Ceklek ...Suara itu berasal dari putaran tombol kompor di dapur. Asyilla sekarang telah memulai untuk memasak, walaupun masih dalam keadaan mengantuk.
Dirinya semalam hanya tidur selama dua jam setengah saja, karena tiba-tiba saja perutnya bermasalah dan mengharuskan untuk bangun menuju kamar mandi.
Bau harum aroma masakan dari arah dapur tercium sangat jelas oleh lubang hidung milik Rangga.
Segera mungkin dirinya bangun dan membersihkan wajah, lalu menuruni anak tangga dan menghampiri sang istri.
Krek...
Suara tarikan kursi itu membuat Asyilla menoleh dan mendapati suaminya yang tersenyum melihatnya.
"Pagi." Sapanya.
"Iya,pagi." Jawab Asyilla tanpa menoleh dan fokus pada masakannya.
Lalu keduanya kembali diam dan tidak ada yang berbicara.
Asyilla segera menghentikan aksi memasaknya ketika dirasa telah benar-benar matang, dan berjalan menuju rak piring untuk mengambil dua buah piring dan menaruhnya di atas meja makan.
Rangga sedari tadi hanya memperhatikan gerak-gerik istrinya itu yang sangat begitu lihai dalam memasak.
Setelah selesai dengan memindahkan makanannya pada masing-masing piring, tak lupa ia juga mempersilahkan suaminya itu untuk makan terlebih dahulu darinya.
"Selamat makan." Ucapnya setelah memberikan satu porsi nasi goreng pada Rangga.
Mendengar ucapan tersebut bukannya segera memakannya, namun hanya kembali memperhatikan kegiatan istrinya itu yang masih sibuk dengan membereskan peralatannya.
"Kamu nggak makan?" Tanyanya.
"Nanti aja, belum lapar." Jawabnya tanpa menoleh.
"Masih marah ya soal semalam?" Rangga sangatlah peka dengan tingkah perempuan ketika badmood yang pastinya akan sedikit berbicara dan banyak diam.
"Emm." Asyilla lalu menoleh, "enggak kok, siapa yang marah?" Lanjutnya, dan kembali fokus pada pekerjaannya.
"Itu, buktinya kamu cuekin aku!" Jawab Rangga.
"Orang aku lagi beres-beres kok, kenapa kamu anggap aku marah?" Asyilla lagi-lagi mengelak pernyataan dari Rangga yang menyatakan dirinya itu masih marah padanya.
Ya, walaupun memang benar adanya jika dirinya masih memendam rasa kesal pada suaminya itu.
"Nggak usah bohong, keliatan banget tau kalo kamu marah."
"Udah makan aja! kenapa bahas kayak gitu sih?"
"Karena kamu masih marah sama aku."
"Aku nyuruh kamu makan, bukan bahas yang nggak penting!" Ucap Asyilla sembari berbalik dan menatap Rangga yang juga menatapnya.
"Aku akan makan, kalo kamu bilang masih marah sama aku!" Pernyataan Rangga ini membuat Asyilla semakin ingin mencabik-cabik wajah suaminya.
"Iya, aku kesel dan marah sama kamu. Gara-gara kamu juga aku cuma tidur dua jam setengah!" Terangnya yang masih tetap menatapnya.
"Ya udah, aku minta maaf buat kejadian semalam." Ucapnya sambil tersenyum manis, membuat Asyilla jengah melihatnya.
"Iya, aku maafin. Sekarang kamu makan!! keburu dingin nanti." Jawabnya, lalu berbalik memunggunginya.
"Oh ya, kalau udah selesai makannya, habis itu siap-siap udah siang soalnya!" lanjutnya tanpa berbalik lagi.
"Siap-siap kemana?" Tanya Rangga yang seolah-olah lupa akan kegiatannya.
![](https://img.wattpad.com/cover/245419450-288-k79651.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
RANGGA
Teen Fiction"Karena Lo adalah jodoh yang di datangkan Tuhan terlalu awal..." Apa yang bakal kalian pikirkan, kalau mendengar tentang MENIKAH MUDA? Yang pastinya kalian akan berfikir, jika mereka menikah karena perjodohan ataupun karena kecelakaan. Namun be...