Hari hari telah mereka lewati bersama, dan hari ini mereka tengah bersiap untuk acara makan malam nanti bersama orang tua Rangga dan rekan kerjanya.
Asyilla tengah berada di kamar mandi untuk membersihkan badannya, sedangkan Rangga tengah memainkan gamenya di ponsel miliknya.
"La, Lo udah belum sih. gue dah nggak tahan ini kebeletnya." Teriak Rangga dari dalam kamarnya.
"Emm,bentar lagi Ngga, lagi pakai baju ini." Jawab Asyilla dari kamar mandi yang sedang memakai pakaiannya di dalam sana.
"Ck, buruan dong La. Kalau nggak Lo pakai bajunya disini aja gue udah mau keluar ini!!" Rangga teriak lagi bicaranya, tetapi tetap saja sambil memainkan gamenya.
"Iya-iya, ini udah." Asyilla pun keluar dari kamar mandi , sesekali memeriksa pakaiannya apakah sudah benar atau belum.
"Buru masuk!! katanya udah mau keluar, tapi kok malah asyik main ponsel sih. Bohong ya kamu?" Asyilla pun dibuat heran dengan Rangga yang masih belum beranjak masuk padahal dirinya telah keluar dari kamar mandi.
"Ck, siapa yang bohong. Orang emang aku udah kebelet kok dari tadi,Lo nya aja yang lama." Rangga pun segera mengakhiri permainannya di ponsel dan segera masuk.
"Iya-iya,keburu ngompol baru tahu rasa." Cibir Asyilla di dalam kamar dan segera menyiapkan pakaian yang akan Rangga kenakan.
Asyilla sesekali melihat dirinya di depan cermin yang membuat Rangga jengah melihatnya "Iya, udah cantik nyonya Mada ku tersayang." Puji Rangga pada Asyilla agar segera berhenti menatapi dirinya di cermin.
Asyilla yang dipuji pun, segera memalingkan wajahnya karena pipinya sudah terasa panas untuk menatap ke cermin pun tak kuasa lagi.
"Dasar cewek, dipuji dikit aja langsung blusing." Gumam Rangga melihat tingkah istrinya yang salting karenanya.
Waktu terus berjalan, keduanya kini telah berangkat menggunakan mobil menuju restoran milik mamanya Rangga.
[Salwa's resto]
Nama itu pun terpampang jelas di bagian depan restoran milik mamanya Rangga.
Mereka hanya memerlukan waktu 30menit untuk sampai disini. Banyak pasang mata yang sedang melihat kedua insan berjalan beriringan, sesekali mereka menatap kagum kearah mereka berdua.
"Ngga, kok pada lihatin kita kayak gitu sih." Bisik Asyilla pada Rangga.
"Udah, nggak usah dilihatin balik. Orang iri mah matanya emang gitu." Tegas Rangga Dan segera mendapat cubitan kecil pada lengannya.
"Aww, kok dicubit sih."
"Ngomongnya pelan dong jangan keras-keras, mentang-mentang ini restoran punya mama jadi seenaknya aja."
"Iya-iya, nyonya ku." Rangga mencubit pipi Asyilla karena terlihat menggemaskan menurutnya.
"Ih,kok balasnya di pipi sih." Keluh Asyilla.
Mereka kini menaiki lift untuk sampai di tempat orang tua Rangga berada sekarang.
:::::::::::::::::::
"Woy, Zen lu udah hubungin si boss belum buat ntar malem?" Tanya Brian.
"Udah, pokoknya beres semuanya." Jawab Zezen.
"Oke ship, katanya ke sininya jam berapa?" Tanya Zaki yang sedang mengupas kulit kacang.
"Hem, bener tuh." Sahut Revan.

KAMU SEDANG MEMBACA
RANGGA
Roman pour Adolescents"Karena Lo adalah jodoh yang di datangkan Tuhan terlalu awal..." Apa yang bakal kalian pikirkan, kalau mendengar tentang MENIKAH MUDA? Yang pastinya kalian akan berfikir, jika mereka menikah karena perjodohan ataupun karena kecelakaan. Namun be...