duapuluhsembilan

6K 410 8
                                    

"Sayang, kok kamu gak bobo sih? Ini udah malem loh. Bobo ya?" Dera menepuk-nepuk pantat putranya yang sedari tadi tidak mau memejamkan mata.

Wanita itu menggendong Sean berusaha menidurkan anaknya. Namun anak laki-laki yang sudah berusia 10 bulan itu tak kunjung menutup mata. Ya, Sekarang Sean sudah berusia 10 bulan. Anak laki-laki itu semakin aktif di siang hari dan akan susah tidur di malam hari.

Alan membuka pintu kamarnya dan mendapati sang istri yang tengah menggendong anak mereka.

"Sayang, kenapa?" Alan mendekat pada Dera kemudian mengecup pelipis wanita itu. Tangannya bergerak mengusap punggung Sean.

"Ini loh, Lan. Sean belum mau tidur dari tadi. Padahal udah larut loh ini." Dera masih setia mengusapi punggung Sean.

Alan mengambil alih Sean dari gendongan istrinya. "Yaudah sini biar Sean aku yang gendong, kamu tidur duluan aja. Kamu pasti capek seharian ngurus rumah sama jagain Sean."

"Ya.. Yah." Celoteh Sean saat melihat sang Ayah yang hendak menggendongnya.

"Iya sayang, sini sama Ayah biar Bunda bisa istirahat." Sean tertawa melihat Alan. Kedua tangan anak laki-laki itu terangkat ke depan bermaksud meminta agar Alan menggendongnya.

Anak laki-laki itu nampak senang kala Alan menggendongnya.

"Kenapa belum bobo sayang? Hm? Kasian Bunda tuh pasti kecapekan. Sekarang Sean tidur ya?" Ucap Alan lembut.

Anak laki-laki itu menatap sang Ayah dengan tatapan polosnya kemudian beralih melihat Bundanya yang terlihat kelelahan.

"Bobo ya sayang? Besok main lagi, sekarang Sean tidur, Ayah temenin. Oke?" Alan tersenyum kemudian meletakkan kepala Sean pada ceruk lehernya. Tangan laki-laki itu bergerak mengusap lembut punggung Sean.

Detik berikutnya Alan merasa bahwa napas Sean sudah teratur di ceruk lehernya itu menandakan bahwa anak laki-laki itu sudah tertidur.

Alan membaringkan Sean perlahan pada box bayi yang berada tidak jauh dari ranjang mereka. Laki-laki itu menepuk-nepuk pantat Sean agar putranya itu tertidur pulas.

Setelah di rasa cukup, Alan beralih melihat ke arah ranjang. Dimana sang istri yang sudah tertidur. Alan berjalan dan menaiki ranjang. Laki-laki itu ikut merebahkan diri di samping istrinya.

Dera merasa sedikit terusik lantaran merasakan ada pergerakan pada kasur di sebelahnya. Wanita itu membuka matanya dan mendapati suaminya yang sudah berada di sampingnya.

"Sean udah tidur?" Tanya Dera dengan melihat ke arah box bayi milik Sean.

Alan mengangguk, "Udah. Kamu kenapa bangun lagi? Sini tidur udah malem, Sayang." Alan bergerak menarik tubuh istrinya agar lebih dekat dengannya.

"Sini peluk." Detik berikutnya Dera langsung menghambur ke pelukan suaminya dan menenggelamkan wajahnya pada dada suaminya.

*****

"Unda, mam.. Mam, nda." Celoteh Sean. Bermaksud meminta makan pada Dera.

"Iya sayang, sebentar ya. Bunda ambilin bubur dulu. Sean diem di sini dulu ya, jangan kemana-mana." Dera berlari kecil menuju dapur hendak mengambilkan bubur untuk anaknya.

DELAN [End] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang