengan Alan yang tidak keluar-keluar dari kamar. Entah apa yang Alan lakukan, pasalnya hari sudah semakin siang dan Dera tidak mau kalau sampai mereka telat ke sekolah.

"Alaaan, buruan!" teriak Dera untuk yang kesekian kalinya.

"Iya bentar, sabar dong Ra" jawab Alan sambil berjalan menuruni tangga menghampiri Dera yang sudah memasang wajah kesal.

"Sabar sabar, lo gak liat jam apa? Ini udah siang Alan. Dan lo sebagai ketua Osis harus jadi contoh yang baik buat anak-anak yang lain" gerutu Dera.

"Udah ngomel nya? Kalau lo ngomel trus kaya gini kita bakal kesiangan beneran Aldera."

"Ya udah ayo berangkat sekarang" ketus Dera sambil menarik tangan Alan untuk di ajak keluar. Alan hanya menurut, karna memang hari semakin siang dan mereka sudah hampir kesiangan.

Hari ini Alan mengendarai motor ke sekolah, katanya biar bisa selap-selip di jalan dan biar gak telat masuk sekolahnya.

Alan mengendarai motornya dengan kecepatan tinggi membuat Dera semakin mengeratkan pelukannya pada pinggang Alan. Dan tidak butuh waktu lama akhirnya mereka sampai di sekolah.

Sejak mereka memasuki pelataran sekolah, tatapan semua pasang mata tak pernah lepas dari Alan dan juga Dera. Tentu saja mereka menjadi pusat perhatian karna melihat pemandangan langka seperti saat ini. Dimana tangan Dera melingkar indah di pinggang Alan dengan kepala yang menyender di bahu lebar Alan. Sungguh pemandangan yang sangat langka, apa lagi satu sekolah mengenal Alan sebagai cowok dingin dan mereka tidak pernah melihat Alan dekat dengan satu orang wanita pun, dan sekarang apa? Tiba tiba Alan berboncengan dengan Dera.

Dera belum melepaskan pelukannya pada pinggang Alan. Ia mengira bahwa mereka belum sampai, apakah Alan terlalu cepat mengendarai motornya tadi hingga Dera tidak menyadari bahwa mereka sudah sampai?

Alan melepas helm full face nya lalu menunduk melihat tangan Dera yang masih melingkar indah di sana. Alan terkekeh geli melihat kelakuan Dera, lalu dia mengusap lembut tangan Dera guna menyadarkan istrinya bahwa mereka sudah sampai tujuan dengan selamat.

"Ra, masih mau peluk ya? Kita udah sampe. Gak mau turun emang?" Ucap Alan pelan sambil masih mengusap lembut tangan istrinya.

Dera membuka matanya pelan pelan, memastikan bahwa ia dan Alan benar benar sudah sampai tujuan dengan selamat.

Setelah membuka mata dan menyadari banyak pasang mata yang memperhatikan mereka, Dera cepat cepat melepas pelukannya dan segera turun tidak lupa ia melepas helm nya lalu di berikan pada Alan.

Lagi lagi Alan hanya terkekeh melihat reaksi Dera saat menyadari bahwa mereka saat ini sedang menjadi pusat perhatian satu sekolah. Sejak turun dari motor Alan, Dera hanya menunduk ia terlalu malu untuk mengangkat kepala dan menatap ke depan. Bayangkan saja jika kalian menjadi pusat perhatian satu sekolah, apa yang akan kalian lakukan? Apakah akan sama seperti Dera saat ini? Hanya menunduk dan menggigit bibir dalam nya.

Setelah selesai meletakkan helm Dera tadi di jok belakang, Alan langsung menggandeng tangan istrinya untuk di antar ke kelas Dera. Awalnya Dera menolak saat Alan menggenggam tangannya karna malu akan tatapan anak anak satu sekolah yang tidak pernah lepas dari mereka, Namun bukan Alan namanya jika tidak memaksa. Kalian harus ingat bahwa Alan tidak suka di bantah. Dan berakhir dengan Dera yang pasrah karna tangannya di tarik lembut oleh Alan menuju kelas nya.

"Belajar yang bener, pulang sekolah tunggu di kelas nanti gue jemput"

"Hmm, ya udah gue masuk dulu ya"

DELAN [End] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang